Show simple item record

dc.contributor.advisorTriwidodo, Hermanu
dc.contributor.advisorAnwar, Ruly
dc.contributor.authorRussianzi, Wanda
dc.date.accessioned2021-07-29T01:02:18Z
dc.date.available2021-07-29T01:02:18Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107921
dc.description.abstractUlat Grayak Frugiperda (Spodoptera frugiperda) atau UGF merupakan hama yang berasal dari Benua Amerika. Kerusakan yang disebabkan oleh UGF berpotensi mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup besar. UGF merupakan serangga polifag dengan kisaran inang yang luas (353 tumbuhan) diantaranya Poaceae, Asteraceae, dan Fabaceae. S. frugiperda menjadi invasif di beberapa negara Afrika, Asia, dan Eropa. S. frugiperda pertama ditemukan di luar negara asalnya yaitu di Afrika Barat dan Afrika Tengah pada awal 2016. Pada tahun 2018 terkonfirmasi di Yamen, India, Sri Lanka, dan Thailand. Pada Oktober 2019, UGF menginvasi sebagian besar negara di Asia. S. frugiperda ditemukan pertama kali menginvasi di Indonesia pada awal tahun 2019 meliputi wilayah Sumatra, Banten, Jawa Barat (Bogor, Bandung, Garut, dan Sumedang) dan Lampung. Keberadaan UGF dapat digambarkan menggunakan metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan mengukur populasi S. frugiperda yaitu neraca kehidupan dan statistik demografi. Neraca kehidupan kohort merupakan neraca kehidupan yang mengikuti perkembangan kohort dimulai dari munculnya individu pertama sampai individu terakhir yang bertahan hidup. Informasi yang telah diperoleh dari neraca kehidupan dapat dilanjutkan untuk menentukan peubah statistika demografi lainnya. Statistika demografi diartikan sebagai analisis secara kuantitatif pertumbuhan populasi serangga dalam hubungannya dengan kelangsungan hidup, keperidian, dan pola pertumbuhan populasi. Penelitian neraca kehidupan dan statistika demografi dapat menjadi informasi dasar dalam pengambilan keputusan untuk mengendalikan populasi S. frugiperda di lapangan. Penelitian bertujuan mempelajari biologi dan statistik populasi UGF yang berkembang di daerah Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – September 2020 dengan mengambil sampel UGF di wilayah Bogor dan dipelihara di Laboratorium Bionomi dan Ekologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan melalu beberapa tahap yaitu penyiapan tanaman pakan, perbanyakan serangga uji, pemeliharaan kohort yang dilakukan dengan menggunakan wadah khusus hasil modifikasi, biologi UGF, tabel kehidupan dan parameter popuasi UGF. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2016, program Statistical Analisis System (SAS) versi 9.1. dan program Minitab 16 melalui uji lanjut t pada taraf 5%. Pengamatan harian terhadap 132 individu UGF sejak dari telur sampai mati dilakukan sebagai dasar penyusunan tabel kehidupan dan biologi. Penghitungan statistik demografi UGF dilakukan dengan pendekatan Jacknife dari data dasar tabel kehidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UGF aktif pada malam hari. Aktivitas kawin berlangsung antara pukul 18.00 – 04.00, sementara aktivitas peletakan telur terjadi antara pukul 18.00 – 22.00. Penetasan telur terbanyak terjadi antara pukul 00.00 – 02.00 UGF mempunyai 6 instar larva dan tidak ada perbedaan stadia antara larva yang berkembang menjadi jantan dan betina, yaitu 15,37 hari dan 14,92 hari. Stadium pupa jantan lebih lama dibanding pupa betina, yaitu masing-masing 8,78 ± 0,12 hari dan 7,81 ± 0,15 hari. Imago jantan dan betina mempunyai lama hidup yang sama, yaitu sekitar 10 hari. Siklus hidup UGF selama 32,26 ± 0,41 hari, dengan masa preoviposisi 2,56 ± 0,45 hari. Keperidian UGF mencapai 1012,62 ± 99,12 telur per imago betina. Populasi UGF Bogor mempunyai laju pertumbuhan intrinsik 0,154 ± 0,001 individu/hari, dengan laju reproduksi kotor 0,154 ± 0,001 individu per generasi, laju reproduksi bersih 104,781 ± 0,155 individu per induk per generasi dan waktu generasi 30,114 ± 0,002 hari.id
dc.description.abstractFall armyworm (Spodoptera frugiperda) or FAW is a pest originated from America Continent. The damage caused by FAW has the potential to result in considerable yield loss. UGF is a polyphagous with a wide host range (353 plants) including Poaceae, Asteraceae, and Fabaceae. S. frugiperda is becoming invasive in several African, Asian, and European countries. S. frugiperda was first discovered invasive in West and Central Africa in early 2016. In 2018, it was confirmed in Yamen, India, Sri Lanka and Thailand. October 2019, FAW invaded most countries in Asia. S. frugiperda invaded Indonesia in early 2019 covering the areas of Sumatra, Banten, West Java (Bogor, Bandung, Garut, and Sumedang), and Lampung. The existence of FAW can be described using life table and demographic statistic. The cohort life table is a life table that follows the development of the cohort starting from the emergence of the first individual to the last surviving individual. The information that has been obtained from the life table can be continued to determine other demographic statistical variables. Demographic statistics is defined as a quantitative analysis of insect population growth in relation to survival, fecundity, and population growth patterns. Life table research and demographic statistics can be used as basic information in making decisions to control the population of S. frugiperda in the field. This research aims to study the biology and statistics of the growing FAW population in the Bogor area. The research was carried out in February – September 2020 by taking FAW samples in the Bogor area and reared at the Insect Bionomy and Ecology Laboratory, Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, IPB University. The research was carried out through several stages, include preparation of host plants, propagation of insect samples, cohort rearing carried out using special modified containers, FAW biology, life table and FAW population parameters. Data were analyzed using Microsoft Excel 2016 and Statistical Analysis System (SAS) version 9.1, and the Minitab 16 (t-test at the 5% level). Daily observations of 132 FAW individuals from egg to death was carried out as the basis for compiling biology and life tables. The demographic statistics of FAW was calculate using the Jacknife approach from the basic life table data. This research shows that FAW actives at night. Mating activity occurs between 18.00 – 04.00, while egg laying activity occurs between 18.00-22.00. Most hatching occurs between 00.00 - 02.00. FAW has 6 larvae instars and there is no difference in stage between larvae that develop into male and female, which is 15,37 days and 14,92 days. The male pupae stage was longer than the female pupae, 8,78 ± 0,12 days and 7,81 ± 0,15 days, respectively. Male and female imago have the same life cycle, which is about 10 days. The life cycle of FAW was 32,26 ± 0,41 days, with a preoviposition period of 2,56 ± 0,45 days. Fecundity of FAW reaches 1012,62 ± 99,12 eggs per female imago. The population of FAW in Bogor have an intrinsic growth rate of 0,154 ± 0,001 individuals / day, with gross reproduction rate of 0,154 ± 0,001 individuals per generation, and net reproduction rate of 104,781 ± 0,155 individuals per imago per generation and a generation time of 30,114 ± 0,002 days.id
dc.description.sponsorshipJabar Future Leader Scholarshipid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleBiostatistik Ulat Grayak Frugiperda (Spodoptera frugiperda) pada Tanaman Jagung di Bogorid
dc.title.alternativeBiostatistics of Fall Armyworm Spodoptera frugiperda in Cornid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcorn pestid
dc.subject.keywordinvasive speciesid
dc.subject.keywordJacknifeid
dc.subject.keywordlife tableid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record