Show simple item record

dc.contributor.advisorSantoso, Sugeng
dc.contributor.advisorNurmansyah, Ali
dc.contributor.authorPutri, Nhyra Kamala
dc.date.accessioned2021-08-10T13:02:15Z
dc.date.available2021-08-10T13:02:15Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108315
dc.description.abstractTetranychus kanzawai Kishida (Acari: Tetranychidae) merupakan hama penting yang banyak menyebabkan kerugian pada beberapa jenis tanaman di Indonesia. Pengendalian tungau ini umumnya dilakukan secara kimiawi dengan akarisida. Penggunaan akarisida yang intensif dan tidak bijaksana dapat memicu munculnya dampak negatif. Metode alternatif yang lebih aman untuk mengendalikan hama ini perlu terus dikembangkan, salah satunya dengan memanfaatkan tungau predator sebagai agen pengendalian hayati. Salah satu musuh alami yang penting bagi T. kanzawai adalah tungau predator famili Phytoseiidae, di antaranya Neoseiulus dan Phytoseiulus. Neoseiulus longispinosus Evans (Acari: Phytoseiidae) merupakan tungau predator tipe II atau predator generalis yang memiliki preferensi terhadap tungau Tetranychidae. Penelitian ini bertujuan menentukan rasio dan waktu pelepasan N. longispinosus yang paling efektif dalam mengendalikan T. kanzawai pada tanaman ubi kayu. Percobaan menggunakan rancangan strip plot dengan tiga ulangan. Rasio pelepasan predator:mangsa adalah faktor A dengan empat taraf yaitu rasio pelepasan predator:mangsa 0 : 5, 1 : 5, 2 : 5, dan 3 : 5. Waktu pelepasan predator adalah faktor B dengan tiga taraf, yaitu satu, dua, dan tiga minggu T. kanzawai diinfestasi. (tiga minggu setelah tanam (MST), 4 MST, dan 5 MST). Infestasi T. kanzawai dilakukan pada tanaman ubi kayu kultivar Mentega saat tanaman berumur 2 MST. Pengamatan pengaruh pelepasan predator N. longispinosus terhadap intensitas serangan dan populasi T. kanzawai dilakukan saat tanaman berumur 6 MST. Pelepasan predator N. longispinosus dapat menekan populasi dan intensitas serangan T. kanzawai pada tanaman ubi kayu. Rasio predator:mangsa (N. longispinosus: T. kanzawai) yang optimum untuk menekan populasi T. kanzawai adalah rasio 2:5 dan 3:5. Penekanan populasi T. kanzawai tertinggi terjadi pada perlakuan pelepasan predator satu minggu setelah infestasi tungau hama. Pelepasan N. longispinosus hanya mampu menurunkan intensitas serangan T. kanzawai pada tanaman ubi kayu paling tinggi sebesar 8,55%.id
dc.description.abstractTetranychus kanzawai Kishida is an important pest that causes a lot of damage to several types of crops in Indonesia. The control of this mite is generally carried out chemically using acaricide. The intensive use of acaricide triggers many negative impacts. Alternative ways for the control this pest are needed, and one of which is by using predatory mites as biological control agents. Some important natural enemies of T. kanzawai are phytoseiid mites, including Neoseiulus and Phytoseiulus. Neoseiulus longispinosus Evans (Acari: Phytoseiidae) is a type II predator or generalist predator which has preference for tetranychid mites. This study was aimed to determine the most effective release ratio and time of N. longispinosus in controlling T. kanzawai in cassava plants. The experiment was carried out using a strip plot design with three replications. The predator release ratio to prey as the factor A consisting of four levels, namely 0:5, 1:5, 2:5, and 3:5 of predator:prey ratio. Predator release time as factor B with three levels, namely one, two, and three weeks after T. kanzawai release (three weeks after planting (WAP), 4 WAP, and 5 WAP). Infestation of T. kanzawai was carried out on cassava plant cultivar Mentega when the plants were 2 WAP. Observations on the effect of N. longispinosus release on the attack intensity and population of T. kanzawai were carried out at 6 WAP. The results in this study showed that the release of N. longsipinosus suppressed mite population and reduced cassava plant damage caused by T. kanzawai. The optimum release ratio which suppressed T. kanzawai population were 2:5 and 3:5. The release time of N. longispinosus a week after infestation of T. kanzawai was the best. The highest reduction of plant damage caused by T. kanzawai occured at ratio 2:5, but only 8,55%. Keywords: biological control, predatory mite, predator to prey ratio, spider miteid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pemanfaatan Tungau Predator, Neoseiulus longispinosus Evans (Phytoseiidae), untuk Pengendalian Tetranychus kanzawai Kishida (Tetranychidae) pada Tanaman Ubi Kayuid
dc.title.alternative. The Strategy of Using a Predatory Mite, Neoseiulus longispinosus Evans (Phytoseiidae), to Control Tetranychus kanzawai Kishida (Tetranychidae) on Cassava Plantid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbiological controlid
dc.subject.keywordpredatory miteid
dc.subject.keywordpredator to prey ratioid
dc.subject.keywordspider miteid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record