Show simple item record

dc.contributor.advisorFaqih, Akhmad
dc.contributor.advisorDasanto, Bambang Dwi
dc.contributor.authorPurba, Arly Getha
dc.date.accessioned2021-08-23T14:19:10Z
dc.date.available2021-08-23T14:19:10Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108673
dc.description.abstractPotensi pengembangan energi terbarukan perlu dieksplorasi lebih jauh melalui analisis berbagai parameter iklim, khususnya terkait proyeksinya di masa depan. Salah satu parameter iklim yang diproyeksikan akan mengalami perubahan di masa yang akan datang ialah curah hujan. Besaran nilai curah hujan harian akan menentukan potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga air, salah satunya untuk nano hydro. Pada studi ini, nilai curah hujan harian tahun 2050-2080 diproyeksikan menggunakan tiga luaran model iklim global CMIP6 yaitu ACCESS-ESM1-5, FGOALS-f3-L, dan MIROC-ES2L dengan skenario perubahan iklim, yaitu SSP1.0-2.6. Model CMIP6 dikoreksi terlebih dulu menggunakan koreksi bias statistik. Peningkatan nilai curah hujan harian berdampak pada peningkatan potensi pemanfaatan PLNH di Indonesia. PLNH menjadi salah satu energi alternatif terbarukan yang dapat digunakan untuk pemenuhan energi dengan daya rendah seperti untuk penerangan dan pengisian baterai. Nilai curah hujan harian yang melewati ambang batas 10 mm diakumulasikan guna melihat total daya yang dapat dihasilkan setiap bulannya. Didapati adanya peningkatan nilai akumulasi curah hujan harian pada pemodelan GOALS-f3-L, MIROC-ES2L, dan ACCESS-ESM1-5 yaitu sebesar 11, 52, dan 61%. Besar daya yang dapat dihasilkan tiap bulannya adalah berkisar dari 20 sampai 58 kWh dengan pemodelan ACCESS, 20 sampai 96 kWh dengan pemodelan F-Goals, dan 15 sampai 111 kWh dengan pemodelan MIROC.id
dc.description.abstractThe potential for developing renewable energy needs to be explored further through the analysis of various climate parameters, particularly related to its projections in the future. One of the climate parameters that is projected to change in the future is rainfall. Daily rainfall value will determine the potential for the development of hydroelectric power plants, one of which is for nano hydro power generator (PLNH). In this study, the daily rainfall values in 2050-2080 were projected under SSP1.0-2.6 scenario using three CMIP6 global climate model outputs, namely ACCESS-ESM1-5, FGOALS-f3-L, and MIROC-ES2L. The outputs of those models were corrected by using statistical bias correction. The increase of daily rainfall expected to increase the potential use of PLNH in Indonesia. PLNH can be a renewable alternative energies that can be used to fulfill low-power energy such as lighting and battery charging. Daily rainfall values exceeding 10 mm threshold were accumulated in order to get the total power that can be generated each month. The result showed an increase in the value of daily rainfall accumulation from the GOALS-f3-L, MIROC-ES2L, and ACCESS-ESM1- 5 modeling outputs by 11, 52, and 61%. The amount of power that can be potentially generated per month is in the range from 20 to 58 kWh in ACCESS, 20 to 96 kWh in F-GOALS, and 15 to 111 kWh in MIROC modeling outputsid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePotensi Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nano Hidro di Indonesia sebagai Energi Alternatif Terbarukanid
dc.title.alternativePotential Development of Nano-Hydro Power Plants in Indonesia as a Renewable Alternative Energyid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCMIP6id
dc.subject.keywordCurah hujanid
dc.subject.keywordnano hidroid
dc.subject.keywordenergi alternatif terbarukanid
dc.subject.keywordPerubahan iklimid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record