dc.contributor.advisor | Masy'ud, Burhanuddin | |
dc.contributor.advisor | Rachmawati, Eva | |
dc.contributor.author | Kamila, Rahma | |
dc.date.accessioned | 2021-08-19T00:33:16Z | |
dc.date.available | 2021-08-19T00:33:16Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108552 | |
dc.description.abstract | Rangkong badak banyak diburu oleh masyarakat karena memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Salah satu upaya untuk mengurangi kepunahan spesies akibat
perburuan adalah dengan melakukan konservasi ex situ. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi aspek pengelolaan rangkong badak (Buceros rhinoceros)
secara ex situ dan menghitung nilai ekonominya berdasarkan biaya pemeliharaan
dan willingness to pay pengunjung Taman Burung TMII untuk memelihara dan
memanfaatkan rangkong badak sebagai satwa peraga. Hasil penelitian ini
menunjukkan rangkong badak di Taman Burung TMII belum mengalami
perkembangan jumlah individu karena belum terjadi perkawinan. Seluruh aspek
pengelolaan yang dilakukan sudah cukup baik. Akibat pandemi Covid-19, jumlah
tenaga kerja lapang dikurangi sehingga menyebabkan pekerjaan yang dilakukan
menjadi lebih banyak. Nilai ekonomi rangkong badak berdasarkan biaya
pemeliharaan yang dikeluarkan setiap bulannya sebesar Rp 2.620.000. Nilai
ekonomi berdasarkan willingness to pay dari pengunjung untuk memelihara
rangkong badak sebesar Rp 1.064.737 per ekor dan untuk pemanfaatan sebagai
satwa peraga sebesar Rp 15.105. | id |
dc.description.abstract | Rhino hornbill is hunted by many people because of its high economic value.
One of the efforts to reduce the species extinction due to illegal hunting is to carry
out an ex situ conservation. This study aims to identify the aspects of ex situ
management of rhino hornbill (Buceros rhinoceros) and calculate its economic
value based on maintenance costs and 'willingness to pay' by the visitors of TMII
Bird Park to take care and use rhino hornbill as a display animal. The results of this
study indicate that the individuals number of rhino hornbill in the TMII Bird Park
has not increasing because there has not been any mating. All aspects of
management carried out are quite good. Due to the Covid-19 pandemic, the number
of field workers has been reduced, causing more work to be done. The economic
value of the rhinoceros hornbill is based on the monthly maintenance costs of IDR
2,620,000. The economic value based on the willingness to pay by the visitors to
take care rhino hornbill is IDR 1,064,737 per individuals and for the use of display
animals is IDR 15,105. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Pengelolaan dan Valuasi Ekonomi Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) di Taman Burung TMII Jakarta | id |
dc.title.alternative | Management and Economic Valuation of Rhinoceros Hornbill in Bird Park TMII | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Management | id |
dc.subject.keyword | rhinoceros hornbill | id |
dc.subject.keyword | willingness to pay | id |