Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Bonar Marulitua
dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.authorSjari M, Dewi Ratna
dc.date.accessioned2021-08-16T14:57:43Z
dc.date.available2021-08-16T14:57:43Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108501
dc.description.abstractPeningkatan kinerja Industri Mikro dan Kecil (IMK) dapat berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Persentase perempuan yang menjadi pengusaha di sektor industri cukup besar dan mendorong perkembangan mereka menjadi sangat penting. Kerentanan usaha dan ekonomi menyebabkan IMK menghadapi berbagai masalah, di antaranya adalah permasalahan untuk mendapatkan modal dan membayar upah. Bagi perempuan pengusaha industri mikro dan kecil (PPMK) usaha yang cenderung mikro dan ketidak-pemilikan aset tetap menjadikan hanya sedikit PPMK yang berminat untuk meminjam. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk membantu IMK berkembang, termasuk kebijakan permodalan, antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi. Akan tetapi, skema kredit inipun kurang diminati terutama oleh PPMK. Menggunakan data Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) BPS tahun 2014 dan 2015 yang diolah dengan propensity score matching, terlihat adanya ketimpangan pinjaman formal antara laki-laki dan perempuan. Dengan sumber daya, karakteristik pengusaha dan usahanya yang mendekati sama, probabilitas PPMK untuk mengajukan kredit lebih rendah daripada laki-laki. PPMK dengan karakteristik usaha yang rentan enggan untuk meminjam ke bank. Analisis faktorfaktor yang memengaruhi kerentanan usaha, aplikasi dan diterimanya kredit Perempuan Pengusaha Mikro dan Kecil menggunakan model persamaan logit menunjukkan bahwa: (1) kerentanan usaha dipengaruhi oleh karakteristik usaha yaitu kemampuan membayar upah tenaga kerja sewa, aset tetap, uang tunai, dan pendapatan usaha serta karakteristik demografi, (2) perempuan pengusaha baik Mikro maupun Kecil yang melakukan aplikasi dan kreditnya diterima dipengaruhi oleh jumlah pendapatan usaha, aset tetap dan uang tunai serta dummy skala usaha, dan (3) usaha kecil dengan jumlah pendapatan, aset tetap dan upah yang lebih tinggi memiliki peluang mendapatkan kredit perbankan lebih besar dibandingkan dengan usaha mikro. Analisis ekonomi rumahtangga semua keputusan dibuat oleh rumahtangga. Dalam ekonomi rumahtangga PPMK, keputusan alokasi waktu kerja, produksi dan pengeluaran saling terkait. Untuk menganalisis: (1) faktor-faktor yang memengaruhi alokasi waktu, penerimaan, pengeluaran dan kredit rumahtangga perempuan pengusaha mikro dan kecil, dan (2) dampak perubahan upah kerja, kredit, alokasi waktu kerja dan produktivitas tenaga kerja terhadap kesejahteraan dan kerentanan rumahtangga PPMK di Kabupaten Bogor dan Kota Depok dibangun model ekonomi rumahtangga PPMK dalam bentuk sistem persamaan simultan. Model ekonometrika terdiri dari 4 blok, yaitu (1) blok curahan waktu dan tenaga kerja, (2) blok biaya usaha dan pendapatan rumahtangga, (3) blok pengeluaran rumahtangga, dan (4) blok tabungan dan pinjaman PPMK. Hasil estimasi model ekonomi rumahtangga PPMK cukup baik ditunjukkan oleh kriteria ekonomi dan statistik. Faktor-faktor yang memengaruhi adalah v curahan waktu kerja pemilik di usaha utama berpengaruh negatif sedangkan total pendapatan rumahtangga berpengaruh positif terhadap penggunaan tenaga kerja sewa laki-laki. Curahan waktu kerja suami berpengaruh negatif sedangkan pendapatan total rumahtangga berpengaruh positif terhadap penggunaan tenaga kerja sewa perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan akses kredit, peningkatan curahan tenaga kerja pemilik di usaha lain, peningkatan curahan tenaga kerja suami di usaha lain, peningkatan curahan tenaga kerja pemilik di profesi, peningkatan curahan tenaga kerja suami di profesi, dan peningkatan produktivitas berdampak secara positif dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan dan penuruan pada rasio kerentanan ekonomi rumahtangga PPMK. Kerentanan usaha maupun kerentanan ekonomi menyebabkan PPMK tidak tertarik untuk mengambil kredit dari perbankan, meskipun kredit dapat membantu PPMK membayar upah dan mengembangkan usahanya. Simulasi kebijakan pada peningkatan kredit berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan serta penurunan rasio kerentanan rumahtangga PPMK. Namun, perubahan faktor internal seperti peningkatan alokasi waktu kerja di usaha lain dan profesi juga dapat mendorong peningkatan rasio kerentanan dan kesejahteraan rumahtangga PPMK. Salah satu simulasi yang terbaik adalah ketika terjadi peningkatan upah tenaga kerja sewa sewa dikombinasikan dengan peningkatan kredit yang diambil oleh PPMK, hasilnya adalah peningkatan pengeluaran dan rasio kerentanan. Selain itu jika kebijakan kredit tidak diubah, peningkatan produktivitas pemilik, suami serta tenaga kerja laki-laki juga dapat meningkatkan pengeluaran total rumahtangga PPMK dan rasio kerentanan ekonomi. Simulasi peningkatan upah tenaga kerja sewa dan produktivitas pemilik menunjukkan, ketika terjadi peningkatan upah, maka peningkatan produktivitas pemilik menjadi kunci utama mengembangkan usaha, meningkatkan rasio kerentanan yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan rumahtangga PPMK. Sesuai simulasi di atas untuk meningkatkan kesejahteraan serta menurunkan kerentanan rumahtangga PPMK, pemerintah disarankan meningkatkan bantuan modal yang lebih ramah perempuan dan pelatihan untuk mendorong keahlian PPMK dan meningkatkan produktivitasnya. Data kredit bersubsidi pemerintah dan penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa pinjaman perbankan oleh IMK tidak dipengaruhi tingkat bunga, dengan demikian alokasi subsidi bunga diharapkan dapat digunakan untuk menambah bantuan pelatihan, baik yang dilakukan oleh Dinas-dinas maupun oleh lembaga swadaya masyarakat. Selain itu meningkatkan kesempatan kerja pemilik dan suami di luar usaha utama juga dapat menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan dan penurunan kerentanan ekonomi rumahtangga PPMK.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKesejahteraan dan Kerentanan Rumahtangga Perempuan Pengusaha Mikro dan Kecil: Dampak Faktor Eksternal dan Internal.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordcreditid
dc.subject.keywordhousehold economicsid
dc.subject.keywordmicro smallid
dc.subject.keywordvulnerabilityid
dc.subject.keywordwomen entrepreneurid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record