Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Moh. Yanuar J.
dc.contributor.advisorPramudya, Bambang
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.advisorHasan, Moh.
dc.contributor.authorWaluyo, Shiddiq
dc.date.accessioned2021-08-18T08:28:14Z
dc.date.available2021-08-18T08:28:14Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108540
dc.description.abstractKawasan permukiman perkotaan Cibinong memiliki sumber air yang berasal dari sumber air bersih komunal disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Menurut data dari PDAM Tirta Kahuripan, PDAM baru bisa melayani air bersih sekitar 26, 46 % dari penduduk Kabupaten Bogor. Kawasan permukiman perkotaan Cibinong cakupan pelayanan baru mencapai 17,36 %, itu pun dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang terbatas. Sedangkan sisanya, penduduk kawasan permukiman perkotaan Cibinong memenuhi kebutuhan air bersihnya secara mandiri dengan sistem nonperpipaan dengan memanfaatkan sumber air tanah melalui sumur dangkal. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan membuat strategi dalam pengembangan infrastruktur suplai air bersih di kawasan permukiman perkotaan Cibinong. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sistem pengembangan infrastruktur suplai air serta menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pemenuhan air bersih, khususnya dalam pengembangan smart tank di kawasan permukiman perkotaan Cibnong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah integrasi antara (1) analisis kebutuhan dan ketersediaan air untuk mengetahui water balance; (2) Pengembangan infrastrtuktur suplai air; (3) ISM (Interpretative Structural Modeling) untuk mengetahui peran kelembagaan dan hubungan kontekstual dari pemangku kepentingan, kendala, program dan perubahan yang diharapkan; (4) Strategi untuk menyusun keterkaitan antar variabel dalam fenomena yang ada. Hasil penelitian menyatakan bahwa kebutuhan air bersih di kawasan permukiman perkotaan Cibinong untuk 20 tahun yang akan datang dihitung berdasarkan proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk dengan menggunakan rata- rata dari metode aritmatika dan geometrik dengan prediksi jumlah penduduk pada tahun 2018 sebesar 447.052 jiwa, dan prediksi jumlah penduduk pada tahun 2038 sebesar 974.121 jiwa. Ketersediaan debit air pada saat ini sebesar 643,360 l/detik hanya mampu memenuhi kebutuhan air penduduk kawasan permukiman perkotaan Cibinong sampai tahun 2018. Ketersediaan air pada tahun perencanaan yaitu 20 tahun yang akan datang adalah sebesar 643,360 l/detik. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebesar 1508,943 l/detik pada tahun 2038 maka dibutuhkan suplai air baku yang dialirkan dari sumber alternatif yaitu pemenuhan infrastruktur suplai air bersih (panen air). Kendala kunci dalam pengembangan infrastruktur suplai air bersih adalah belum adanya kebijakan pengembangan Smart Tank. Untuk program kunci adalah diseminasi dan sosialisasi, penegakan hukum, dan penelitian, kajian desain infrastruktur suplai air bersih. Pemangku kepentingan yang paling berperan adalah dinas PUPR/SDA, Perguruan Tinggi, dan Pemerintah Daerah/Bappeda. Sedangkan target perubahan adalah peningkatan diseminasi dan sosialisasi secara tuntas dan peningkatan pemahaman pentingnya pembangunan Smart Tank. Strategi pengembangan infrastruktur air menunjukkan bahwa pasokan air dan kapasitas IPA (Instalasi Pengolahan Air) terpasang masih mampu memenuhi kebutuhan hingga tahun 2038.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Infrastruktur Suplai Air Bersih di Kawasan Permukiman Perkotaan Cibinongid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keyworddemand and availability of waterid
dc.subject.keyworddevelopmentid
dc.subject.keywordstrategiesid
dc.subject.keywordsmart tanksid
dc.subject.keywordinstitutional rolesid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record