Show simple item record

dc.contributor.advisorArief, Harnios
dc.contributor.advisorMardiastuti, Ani
dc.contributor.advisorHermawan, Rachmad
dc.contributor.authorKurnia, Insan
dc.date.accessioned2021-07-16T02:55:57Z
dc.date.available2021-07-16T02:55:57Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.citationKurnia I, Arief H, Mardiastutti A, Hermawan R. 2021. Model Birdwatching di Lanskap Urban. Disertasi. Unpublished. Bogor: IPB.id
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107496
dc.description.abstractBirdwatching adalah bentuk rekreasi alam dengan fokus menikmati burung di alam liar. Aktivitas ini merupakan hobi yang terus berkembang dan memiliki nilai ekonomi tinggi serta bermanfaat dalam kaitannya dengan konservasi dan pendidikan lingkungan. Burung sebagai obyek utama dalam birdwatching memiliki jangkauan spasial yang luas termasuk lanskap urban. Lanskap urban dicirikan oleh dominasi kawasan terbangun dengan sisa berupa ruang terbuka hijau kawasan perkotaan (RTHKP). Keberadaan RTHKP dan burung di RTHKP menjadi penting dalam kaitannya sebagai obyek rekreasi birdwatching dengan keunggulan dekat dengan pusat aktivitas manusia walaupun secara ekologi sangat berbeda dengan lanskap alami. Keberadaan burung di RTHKP tidak secara otomatis membuat birdwatcher tertarik melakukan birdwatching. Penelitian birdwtching di Indonesia selama ini hanya fokus pada konsep penawaran potensi burung di berbagai lanskap, tanpa ada kajian mengenai permintaan, sehingga tidak ada informasi mengenai birdwatcher. Permintaan terhadap burung, birdwatching dan RTHKP di lanskap urban perlu kaji sehingga dapat menjadi dasar bagi manajemen birdwatching sesuai keinginan birdwatcher serta masyarakau umum. Penelitian bertujuan untuk (1) menganalisis birdwatcher di Indonesia pada aspek demografi, pengalaman, motivasi, dan preferensinya, (2) menganalisis rekreasi birdwatching di lanskap urban pada aspek keminatan, persepsi dan preferensinya, (3) menganalisis tipologi lanskap urban dalam kaitannya dengan rekreasi birdwatching, serta (4) menyusun model birdwatching di lanskap urban dengan pendekatan pelaku, kegiatan dan lokasi. Penelitian dilakukan pada Bulan Februari sampai Mei 2020 dengan menggunakan kuesioner tertutup (closed ended) secara online yang disebar kepada (1) birdwatcher di seluruh Indonesia dan (2) masyarakat di Kota Bogor, Sukabumi, Bandung dan Surabaya. Skala jawaban yang digunakan 1 (tidak pernah), 2 (jarang), 3 (sering), dan (4) selalu. Data burung dan habitat diambil secara langsung di empat kota yang sama dengan menambahkan Kota Yogyakarta sebanyak 85 RTHKP. Data dianalisis menggunakan (i) generalized linear model (GLZ), (ii) exploratory factor analisis (EFA). Variabel dependent adalah respon responden terhadap pertanyaan yang dianalisis terhadap variabel independen yaitu sosio-demografi untuk ditentukan faktor yang berpengaruh secara signifikan. Taraf nilai signifikan yang digunakan yaitu 5% (p<0.05). Pengolahan data menggunakan IBM SPSS Versi 24. Responden yang mengisi lengkap atau hampir lengkap sebanyak 1257 birdwtcher (dari 2.000 kuesioner yang disebar) berasal dari 232 kabupaten/kota dan 33 provinsi di Indonesia. Demografi responden didominasi laki-laki, usia remaja dan dewasa awal, tinggal di kota, berpendidikan tinggi serta anggota organisasi konservasi. Pengalaman birdwatcher didominasi birdwatching < 3jam, di kawasan dilindungi, bersama teman dan mendapatkan informasi juga dari teman. Identifikasi burung dilakukan melalui visual dengan bantuan buku panduan. Motivasi utama adalah peningkatan kapasitas pribadi dan ilmiah. Nilai kesediaan membayar sebesar Rp 8.243.691,00. Preferensi tertinggi adalah taman nasional, menjumpai semua spesies burung serta melihat keunikan warna bulu. Birdwatcher berminat untuk birdwatching di lanskap urban dengan preferensi di hutan kota, menjumpai semua spesies dan burung Raja-udang, aktivitas mengambil foto burung bersama teman. Birdwatching di lanskap urban dipersepsikan mampu mendukung konservasi burung dengan aksesibilitas mudah dan keuntungan sebagai media belajar terutama bagi anak-anak dan pelajar namun kekurangannya adalah kebisingan. Aktivitas untuk mendukung birdwatching membentuk dua faktor yaitu penyediaan habitat pakan dan sarang buatan serta pengelolaan habitat secara umum. Responden di empat kota yang mengisi lengkap atau hampir lengkap sebanyak 1247 masyarakat (dari 1.500 kuesioner yang disebar). Rekreasi di RTHKP memiliki frekuensi tidak menentu dalam satu pekan, durasi 1-2 jam, pada pagi hari dengan pilihan hari tidak tentu. Aktivitas rekreasi didominasi jalan sehat(olahraga), beristirahat (rekreasipiknik), kuliner (rekreasi sosial), serta mengambil foto pemandangan (hubungan dengan alam). Birdwatching di lanskap urban pernah dilakukan oleh 75,2% responden dan 72,0% menyatakan berminat. Preferensi tertinggi adalah menjumpai burung yang baru dilihat, mengambil foto, dan lokasi taman kota. Preferensi tertinggi sertiap kota adalah Kebun Raya Bogor, Lapangan Merdeka Sukabumi, Kebun Binatang Bandung dan Taman Bungkul Surabaya. Birdwatching di lanskap urban dipersepsikan sebagai media belajar terutama bagi anak-anak dan pelajar dengan keuntungan aksesibilitas mudah. Aktivitas untuk mendukung birdwatching hanya membentuk faktor yaitu pengelolaan habitat. Total dijumpai 75 spesies burung dari 34 suku dengan distribusi 66 spesies (Bogor), 26 spesies (Sukabumi), 28 spesies (Bandung), 19 spesies (Yogyakarta), dan 36 spesies (Surabaya). Mayoritas adalah penetap (98,7%), tidak bersarang (89,3%), tidak melimpah (96%) dan tidak beratribut (66,7%). Kondisi RTHKP dengan jumlah habitat lebih dari dua (23,5%), luas < 1 ha (42,4%), dan tidak terdapat papan interpretasi burung (97,6%). Penilaian kualitas RTHKP untuk birdwathing yaitu sangat baik (2,4%), baik (12,9%), biasa (10,6%), buruk (62,4%) dan sangat buruk (11,8%). Tipologi birdwatching dibedakan menjadi birdwatcher ahli, birdwatcher menengah, birdwatcher pemula serta masyarakat umum. Tipologi kegiatan difokuskan pada melihat burung, mendengar suara burung dan mengambil foto burung berdasarkan sembilan kategori peluang dan teknik perjumpaan dengan burung. Kegiatan tambahan dikaitkan dengan penyediaan pakan dan sarang buatan serta pengelolaan habitat. Model birdwatching di lanskap urban yang disusun sebanyak enam dengan karakteristik yang berneda untuk pelaku, lokasi, kegiatan serta target burung yang dilihat.id
dc.description.abstractBirdwatching is one of nature recreations focusing on enjoying the wild birds. This activity is a hobby that continuously develops and has high economical value, besides beneficial related to conservation and enviromental education. Birds as the main objects in birdwatching have a wide spatial range including urban landscapes. The urban landscape is characterized by the dominance of built areas with the remainder of the urban green space (UGS). The existence of UGS and birds in UGS is important in relation to birdwatching objects with the advantage of being close to the center of human activity even though it is ecologically very different from natural landscapes. The existence of birds in UGS does not automatically attract birdwatchers to do birdwatching. A study of birdwatching in Indonesia is only focused on a bird potential supply concept in various locations without any demand study. A demand study is expected to become the basic of birdwatching management following the birdwatcher and citizen desire. The aims to (1) analyze birdwatchers in Indonesia for demography, experience, motivation, and preferences, (2) analyze birdwatching recreation in urban landscapes for citizen interest, perceptions and preferences, (3) analyze the typology of urban landscapes in relation to birdwatching recreation, and (4) plan a birdwatching models in an urban landscape with the approach of actors, activities and locations. The research was conducted from February to May 2020 using an online closed-ended questionnaire which was distributed to (1) birdwatchers throughout Indonesia and (2) citizen of Bogor, Sukabumi, Bandung and Surabaya. The answer scale used is 1 (never), 2 (rarely), 3 (often), and (4) always. Bird and habitat data were taken directly in the same four cities by adding Yogyakarta as much as 85 UGS. Data were analyzed using (i) generalized linear model (GLZ), (ii) exploratory factor analysis (EFA). The dependent variable is the respondent's response to the questions analyzed on the independent variable, namely socio-demography to determine which factors have a significant effect. The level of significant value used is 5% (p <0.05). Data processing using 24 IBM SPSS Version. There were 1257 birdwtchers who filled in completely or almost completely (out of 2,000 questionnaires distributed) from 232 districts / cities and 33 provinces in Indonesia. The demographics of respondents are predominantly male, adolescents and early adults, live in cities, high education and members of conservation organizations. Birdwatcher experience is dominated by birdwatching <3 hours, in protected areas, with friends and getting information from friends. Bird identification is done visually with the help of a filed guide. The main motivation is personal and scientific capacity building. The value of willingness to pay is IDR 8,243,691.00. The highest preference is national parks, found all bird species and seeing their unique plumage colors. Birdwatcher is interested in birdwatching in urban landscapes with a preference in urban forests, encountering all species and kingfisher, taking bird photos with friends. Birdwatching in an urban landscape is perceived to be able to support bird conservation with easy accessibility and advantages as a learning medium, especially for children and students, but the drawback is noise. Activities to support birdwatching form two factors, namely the provision of feed habitats and artificial nests and general habitat management. Respondents in four cities who filled in completely or almost completely were 1247 people (out of 1,500 questionnaires distributed). Recreation in UGS has an uncertain frequency in one week, 1-2 hours duration, in the morning with an uncertain choice of days. Recreational activities are dominated by healthy walking (sports), resting (picnic recreation), culinary delights (social recreation), and taking scenic photos (relationship with nature). The 75.2% of respondents had birdwatching in urban landscapes and 72.0% expressed interest. The highest preferences were to spot recently viewed birds, take photos, and locate city parks. The highest preferences for each city are Bogor Botanical Gardens, Sukabumi Merdeka Field, Bandung Zoo and Surabaya Bungkul Park. Birdwatching in the urban landscape is perceived as a learning medium especially for children and students with the advantage of easy accessibility. Activities to support birdwatching only form a factor, namely habitat management. A total of 75 bird species were found from 34 families with a distribution of 66 species (Bogor), 26 species (Sukabumi), 28 species (Bandung), 19 species (Yogyakarta), and 36 species (Surabaya). The majority were residents (98.7%), not nesting (89.3%), not abundant (96%) and without attributes (66.7%). The UGS conditions with more than two habitats type (23.5%), area <1 ha (42.4%), and no bird interpretation board (97.6%). The quality assessment of UGS for birdwathing was very good (2.4%), good (12.9%), ordinary (10.6%), bad (62.4%) and very bad (11.8%). Typology of birdwatching is divided into expert birdwatchers, intermediate birdwatchers, casual birdwatchers and the general public. Typology of activities focused on seeing birds, hearing bird sounds and taking bird photos based on nine categories of opportunities and bird encounter techniques. Additional activities are associated with providing feed and artificial nests and habitat management. There are six birdwatching models in the urban landscape with different characteristics for the actors, locations, activities and target birds seen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Birdwatching di Lanskap Urbanid
dc.title.alternativeBirdwatching Models in Urban Landscapeid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordbird, birdwatching, models, urban green space, urban landscapeid
dc.subject.keywordbirdid
dc.subject.keywordbirdwatchingid
dc.subject.keywordmodelsid
dc.subject.keywordurban green spaceid
dc.subject.keywordurban landscapeid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record