Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Ratih Dewanti
dc.contributor.advisorKusumaningrum, Harsi Dewantari
dc.contributor.authorKurniasih, Rakhma Indah
dc.date.accessioned2021-08-16T00:24:30Z
dc.date.available2021-08-16T00:24:30Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108458
dc.description.abstractPenerapan sistem manajemen keamanan pangan (SMKP) adalah suatu strategi bagi organisasi untuk dapat membantu meningkatkan kinerja keseluruhan dalam keamanan pangan. PT GEI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pangan agroindustri dengan orientasi ekspor ke negara Asia Timur yang telah mendapat sertifikasi sistem HACCP SNI CAC/RCP 1:2011 dan Sistem Jaminan Halal HAS 23000. Seiring meningkatnya tuntutan pelanggan akan keamanan pangan, PT GEI mengembangkan SMKP yang diterapkan menjadi SMKP ISO 22000:2018. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis kesenjangan SMKP yang diterapkan PT GEI menjadi SMKP ISO 22000:2018 dan mengkaji panduan kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang diperlukan. Analisis kesenjangan dilakukan dengan membandingkan SMKP yang diterapkan di PT GEI dengan klausul-klausul dalam SMKP ISO 22000:2018 melalui evaluasi dokumen yang ada serta wawancara dengan Manajemen dan Tim Keamanan Pangan PT GEI. Kajian kesiapsiagaan dan tanggap darurat dilakukan melalui wawancara dengan Manajemen dan Tim Keamanan Pangan PT GEI serta studi pustaka. Hasil analisis kesenjangan menunjukan bahwa SMKP di PT GEI telah memenuhi 56,7 % atau 17 subklausul dari 30 subklausul yang dipersyaratkan dalam standar SMKP ISO 22000:2018. Nilai pemenuhan klausul dari yang tertinggi hingga terendah adalah klausul 8 (Operasi) sebesar 88,9 %, klausul 7 (Dukungan) sebesar 80 %, klausul 5 (Kepemimpinan) dan klausul 9 (Evaluasi Kinerja) sebesar 66,7 %, klausul 10 (Peningkatan) sebesar 33,3 %, serta klausul 4 (Konteks Organisasi) dan klausul 6 (Perencanaan) sebesar 0 %. Rekomendasi pemenuhan klausul 4 mencakup penetapan isu internal dan eksternal, penetapan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan, penetapan lingkup SMKP, dan sistem manajemen keamanan pangan. Rekomendasi pemenuhan klausul 6 mencakup penetapan tindakan ditujukan pada risiko dan peluang, penetapan sasaran keamanan pangan dan cara mencapainya, serta perencanaan perubahan. Rekomendasi klausul 10 terkait dengan hasil evaluasi kinerja pada klausul 9, yang dijadikan salah satu bahan untuk peningkatan berkelanjutan dan melakukan pemutakhiran SMKP. Rekomendasi klausul 5 adalah untuk memastikan manajemen puncak dapat mendemonstrasikan kepemimpinan dan komitmennya dalam penerapan SMKP, sedangkan rekomendasi klausul 9 adalah memastikan data pemantauan dan pengukuran produk dan proses dianalisis dan dievaluasi. Rekomendasi klausul 7 terkait kesadaran personel di organisasi akan penerapan SMKP, seperti kebijakan keamanan pangan dan sasaran SMKP, sementara rekomendasi klausul 8 difokuskan kepada pemenuhan klausul 8.4 yang belum dimiliki oleh PT GEI. Hasil kajian kesiapsiagaan dan tanggap darurat menunjukkan situasi darurat yang berdampak signifikan di PT GEI adalah wabah penyakit, sementara insiden yang berdampak signifikan adalah kebakaran dan kecelakaan kerja. Upaya mitigasi dan respon ditetapkan untuk seluruh situasi darurat dan insiden yang diidentifikasi. Panduan penyusunan prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang diusulkan terdiri atas penetapan tujuan, ruang lingkup prosedur, definisi, referensi, komitmen Manajemen, tanggung jawab, pelatihan dan simulasi, koordinasi dan komunikasi, tahapan kesiapsiagaan dan tanggap darurat meliputi pencegahan, penanganan, pemulihan, dan evaluasi, serta pencatatan.id
dc.description.abstractFood safety management system (FSMS) implementation is a strategy for organizations to improve performance in food safety. PT GEI is an agro-industrial company with export orientation to East Asian countries that had the HACCP system certification SNI CAC/RCP 1:2011 and Halal Assurance System HAS 23000. PT GEI developed the FSMS that had been implemented to FSMS ISO 22000:2018. This research aims to analysis gap of FSMS that had been implemented become FSMS ISO 22000:2018 and a study of fulfillment of emergency preparedness and response. Gap analysis was carried out by comparing the existing FSMS in PT GEI and the clauses of FSMS ISO 22000:2018 through document evaluation and interview with PT GEI Management and Food Safety Team. Meanwhile, the emergency preparedness and response was assessed through interview with PT GEI Management and Food Safety Team and literature studi. The gap analysis showed the FSMS PT GEI had fulfill 56,7 % or 17 of the 30 subclauses required in the FSMS ISO 22000:2018 standard. The fulfillment in percentage from the most to the least was 88,9 % for clause 8 (Operations), 80 % for clause 7 (Support), 66,7 % for clause 5 (Leadership) and clause 9 (Performance Evaluation), 33,3 % for clause 10 (Improvement), and 0 % for clause 4 (Organizational Context) and clause 6 (Planning). The recommendations for compliance clause 4 were include determining internal and external issues, determining the needs and expectations of interested parties, determining the scope of FSMS, and food safety management system. Recommendations for clause 6 compliance were include determining actions to address the risks and opportunities, establishing food safety objectives and how to achieve them, and planning of changes. Recommendation for clause 10 was related to the results of the performance evaluation in clause 9, which is used as one of point for continuous improvement and updating FSMS. Recommendation for clause 5 was to ensure that top management can demonstrate leadership and commitment in implementing FSMS. Recommendation of clause 9 was to ensure that monitoring and measurement data for products and processes were analyzed and evaluated. Recommendation of clause 7 was related to the awareness of personnel in the organization about the implementation of FSMS, such as food safety policies and FSMS objective. Recommendation of clause 8 was focused on the fulfillment of clause 8.4 which had not been established at PT GEI. Assessment for the emergency preparedness and response in PT GEI showed that emergency situation with significant impact was disease outbreak, while incidents with significant impact were fire, and work accident. Mitigations and response of the emergency situations and incidents result were established for all of the emergency situations and incidents. The proposed guideline for emergency preparedness and response procedures consist of objectives, scope of procedures, definitions used in procedures, references, management commitment, responsibilities, training and simulation, coordination and communication, emergency preparedness and response procedures which include prevention, handling, recovery and evaluation, and record keeping.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Kesenjangan serta Kajian Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat untuk Pemenuhan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2018 di PT GEIid
dc.title.alternativeGap Analysis and Study of Emergency Preparedness and Response for Fulfillment of Food Safety Management System ISO 22000:2018 in PT GEIid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis kesenjanganid
dc.subject.keywordISO 22000id
dc.subject.keywordkesiapsiagaan tanggap daruratid
dc.subject.keywordsistem manajemen keamanan panganid
dc.subject.keywordemergency preparedness and responseid
dc.subject.keywordfood safety management systemid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record