Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhayati, Ati Dwi
dc.contributor.authorAulia, Wanda
dc.date.accessioned2021-07-28T12:50:43Z
dc.date.available2021-07-28T12:50:43Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107917
dc.description.abstractProvinsi Riau selalu mengalami kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya. Salah satu kabupaten yang sering terbakar adalah Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan memiliki jumlah hotspot tertinggi dalam kurun waktu 2015- 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran hotspot dan areal terbakar pada tahun 2015 dan 2019 di Kabupaten Pelalawan, Riau. Data yang digunakan berupa hotspot dan informasi spasial daerah terbakar dari citra satelit MODIS Terra/Aqua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hotspot di Kabupaten Pelalawan adalah 2168 pada tahun 2015 dan 1503 pada tahun 2019. Tahun 2015 jumlah hotspot didominasi di lahan non gambut dan pada tahun 2019 didominasi di lahan gambut. Kecamatan Pangkalan Kuras memiliki jumlah hotspot tertinggi pada tahun 2015 dan Kecamatan Teluk Meranti memiliki jumlah hotspot tertinggi pada tahun 2019. Luas areal yang terbakar pada tahun 2015 sebesar di Kabupaten Pelalawan adalah sebesar 50.896,207 ha dan pada tahun 2019 adalah sebesar 8.078,358 ha.id
dc.description.abstractRiau Province always occurs forest and land fires every year. One of the districts that are often burned is Pelalawan District. Pelalawan District has the highest number of hotspots in the 2015-2019 period. This study aims to analyze the distribution of hotspots and burned areas in 2015 and 2019 in Pelalawan District Riau. Data used in this study comes from the MODIS Terra/Aqua satellite imagery. The results showed that the number of hotspots in Pelalawan Regency was 2168 in 2015 and 1503 in 2019. In 2015 the number of hotspots was dominated on non-peat land and in 2019 dominated on peatland. Pangkalan Kuras District had the highest number of hotspots in 2015 and Teluk Meranti District had the highest number of hotspots in 2019. The area burned in 2015 was 50,896,207 ha in Pelalawan Regency and 8,078,358 ha in 2019.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Kebakaran Hutan dan Lahan Berdasarkan Hotspot dan Area Terbakar di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riauid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordburned areaid
dc.subject.keywordforest and land fireid
dc.subject.keywordhotspotid
dc.subject.keywordpelalawan districtid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record