Habitat Bertelur dan Upaya Konservasi Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata, Linnaeus 1766) di Pulau Lengkuas, Kabupaten Belitung
Abstract
Penyu sisik merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999. Pemanfaatan
terhadap karapas, daging, dan telur penyu sisik di Indonesia sangat tinggi sehingga
upaya konservasi penyu sisik perlu dilakukan. Habitat penyu sisik di Kabupaten
Belitung dapat ditemukan di Pulau Lengkuas. Penelitian ini penting dilakukan
untuk mengidentifikasi kondisi habitat, keberhasilan penetasan, dan upaya
konservasi penyu sisik di Belitung. Pengambilan data dilakukan secara observasi
langsung dan wawancara, pada bulan Maret hingga Mei 2020. Analisis data
dilakukan secara deskriptif. Pulau Lengkuas memiliki kondisi habitat dengan
kelerengan pantai antara 12°-30°, panjang garis pantai antara 11 m – 159,3 m saat
surut dan 20 m – 108,7 m saat pasang, lebar garis pantai antara 20 m – 67,2 m saat
surut dan 2 m – 37,5 m saat pasang, keasaman tanah normal, substrat berupa pasir.
Penangkaran penyu sisik di Pulau Lengkuas memiliki tingkat keberhasilan tetas
telur sebesar 61%. Pemanfaatan penyu sisik oleh masyarakat Belitung umumnya
berupa pengambilan telur penyu untuk dijual. Sedangkan upaya konservasi yang
dilakukan berupa sosialisasi dan peringatan kepada penjual dan pembeli. Hawksbill turtle is one of the protected wild animals according to
Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 7 of 1999. Utilization
of the carapace, meat, and eggs of hawksbill turtles in Indonesia is very high so that
hawksbill turtle conservation efforts need to be carried out. Hawksbill turtle habitat
in Belitung can be found on Lengkuas Island. This research is important to do to
identify habitat conditions, hatching success, and conservation efforts of hawksbill
turtles in Belitung. Data collection was carried out by direct observation and
interviews, from March to May 2020. Data analysis was carried out descriptively.
Lengkuas Island has habitat conditions with coastal slopes between 12°-30°,
coastline lengths between 11 m – 159,3 m at low tide and 20 m – 108,7 m at high
tide, coastline width between 20 m – 67,2 m at low tide and 2 m – 37,5 m at high
tide, normal soil acidity, substrate in the form of sand. Hawksbill turtle breeding on
Lengkuas Island has a success rate of hatching eggs of 61%. The use of hawksbill
turtles by the Belitung people is generally in the form of taking turtle eggs for sale.
Meanwhile, conservation efforts are carried out in the form of socialization and
warnings to sellers and buyers.