Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiyono, Agus
dc.contributor.advisorHandharyani, Ekowati
dc.contributor.advisorBermawie, Nurliani
dc.contributor.authorAisyah, Siti
dc.date.accessioned2021-07-16T10:47:23Z
dc.date.available2021-07-16T10:47:23Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107507
dc.description.abstractPenelitian tanaman obat saat ini terus dikembangkan untuk kesehatan. Pemanfaatan tanaman obat dalam pengobatan tumor mammae merupakan salah satu cara dalam menangani atau mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas pada kasus penyakit tumor mammae yang saat ini terus meningkat. Pencegahan dan pengobatan menggunakan tanaman obat lebih ekonomis, mudah diperoleh, mudah dibudidayakan, dan aman dikonsumsi karena efek samping yang ditimbulkan tidak sebesar efek samping yang ditimbulkan oleh terapi konvensional dan obat-obat kimia pada umumnya. Salah satu tanaman obat yang memiliki khasiat secara preventif dan kuratif terhadap penyakit tumor adalah daun kari (Murraya koenigii). Daun kari mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki efek antitumor karena dapat menyebabkan sitotoksik dan apoptosis pada sel-sel tumor, tetapi tidak menyebabkan sitotoksik pada sel-sel normal. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini ialah mengkaji patomorfologi sel tumor mammae pada hewan model tikus Sprague Dawley pasca pemberian ekstrak etanol daun kari (M. koenigii) sebagai pencegahan (preventif) dan pengobatan (kuratif), serta menentukan dosis ekstrak daun kari yang tepat sebagai preventif dan kuratif. Penelitian ini sudah disetujui oleh komite Etik Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, dengan No. 094/KEH/SKE/VIII/2018. Tahap penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap I: pembuatan dan pengujian ekstrak etanol daun kari yaitu pengujian fitokimia dan toksisitas. Tahap II: pengujian secara in vivo berupa pembentukan tumor mammae pada tikus melalui injeksi senyawa karsinogenik 7,12-dimetylbenz (α) anthracene (DMBA) secara subkutan pada kelenjar mammae, pemberian ekstrak etanol daun kari (EEDK) secara oral selama 30 hari baik secara preventif maupun kuratif, Tahap III: pengamatan histopatologi menggunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin, Masson’s trichrome, dan imunohistokimia menggunakan antibodi human epidermal receptor-2 (HER2) dan caspase-3 serta analisis kadar vascularisasi endothelial growth factor (VEGF) dalam serum. Penelitian ini menggunakan 35 ekor tikus yang dibagi menjadi 7 kelompok yaitu: kelompok normal (P1), kelompok tumor (P2), kelompok obat methotreksat (P3), kelompok ekstrak 300 mg kg-1 BB dan 400 mg kg-1 BB secara kuratif (P4 dan P5), serta kelompok preventif (P6 dan P7). Ekstrak etanol daun kari secara kualitatif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin, triterpenoid, steroid, saponin, dan glikosida. Kandungan ekstrak etanol daun kari secara kuantitatif menggunakan metode GC-MS, ditemukan ada 15 senyawa yang teridentifikasi dengan persentase paling tinggi adalah golongan alkaloid. Nilai toksisitas ekstrak menggunakan larva udang diperoleh nilai LC50 sebesar 628,83 ppm. Injeksi DMBA pada kelenjar mammae tikus menunjukkan hiperplasia sel epitel duktus kelenjar mammae sampai menutupi lumen, proliferasi duktus kelenjar, kalsifikasi pada lumen duktus, sel-sel neoplastik yang berada di sekitar jaringan stroma, infiltrasi sel-sel polimorfonuklear (PMN), banyak dijumpai sel-sel mitotik, dan proliferasi sel fibroblas dengan deposit kolagen yang meluas. Tipe tumor yang ditemukan yaitu tumor campuran berupa intra-ductal proliferasi (hiperplasia), fibroadenoma, dan invasive solid cribriform carcinoma. Pembentukan tumor dan pemberian ekstrak tidak menyebabkan penurunan berat badan tikus secara signifikan. Volume tumor pada P2 lebih besar secara signifikan (p<0.05) dibandingkan dengan P3, P4, P5, P6, dan P7. Volume tumor pada P3, P4, P6, dan P7 lebih kecil secara signifikan (p<0.05) dibandingkan kelompok P5. Gambaran mikroskopis P2 terlihat sel-sel PMN, sel epitel kuboid 3-4 lapis dan proliferasi serabut kolagen padat. Kelompok P3, P4, dan P5 terlihat sel-sel PMN, epitel kuboid 1-3 lapis dan proliferasi serabut kolagen sedang. Sementara kelompok P6 dan P7 terlihat banyak struktur epitel kelenjar selapis, sedikit epitel yang mengalami apoptosis, sel-sel PMN dan proliferasi sel-sel fibroblas sedikit. Pewarnaan imunohistokimia terhadap ekspresi HER2: negatif (P1), positif (P2, P3, P4, P5), dan equivocal (P6, P7) terdeteksi pada membran sel epitel duktus kelenjar mammae. Ekspresi caspase-3: rendah (P1), sedang (P2, P5, P6, P7), tinggi (P3, P4) terdeteksi pada sitoplasma sel epitel duktus dan di luar duktus, sel fibrous, dan sel epitel kelenjar kulit. Kadar VEGF dalam serum memperlihatkan kelompok P3 dan P4 lebih rendah dari kelompok yang lain yaitu 5,2 pg ml-1 dan 5,92 pg ml-1, sedangkan kelompok P2 memiliki kadar VEGF tertinggi yaitu 8,9 pg ml-1. Ekstrak etanol daun kari dengan dosis 300 mg kg-1 BB menunjukkan potensi terhadap HER2 sebagai preventif dengan level (++), meskipun secara kuratif menunjukkan level (+++). Disisi lain, potensi EEDK sebagai kuratif ditunjukkan pada caspase-3 dengan level (+++) sama dengan terapi metotreksat. Pemberian metotreksat (P3) dan EEDK dengan dosis 300 mg kg-1 (P4), memperlihatkan aktivitas sel apoptosis yang sama tinggi pada tumor mammae dengan status HER2 positif. Hal ini memperlihatkan bahwa sel apoptosis pada kelompok preventif dan kuratif mengindikasikan bahwa senyawa yang terkandung dalam EEDK bekerja efektif pada sel-sel tumor ganas, dan dapat dijadikan sebagai kandidat obat antitumor kelenjar mammae. Jaringan tumor dengan aktivitas apoptosis yang tinggi memiliki prognosis yang sangat baik karena dapat mencegah atau menghambat perkembangan sel-sel tumor, serta dapat meningkatkan kelangsungan hidup bagi penderita tumor mammae.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePatomorfologi Tumor Mammae pada Hewan Model Tikus Mengikuti Pemberian Ekstrak Daun Kari (Murraya koenigii L. Sprengel).id
dc.title.alternativePathomorphology of Mammary Tumors in Animal Models Rat Following The Curry Leaf Extracts (Murraya koenigii L. Sprengel). Supervisedid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordantitumorid
dc.subject.keywordcaspase-3id
dc.subject.keywordDMBAid
dc.subject.keywordHER2id
dc.subject.keywordmammary tumorid
dc.subject.keywordMurraya koenigiiid
dc.subject.keywordSprague-Dawleyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record