Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Djuara
dc.contributor.advisorHubeis, Musa
dc.contributor.advisorKinseng, Rilus
dc.contributor.authorYusnita, Titien
dc.date.accessioned2021-07-24T06:17:36Z
dc.date.available2021-07-24T06:17:36Z
dc.date.issued2021-07-23
dc.identifier.citationYusnita, T. (2021). Pola Komunikasi Keluarga Perkawinan Anak dan Keberfungsian Keluarga di Kabupaten Bogor. IPB University. Bogor (ID)id
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107756
dc.description.abstractKasus perkawinan anak sangat erat dengan program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga. Program pemberdayaan dilakukan tidak hanya pada individu melainkan juga masyarakat yang tidak berdaya atau lemah (powerless). Ketidakberdayaan dalam kasus perkawinan anak menyangkut aspek pengetahuan, pengalaman, sikap, keterampilan, modal usaha, networking, semangat, kerja keras, ketekunan dan aspek lain. Kasus perkawinan anak juga terkait norma agama dan tradisi masyarakat pedesaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan komunikasi pembangunan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung program-program pembangunan yang berpusat pada masyarakat (people centered development) yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan karakteristik keluarga perkawinan anak, (2) menguji hubungan antara karakteristik keluarga perkawinan anak dengan pola komunikasi keluarga dan keberfungsian keluarga, (3) menguji hubungan pola komunikasi dengan keberfungsian keluarga pada keluarga perkawinan anak, (4) menguraikan faktor-faktor kearifan lokal dalam ketidakefektifan keberfungsian keluarga perkawinan anak, dan (5) menganalisis pendekatan komunikasi pembangunan dalam mensosialisasikan pencegahan perkawinan anak kepada masyarakat pedesaan di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan di desa dan dusun yang tersebar di 3 kecamatan yaitu Pamijahan, Leuwiliang, dan Cigudeg dimana jumlah kasus perkawinan anak tertinggi dari 14 kecamatan di wilayah Bogor Barat (Kabupaten Bogor). Waktu penelitian untuk metode kuantitatif dilakukan dari bulan April hingga September 2020, sedangkan penelitian dengan metode kualitatif dilakukan bulan April hingga hingga Desember 2020. Unit analisis dalam penelitian ini adalah keluarga perkawinan anak yang diwakili oleh suami atau isteri dimana pada saat menikah usia salah satunya (suami atau isteri) kurang dari 19 tahun dengan total 374 responden dan 22 informan. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner sedangkan penelitan kualitatif dengan melakukan observasi lapangan, wawancara mendalam dan telaah dokumen ilmiah. Pengolahan data kualitatif melalui klasifikasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Selain pengolahan data kuantitatif, digunakan dalam menganalisis data kualitatif untuk mendapatkan gambaran Model MMFF (McMaster Family Functioning) ini mendeskripsikan perangkat struktur dan organisasi dari kelompok keluarga dan pola-pola transaksi antara anggota keluarga yang dapat membedakan antara keluarga yang kurang efektif (less effective family) dan keluarga yang lebih efektif (more effective family) sekaligus untuk menjawab tujuan penelitian ketiga. Unit analisis dalam penelitian ini adalah keluarga orang tua perkawinan anak yaitu orangtua yang anaknya menikah pada usia kurang dari 19 tahun dengan total 374 responden dan 22 informan. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner dan dilengkapi dengan hasil penelitan kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dan telaah dokumen ilmiah. Pengolahan data kuantitatif menggunakan SEM Lisrel untuk mengetahui pengaruh orientasi percakapan dan orientasi kesesuaian terhadap keberfungsian keluarga perkawinan anak. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan keluarga perkawinan anak pada saat menikah masih duduk di bangku SD/MA sebanyak 56,95persen (213 responden). Tingkat pendapatan responden kurang dari Rp 1 juta per bulan paling banyak 63,27persen (236 responden), dan 57,75 persen (216 responden) mempunyai ukuran keluarga lebih dari empat orang per KK. Hubungan antara pola komunikasi keluarga perkawinan anak dengan keberfungsian keluarga menghasilkan temuan yaitu pola komunikasi keluarga perkawinan anak sangat menunjang keberfungsian keluarga. Temuan tentang pola komunikasi keluarga perkawinan anak di Kabupaten Bogor memiliki orientasi percakapan lebih kuat dibandingkan orientasi kesesuaian sehingga tipologi keluarga perkawinan anak dikategorikan sebagai keluarga pluralistik. Hal ini berarti, keluarga perkawinan anak merupakan keluarga yang demokratis pada saat mengambil keputusan dan menjalankan keputusan perkawinan anak sehingga tidak ada pihak yang merasa terpaksa atau dipaksa dalam keputusan tersebut. Karakteristik keluarga perkawinan anak berpengaruh terhadap pola komunikasi keluarga dan secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap keberfungsian keluarga yang direfleksikan dari indikator dimensi pemecahan masalah, dimensi peran, dan dimensi komunikasi. Oleh sebab itu, keberfungsian keluarga perkawinan anak di Kabupaten Bogor disimpulkan termasuk dalam kategori keluarga efektif (more effective family) karena mampu menyelesaikan masalah di dalam keluarganya. Adapun faktor-faktor kearifan lokal pemicu perkawinan anak di Kabupaten Bogor terkait dengan norma tradisi yang didukung oleh norma agama (Islam) dimana tradisi perkawinan anak bertujuan untuk menyelamatkan akidah/ajaran agama Islam yaitu menghindari pergaulan bebas (seperti pacaran dan perilaku seks bebas). Pendekatan komunikasi pembangunan melalui pola komunikasi keluarga dengan memperkuat orientasi percakapan dan orientasi kesesuaian sehingga anggota keluarga lebih terbuka dan dapat menerima masukan tentang program-program pembangunan untuk pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Bogor. Kata kunci : perkawinan anak, pola komunikasi keluarga, keberfungsian keluarga, tipologi keluarga, keluarga efektif  id
dc.description.abstractChild marriage cases are closely related to poverty alleviation programs through family empowerment. Empowerment programs are carried out not only for individuals but also for people who are powerless or weak (powerless). Powerlessness in the case of child marriage involves aspects of knowledge, experience, attitudes, skills, business capital, networking, enthusiasm, hard work, persistence and other aspects. Child marriage cases are also related to religious norms and traditions of rural communities. Therefore, development communication is needed to encourage community participation in supporting community-centred development programs (people-centred development) which are oriented towards improving the quality of people's lives. This study aims (1) to describe the characteristics of the family of child marriages, (2) to examine the relationship between the characteristics of the family of child marriages with family communication patterns and family functioning, (3) to examine the relationship between communication patterns and family functioning in the family of child marriages, (4) to describe the factors -local wisdom factors in the ineffective functioning of child marriage families, and (5) analyzing development communication approaches in socializing child marriage prevention to rural communities in Bogor Regency. The research was conducted in villages and hamlets spread across 3 sub-districts, namely Pamijahan, Leuwiliang, and Cigudeg, where the highest number of child marriage cases out of 14 sub-districts in West Bogor (Bogor Regency). Research time for quantitative methods was conducted from April to September 2020, while research with qualitative methods was conducted from April to December 2020. The unit of analysis in this study was the family of child marriages represented by husband or wife were at the time of marriage, the age of one of them (husband or wife) was less than 19 years with a total of 374 respondents and 22 informants. Collecting quantitative data using a survey method with a questionnaire instrument while qualitative research uses field observations, in-depth interviews and review of scientific documents. Qualitative data processing through data classification, data presentation, concluding. In addition to quantitative data processing, it is used in analyzing qualitative data to get an overview. This MMFF (McMaster Family Functioning) model describes the structural and organizational tools of family groups and the patterns of transactions between family members that can distinguish between less effective families. and a more effective family (more effective family) as well as to answer the third research objective. The unit of analysis in this study was the family of parents of child marriage, namely parents whose children were married at less than 19 years of age with a total of 374 respondents and 22 informants. Collecting quantitative data using a survey method with a questionnaire instrument and complemented by the results of qualitative research through field observations, in-depth interviews and review of scientific documents. Quantitative data processing used SEM Lisrel to determine the effect of conversation orientation and conformity orientation on the functioning of child marital families. The results showed that the education level of the family at the time of marriage was still in SD / MA as much as 56.95 per cent (213 respondents). The income level of respondents less than IDR 1 million per month was at most 63.27 per cent (236 respondents), and 57.75 per cent (216 respondents) had a family size of more than four people per household. The relationship between the communication pattern of the family of child marriage and the function of the family resulted in the finding that the communication pattern of the family of child marriage is very supportive of the family's functioning. The findings of the communication pattern of child marriage families in Bogor Regency have a stronger conversation orientation than conformity orientation so that the typology of child marriage families is categorized as a pluralistic family. This means that a child marriage family is a democratic family when making decisions and implementing child marriage decisions so that neither party feels forced or forced into the decision. The family characteristics of child marriage affect family communication patterns and indirectly also affect the functioning of the family which is reflected in the problem-solving dimension, role dimension, and communication dimension indicators. Therefore, it is concluded that the functioning of the child marriage family in Bogor Regency is included in the category of the effective family (more effective family) because it can solve problems in the family. The local wisdom factors that trigger child marriage in Bogor Regency are related to traditional norms supported by religious norms (Islam) where the tradition of child marriage aims to save Islamic faith/teachings, namely avoiding promiscuity (such as dating and free sex behaviour). The development communication approach is through family communication patterns by strengthening conversational orientation and conformity orientation so that family members are more open and can receive input on development programs for the prevention of child marriage in Bogor Regency. Keywords: child marriage, family communication patterns, family functioning, family typology, effective familyid
dc.description.sponsorshipMadinah Asian Fondation (MAF)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePola Komunikasi Keluarga Perkawinan Anak Dan Keberfungsian Keluarga di Kabupaten Bogorid
dc.title.alternativeFamily Communication Pattern of Child Marriage and Family Functioning in Bogor Regencyid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordpola komunikasiid
dc.subject.keywordkomunikasi keluargaid
dc.subject.keywordkeberfungsian keluargaid
dc.subject.keywordperkawinan anakid
dc.subject.keywordkeluarga efektifid
dc.subject.keywordchild marriageid
dc.subject.keywordfamily communication patternsid
dc.subject.keywordfamily functioningid
dc.subject.keywordfamily typologyid
dc.subject.keywordeffective familyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record