Show simple item record

dc.contributor.advisorFalatehan, A. Faroby
dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan Kumala
dc.contributor.authorAstiti, Pipin Dwi
dc.date.accessioned2021-08-13T01:27:45Z
dc.date.available2021-08-13T01:27:45Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108389
dc.description.abstractKeputusan untuk melakukan peremajaan kelapa sawit merupakan keputusan kompleks bagi rumah tangga petani sawit rakyat, demikian halnya bagi petani sawit di Desa Teluk Merbau yang tergabung dalam anggota KUD Tunas Muda. Pelaksanaan peremajaan kelapa sawit bagi petani kelapa sawit dihadapkan pada faktor pembiayaan yang cukup besar. Pelaksanaan peremajaan kelapa sawit membutuhkan dana sekitar 63 juta rupiah per hektar. KUD Tunas Muda sebagai salah satu penerima dana hibah dari Badan Pengolah Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat dari Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian. Petani menerima dana hibah sebesar 30 juta rupiah per hektar dan maksimal 4 hektar per Kepala Keluarga. Perlunya dilakukan peremajaan kelapa sawit di Desa Teluk Merbau karena rata-rata umur tanaman sudah mencapai >30 tahun dengan produksi hanya 1,47 ton per hektar per tahun. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian adalah menelaah aturan, persepsi dan dampak perubahan kapital pola penghidupan dalam pelaksanaan peremajaan kelapa sawit di KUD Tunas Muda. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis kesenjangan, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis sustainable livelihood. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa telaah peraturan dari Keputusan Dirjenbun No.29/KPTS/KB.120/3/2017 pada sub aspek keterlibatan stakeholders menunjukkan tidak terdapat kesenjangan, pada sub aspek hak stakeholders kesenjangan 10% dan pada sub aspek kewajiban stakeholders kesenjangan 40%, kesenjangan belum terpenuhi karena minimnya evaluasi pemerintah terkait pelaksanaan pelatihan peremajaan kelapa sawit. Persepsi petani sawit dari aspek input dan aspek finansial terpenuhi, sedangkan aspek kelembagaan perlu sosialisasi dan pelatihan serta penentuan akses pasar untuk penyesuaian tarif harga TBS. Dampak perubahan kapital yang terdiri dari lima kriteria sustainable livelihood (modal alam, modal fisik, modal sumberdaya manusia, modal finansial, modal sosial) dilihat dari kondisi faktual dengan nilai 0,62 “cukup” sedangkan pada kondisi ideal dengan nilai 0,88 “baik”, yang berarti secara keseluruhan pola penghidupan petani sawit KUD Tunas Muda pada saat peremajaan kelapa sawit dilakukan masih perlu perbaikan sebesar 0,26 agar dapat sesuai dengan kondisi ideal yang diharapkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDampak Pelaksanaan Peremajaan Kelapa Sawit Terhadap Pola Penghidupan Petani Sawitid
dc.title.alternativeImpact of Palm Oil Replanting on Oil Palm Farmers Livelihood.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKelapa sawitid
dc.subject.keywordlivelihoodid
dc.subject.keywordperemajaanid
dc.subject.keywordpersepsi petaniid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record