Studi Tentang Aktivitas Antioksidasi dan Antimikroba Ekstrak Air Liur Lintah Lokal Indonesia (Hirudinaria manillensis).

Abstract

Pengujian aktivitas antioksidasi dan antimikroba ekstrak air liur lintah lokal Indonesia dilakukan. Lintah diperoleh dari Situgede Bogor, Sawangan Depok, dan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dalam rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas tiga daerah asal lintah. Pengukuran dilakukan terhadap jumlah, kandungan protein total, nilai IC50, zona penghambatan pertumbuhan bakteria, dan konsentrasi penghambatan minimum dari ekstrak kasar air liur lintah (EKALL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah EKALL yang diperoleh adalah 3,696-4,633 g/g BB dan kandungan protein total EKALL adalah 48,303-64,742 μg/g. Nilai IC50 adalah 47-108 μg/g pada EKALL dan 3,312 μg/g pada asam askorbat. Aktivitas antimikroba ditemukan pada pertumbuhan S. aureus dengan konsentrasi penghambatan minimum sebesar 2,472-4,528 μg/ml, tetapi tidak ditemukan pada pertumbuhan E. Coli.

Antioxidative and antimicrobial activities of saliva extract of Indonesian leeches were assessed. Leeches were obtained from Situgede Bogor, Sawangan Depok, and Sijunjung Regency, West Sumatra. A completely randomized design with three treatments and five replicates was used. Treatments consisted of three places of leech origins. Measurements were taken on the amount, total protein content, IC50 value, zone of inhibition to bacterial growth, and minimum inhibitory concentration of crude leech saliva extract (CLSE). Results showed that the amount of CLSE obtained was 3.696- 4.633 g/g BW and total protein content of CLSE was 48.303-64.742 μg/g. The IC50 value was 47-108 μg/g while that of ascorbic acid was 3.312 μg/g. Antimicrobial activity was found to the growth of S. aureus but not to the growth of E. coli with a minimum inhibitory concentration at 2.472-4.528 μg/ml.