Analisis dan Perancangan Marketplace Pertanian Menggunakan User Experience
Date
2021-02-22Author
Rahmayanti, Pipit
Nurhadryani, Yani
Hermadi, Irman
Metadata
Show full item recordAbstract
Marketplace merupakan model e-business yang menghubungkan penjual dan
pembeli. Perkembangan marketplace bukan hanya untuk mengikutiperkembangan
bisnis global yang semakin digital, namun juga sangat penting di masa pandemi
Covid-19 seperti saat ini. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 per 31 Desember 2020, pandemi ini sudah menyebar ke215
negara di dunia, dengan kasus positif di Indonesia mencapai 743.198 kasus. Untuk
menghindari penyebaran virus Covid-19, pemerintah Indonesia mengambil
kebijakan untuk menggiatkan kegiatan social distancing dan work from home.
Kebijakan ini secara tidak langsung berakibat pada melemahnya perekonomian,
dikarenakan kondisi pasar yang sepi pembeli.
Pada sektor pertanian marketplace berperan sebagai penghubung petani
langsung ke konsumen. Sehingga dapat meningkatkan dan menguntungkan bagi
petani. Total pengguna marketplace pertanian saat hanya mencapai 100.000
pengguna berbeda jauh dengan total pengguna marketplace umum lainnya yang
sudah mencapai 50 juta pengguna. Salah satu penyebabnya adalah 60% waktu
terbuang karena banyak pengguna belum memperoleh informasi yang dicari. Hal ini
berdampak pada penurunan produktivitas hingga mengalami kegagalan.
Marketplace sebagai media online tempat melakukan kegiatan bisnis dan
transaksi antara pembeli dan penjual, menjadi solusi dari sepinya kegiatan jual beli
di pasar. Faktor selanjutnya adalah panjangnya rantai pasokan dari petani ke
konsumen, hal ini diakibatkan karena sebagian besar distribusi hasil pertanian
didominasi oleh pedagang, baik pedagang pengumpul tingkat desa dan kecamatan,
pedagang besar, maupun eksportir yang sering kali tidak memberikan nilai tambah
apa pun terhadap produk yang akan dipasarkan, namun tetap mengambil margin.
Keadaan ini mengakibatkan bisnis pertanian masih banyak yang dinikmati oleh
pedagang bukan oleh petani, dan tentu saja ini akan berimbas langsung ke
konsumen. Untuk itu, perlu dilakukan analisis marketplace pertanian agar menjadi
salah satu mrketplace pertanian yang banyak penggunanya dan menjadi
marketplace yang teratur, wajar dan efisien.
Oleh karena itu, untuk memastikan pengalaman berbelanja yang positif oleh
pelanggan dan tingkat kegunaan yang tinggi, penting untuk mengembangkan
aplikasi marketplace pertanian yang memiliki desain antarmuka yang baik. Dalam
mewujudkan hal tersebut pelitian ini akan melakukan rancangan prototipe aplikasi
marketplace pertanian menggunakan Lean UX. Metode ini berupa tahap siklus yang
dimulai dari penilaian terhadap aplikasi marketplace dengan menerapkan kualitas
pelayanan marketplace. Tahap penilaian ini dilakukan untuk menjadi alat ukur
peracangan marketplace agar sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dilanjutkan membuat spesifikasi kebutuhan pengguna. Ada 7 dimensi yang
diterapkan sebagai alat ukur untuk membuat proses bisnis diantaranya dimensi
informasi, efisiensi, keandalan, privasi dan keamanan, komunikasi, layanan bernilai
tambah dan terkait produk pertanian. Kemuadian dengan adanya dimensi tersebut
dirancang proses bisnis yang menghasilkan 21 fungsi sebagai acuan untuk membuat
desain aplikasi marketplace pertanian. Fungsi tersebut di antaranya adalah
mencakup desain aplikasi yang baik mulai dari tampilan beranda, kategori produk,
hasil pencarian produk, desain detail produk, tampilan pembayaran dan sebagainya.
Tahap rancangan prototipe dilakukan sketsa, wireframe dan hasil rancangan ini
diimplementasikan ke bentuk prototipe medium-fidelity. Pada tahap evaluasi
prototipe medium-fidelity dilakukan usability testing dengan metode think-aloud
yang berfungsi untuk menilai apakah aplikasi marketplace pertanian menampilkan
informasi yang jelas dan mudah dimengerti, merespon permintaan customer dengan
cepat, menyediakan berbagai jenis metode pembayaran serta fungsi lainnya sesuai
kebutuhan konsumen. Hasil pengujian terhadap 5 responden menunjukkan
performance dengan success rate sebesar 77,14%