Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Yanto
dc.contributor.advisorHilwan, Iwan
dc.contributor.authorMulya, Hanjar
dc.date.accessioned2021-08-09T05:37:31Z
dc.date.available2021-08-09T05:37:31Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108255
dc.description.abstractPengukuran keanekaragaman spesies merupakan upaya kuantifikasi keanekaragaman dalam pemantauan dan evaluasi konservasi keanekaragaman spesies. Spesies merupakan tingkat pengukuran yang paling tepat. Selain sebagai wadah variasi genetik, spesies juga merupakan penciri suatu ekosistem. Pengukuran keanekaragaman spesies melalui inventarisasi tumbuhan belum memiliki standar petak optimal dan indeks yang mengukurnya. Berbagai uji coba telah dilakukan pada berbagai ekosistem kecuali pada mangrove dan menghasilkan berbagai ukuran yang bervariasi. Hal demikian yang mendasari penelitian mengenai penentuan bentuk dan luas petak contoh optimal untuk pengukuran keanekaragaman spesies tumbuhan pada ekosistem hutan mangrove. Penelitian dilakukan pada bulan November hingga Desember 2019 di Kawasan Konservasi Laut Daerah Pulau Biawak, Indramayu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan petak tunggal dengan dua (2) bentuk, 20 ukuran dan 10 luasan pada seluruh tingkatan tumbuhan. Data yang dikumpulkan untuk penentuan bentuk dan luas petak contoh optimal berupa kumulatif jumlah spesies sesuai dengan peningkatan luas petak contoh yang dianalisis menggunakan kurva rarefaction dan kurva area spesies dengan mempertimbangkan distribusi spasial berdasarkan Indeks Morisita. Data yang dikumpulkan untuk menentukan indeks keanekaragaman spesies yang terbaik berupa jumlah spesies dan jumlah individu pada petak optimal yang dihasilkan dan kemudian disimulasikan peubahnya. Data simulasi dihitung Indeks Margalef, Menhinick, Shannon dan Simpson (1-D) serta variasi dan distribusi yang kemudian saling dikorelasikan menggunakan Korelasi Pearson dan kluster UPGMA. Indeks yang terbaik adalah indeks yang berhubungan rendah dengan variabilitas, penanda normalitas dan jumlah individu, berkorelasi sedang hingga tinggi dengan jumlah spesies termasuk peka terhadap perubahnnya dan indeks yang serupa, memiliki nilai maksimal indeks yang tetap dan konstan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa petak berbentuk persegi panjang berukuran 80 m x 40 m seluas 3200 m 2 merupakan petak contoh optimal pada tingkat semai dan pohon, sedangkan persegi panjang berukuran 80 m x 20 m seluas 1600 m 2 merupakan bentuk dan luas petak contoh optimal pada tingkat pancang untuk pengukuran keanekaragaman spesies tumbuhan mangrove. Indeks Margalef menjadi indeks keanekaragaman terbaik dibandingkan Indeks Menhinick, Shannon dan Simpson (1-D). Indeks tersebut tidak terdistribusi normal, tidak berkorelasi dengan variabilitas data dan perubahan jumlah individu sehingga peka terhadap jumlah spesies namun kurang peka terhadap jumlah individu dan memiliki hubungan yang baik dengan indeks yang serupa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenentuan Bentuk dan Luas Petak Contoh Optimal untuk Pengukuran Keanekaragaman Spesies Tumbuhan pada Ekosistem Hutan Mangroveid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkeanekaragaman spesiesid
dc.subject.keywordindeks terbaikid
dc.subject.keywordpetak contoh optimalid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record