| dc.description.abstract | Virus Newcastle Disease (NDV) dan virus Avian Influenza (AIV) telah tersebar di seluruh dunia dan infeksinya dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis pada spesies burung yang berbeda. Walaupun kasus asimptomatis telah dilaporkan dari kebun binatang dan burung peliharaan, infeksi NDV dan AIV pada merak, ayam pegar, kakatua, dan burung hantu sering disertai dengan gejala neurologis. Sejak pertengahan tahun 2020, informasi mengenai penyakit neurologis yang mudah menular dan fatal mulai bermunculan, dan beberapa kasus dilaporkan oleh Klinik Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Perubahan patologi yang berhasil diamati berupa hemoragi di syrinx trakea, paru-paru, dan otak. Karena NDV dan AIV endemik di Indonesia, maka dilakukan pelacakan keberadaan virus tersebut menggunakan teknik molekuler. Pengujian dilakukan terhadap swab orofaring dan kloaka serta organ-organ patologis yang memungkinkan dari keempat spesies burung, baik yang menunjukkan gejala klinis maupun tidak. Meskipun gejala klinis dan perubahan patologis yang diamati cukup jelas, hasil beberapa metode reverse-transcription polymerase chain reaction (RT- PCR) secara gel-based dan real-time tidak mendeteksi keberadaan NDV dan AIV. Pengujian lebih lanjut menggunakan primer spesifik spesies, genus, maupun famili perlu dilakukan untuk mengidentifikasi patogen penyebab potensial. | id |
