Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorNainggolan, Kaman
dc.contributor.authorSiagian, Viktor
dc.date.accessioned2021-08-16T00:36:11Z
dc.date.available2021-08-16T00:36:11Z
dc.date.issued2020-08-13
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108463
dc.description.abstractProvinsi Banten memiliki luas wilayah 9.662,92 km2, dengan penduduk pada tahun 2015 berjumlah 11.955.243 jiwa, dan kepadatan penduduk Banten 12,37 jiwa/ha. Luas lahan pertanian di Provinsi Banten pada tahun 2015 seluas 716.324 ha dimana luas lahan sawah seluas 201.270 ha (28,1%) dan bukan lahan sawah seluas 515.054 ha (71,9%), lahan ini mengalami penurunan luas lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Provinsi Banten mendapat kewajiban untuk dapat menyumbang produksi padi secara signifikan yakni 1 juta ton selama periode 2015-2017 untuk mencapai swasembada nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan optimasi lahan dan input usahatani untuk peningkatan produksi tanaman pangan, secara rinci adalah: 1.Menganalisis perkembangan penggunaan lahan di Provinsi Banten, 2.Menganalisis fungsi produksi padi, jagung, dan kedelai di Provinsi Banten, 3.Membuat model optimasi penggunaan input tanaman pangan untuk peningkatan produksi padi dan pendapatan petani di Provinsi Banten, 4.Menyusun strategi peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Provinsi Banten. Metode dalam penelitian ini adalah metode survey dan FGD, untuk analisis fungsi produksi pangan jumlah responden adalah: untuk padi sebanyak 123 responden, jagung 33 responden, dan kedelai 29 responden yang dipilih secara sengaja (purposive sampling). Untuk analisis LP dan GP, jumlah responden sama dengan analisis fungsi produksi pangan, kecuali tambahan komoditas jagung 33 responden menjadi 66 responden, ubi kayu 13 responden, dan padi ladang dari struktur ongkos usahatani BPS. Untuk analisis AHP dipilih 11 responden yang semuanya dipilih secara sengaja. Metode analisis yang digunakan adalah Geographical Information System (GIS), persamaan linier berganda yang ditransformasikan menjadi fungsi produksi Cob Douglas, Linear Programming, Goal programming, dan analysis hierarchy process (AHP). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor penting yang mempengaruhi produksi padi secara signifikan adalah: jumlah penggunaan pupuk organik padat, jumlah penggunaan herbisida padat, jumlah penggunaan sewa tenaga kerja manusia, dan luas lahan yang dibudidayakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung adalah jumlah penggunaan pupuk SP36, jumlah penggunaan pupuk NPKdan luas lahan garap. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedelai pada MK 2018 adalah jumlah penggunaan pupuk NPK, jumlah penggunaan pupuk lain, jumlah penggunaan pestisida cair, jumlah penggunaan tenaga kerja manusia sewa, dan luas lahan yang digarap. Nilai elastisitas kumulatif produksi dari ketiga komoditas pangan adalah ≥ 1 (elastis) yang berarti usahataninya relatif efisien. Nilai luasan optimum untuk maksimisasi produksi padi di Provinsi Banten adalah 176.470,6 ha lahan sawah irigasi dengan produksi optimum 998.235,5 ton GKG. Nilai optimum produksi jagung di Provinsi Banten adalah 1.533.600 ton pipilan kering. Nilai optimum pendapatan petani di Provinsi Banten adalah Rp 4,940 triliun yang diperoleh dari luas tanam padi seluas 265.770,9 ha dan luas tanam ubi kayu seluas 34.229,1 ha. Nilai optimum pendapatan petani di Provinsi Banten berdasarkan pola tanam padi-padi-jagung sebesar Rp 4,649 triliun, sedangkan berdasarkan pola tanam padi-padi-padi sebesar Rp 4,647 triliun. Target produksi padi di Provinsi Banten sebesar 2,1 juta ton GKG dapat dicapai dengan luasan optimal padi sawah irigasi seluas 299.755,7 ha dan luasan optimal ladang atau huma seluas 87.750,9 ha.Target produksi jagung di Provinsi Banten dapat dicapai dengan luasan tanam optimal pada lahan tegalan seluas 342.211,7 ha. Luasan optimal tanaman pangan untuk mencapai target pendapatan petani di Provinsi Banten tahun 2018 yakni Rp 8,79 triliun adalah berasal dari luas tanam padi sawah seluas 391.222,1 ha, luas tanam jagung 169.059,9 ha, luas tanam kedelai 23.074,82 ha dan luas tanam ubi kayu seluas 2.832,77 ha. Strategi dalam peningkatan produksi pangan adalah prioritas utamanya dengan meningkatkan penggunaan lahan sawah irigasi, dimana sasaran utama untuk mencapainya dengan meningkatkan indeks pertanaman, sedangkan alternatif utama pelaksanaan untuk mencapai tujuan tersebut dengan mengoptimalkan penggunaan alat mesin pertanian. Adapun saran dari penelitian ini adalah: 1. Usaha-usaha untuk mencegah penurunana luas lahan sawah irigasi perlu dilakukan baik dengan cara memberikan insentif kepada petani pemilik penggarap berupa keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, melaksanakan secara konsekuen undang-undang lahan pertanian abadi (LP2B). 2.Peningkatan produksi padi sawah dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik padat, herbisida padat, tenaga kerja sewa dan luas lahan yang dibudidayakan. Peningkatan produksi jagung dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah penggunaan pupuk SP36, jumlah penggunaan pupuk NPK dan luas lahan garap, sedangkan peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penggunaan pupuk NPK, jumlah penggunaan pupuk lain, jumlah penggunaan pestisida cair, jumlah penggunaan tenaga kerja sewa, dan luas lahan yang digarap. 3. Maksimalisasi produksi padi dilakukan dengan mengoptimumkan luas lahan sawah irigasi, sedangkan untuk memaksimumkan produksi jagung dilakukan dengan mengotipmalkan lahan tegalan. Maksimalisasi pendapatan dilakukan dengan mengoptimalkan luas tanam padi sawah dan luas tanam ubi kayu. 4. Untuk meningkatkan produksi pangan maka peningkatan indeks pertanaman pada lahan sawah irigasi sangat diperlukan dengan mengoptimalkan penggunaan alat mesin pertanian. 5. Karena adanya keterbatasan-keterbatasan penelitian maka perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai optimalisasi lahan pertanian secara umum dan khususnya sawah irigasi dan tegalan untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai.id
dc.description.sponsorshipSendiri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleModel Optimasi Penggunaan Lahan dan Input Tanaman Pangan Berkelanjutan di Provinsi Bantenid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordfood crop inputid
dc.subject.keywordland useid
dc.subject.keywordmodelid
dc.subject.keywordoptimizationid
dc.subject.keywordsustainableid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record