Kesiapan Digital dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran dan Penyerapan Tenaga Kerja
Date
2021Author
Yugo, Vini Ratna Sari
Juanda, Bambang
Anggraeni, Lukytawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesiapan digital terhadap pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan penyerapan tenaga kerja melalui jumlah wirausaha dan melihat perbedaan pengaruhnya pada tingkat pendapatan negara yang berbeda dengan menggunakan variabel dummy interaksi. Indeks Kesiapan Digital dengan 53 indikator digunakan sebagai proksi kesiapan digital. Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel yang mencakup 105 negara dalam kurun waktu 4 tahun (2013-2016) serta Principal Component Analysis untuk mereduksi 53 indikator. Hasil PCA diperoleh dua komponen utama yaitu PC1 (Kemampuan dan Keterjangkauan) dan PC2 (Hukum, Kebijakan dan Pemerintah). Analisis Scoreplot dan Biplot dari PCA juga membuktikan bahwa negara berpenghasilan tinggi memiliki kesiapan digital lebih baik hampir dalam semua indikator. Hasil analisis regresi data panel menunjukkan investasi publik dan angkatan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan inflasi berpengaruh signifikan negatif. GDP dan investasi publik berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran, sedangkan belanja konsumtif pemerintah dan inflasi berpengaruh signifikan positif. GDP per kapita berpengaruh signifikan negatif terhadap jumlah wirausaha. Kesiapan digital sendiri berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi hanya di negara berpendapatan tinggi, tetapi berpengaruh signifikan negatif di negara berpendapatan menengah dan rendah. Sebaliknya, kesiapan digital berpengaruh signifikan positif terhadap jumlah wirausaha hanya di negara berpendapatan rendah, tetapi berpengaruh signifikan negatif di negara berpendapatan tinggi dan menengah. Meskipun demikian, kesiapan digital terbukti signifikan bisa menurunkan pengangguran di ketiga kelompok negara. Indikator yang paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi adalah Pengadaan Teknologi Tinggi oleh Pemerintah di negara berpendapatan tinggi dan Tingkat Melek Huruf di negara berpendapatan menengah. Indikator yang paling besar pengaruhnya terhadap pengangguran adalah Pelanggan Internet Broadband Kabel di negara berpendapatan tinggi dan rendah, serta Pentingnya TIK dalam Visi Pemerintah di negara berpendapatan menengah. Indikator paling besar pengaruhnya terhadap jumlah wirausaha adalah Keberhasilan Pemerintah dalam Promosi TIK di negara berpendapatan menengah dan Pelanggan Internet Broadband Kabel di negara berpendapatan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan kesiapan digital tidak bisa langsung meningkatkan pertumbuhan ekonomi jika tidak didukung dengan faktor modal dan tenaga kerja yang memadai. Meskipun kesiapan digital berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berpendapatan menengah dan rendah, tetapi tetap bisa menurunkan pengangguran. Penurunan pengangguran di negara berpendapatan menengah dan rendah bukan karena meningkatnya pertumbuhan ekonomi, tetapi karena meningkatnya jumlah wirausaha. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah negara berpendapatan menengah dan rendah lebih fokus pada pengembangan TIK baik melalui peningkatan infrastruktur TIK maupun kualitas SDM agar bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan pengangguran dan meningkatkan jumlah wirausaha.
Collections
- MT - Economic and Management [2768]