dc.contributor.advisor | Djoefrie, Mochamad Hasjim Bintoro | |
dc.contributor.advisor | Supijatno, Supijatno | |
dc.contributor.author | Rahman, Hasan Basri Arif | |
dc.date.accessioned | 2021-07-14T05:37:31Z | |
dc.date.available | 2021-07-14T05:37:31Z | |
dc.date.issued | 2021-07 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107408 | |
dc.description.abstract | Sagu memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan alternatif pemenuhan
karbohidrat. Potensi satu batang pohon sagu dapat menghasilkan 200–400 kg pati
kering. Kemampuan sagu beradaptasi pada lahan yang cukup baik pada beberapa
jenis lahan seperti lahan rawa maupun non rawa. Sagu juga menyebar hampir di
seluruh pulau di Indonesia, salah satu penyebarannya terdapat di Pulau Kalimantan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bentuk pertumbuhan
dan produksi aksesi sagu. Tujuan lain yaitu mempelajari keragaman genetik serta
hubungan kekerabatan antar aksesi sagu berdasarkan informasi masyarakat lokal,
karakter morfologi dan genetik, serta memperoleh ciri morfologi yang dapat
membedakan antar aksesi sagu.
Penelitian dilaksanakan di tiga kabupaten yang terdiri atas Kabupaten Tapin
(Kecamatan Candi laras Selatan), Kabupaten Banjar (Kecamatan Sungai Tabuk)
dan Kabupaten Barito Kuala (Kecamatan Anjir Muara), Provinsi Kalimantan
Selatan. Analisis DNA dilakukan di Laboratorium Bioteknologi dan Molekuler
Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Analisis kandungan pati
sagu dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas
Teknologi Pertanian IPB. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu lima
aksesi sagu hasil eksplorasi dengan masing-masing tiga ulangan, sehingga
seluruhnya berjumlah 15 contoh aksesi sagu. Data morfologi diuji menggunakan
perangkat lunak statistik. Data karakter genetik dianalisis menggunakan program
NTSYS-pc version 2.02 berdasarkan jumlah pita polimorfik yang terbentuk.
Lima jenis aksesi berhasil diketahui dari keterangan masyarakat lokal yaitu
di Kabupaten Tapin terdiri atas aksesi Mahang, Buntal dan Salak, di Kabupaten
Banjar terdiri atas aksesi Madang dan di Kabupaten Barito Kuala hanya aksesi
Gandut. Ciri morfologi yang digunakan masyarakat untuk membedakan antar
aksesi di antaranya yaitu tinggi dan lingkar batang, sisa pelepah yang menempel
pada batang dan duri. Perbedaan morfologi antar aksesi terlihat pada variabel akar,
batang, duri, warna batang, tinggi batang, panjang daun, luas daun dan luas satu
anak daun. Perbedaan produksi hanya terlihat pada variabel bobot pati kering per
batang.
Hasil analisis dari kekerabatan secara morfologi dan genetik menunjukkan
adanya 9 jenis aksesi, namun 9 jenis aksesi tersebut menunjukkan pembagian yang
berbeda. Jenis aksesi berdasarkan kekerabatan morfologi terdiri atas Mahang (1, 2
dan 3), Salak (1 dan 3), Madang (1 dan 2), Gandut (1, 2 dan 3), Buntal 1, Buntal 2,
Buntal 3, Madang 3 dan Salak 2. Jenis aksesi berdasarkan kekerabatan genetik
terdiri atas Salak (1 dan 3), Madang (1 dan 3), Buntal (1, 2 dan 3), Mahang (1, 2
dan 3), Gandut 1, Gandut 2, Gandut 3, Madang 2 dan Salak 2. | id |
dc.description.abstract | Sago has high potency as an alternative to carbohydrate needed. One sago
tree trunk has the potential to produce 200 – 400 kg of dry starch. Sago is well
adapted to the swamp and non-swamp land types. Sago spread almost all over the
islands in Indonesia and one of its spread is on the island of Kalimantan.
This study aims to determine the difference in the growth form and production
of sago accession. The other objective is to study genetic diversity and its
relationships between sago accessions based on information from local
communities especially on morphological and genetic characters. the second is to
obtain morphological characteristics that can distinguish between sago accessions.
The research was carried out in three Regencies, namely Tapin (South Candi
Laras District), Banjar (Tabuk River District) and Barito Kuala Regencies (Anjir
Muara District), South Kalimantan Province. DNA analysis was carried out in the
Laboratory of Biotechnology and Molecular Plants, Department of Agronomy and
Horticulture, IPB University. Analysis of starch content was carried out at the
Laboratory of the Department of Food Science and Technology, Faculty of
Agricultural Technology, IPB University. The materials used in this study were five
sago accessions resulting from exploration with three replications each, so that a
total of 15 samples of sago accessions were used. Morphological data were
analyzed through statistical software. Genetic character data were analyzed by
NTSYS-pc version 2.02 program based on the number of polymorphic bands.
Five types of accessions have been identified from information from local
communities, namely in Tapin Regency consisting of Mahang, Buntal, and Salak
accessions. In Banjar Regency it consists of Madang accession, and in Barito Kuala
Regency it consists of Gandut accession. The morphological characteristics used by
the community to distinguish between accessions include the height and trunk
circle, residual midrib and spine. Morphological differences between accessions
were seen in the variables of root, trunk, spine, trunk color, trunk height, leaf length,
leaf area and area of leaflet. The difference in production was only seen in the dry
starch weight per stem variable.
The results of the analysis of morphological and genetic relationships showed
that there were 9 different types of sago accessions, but it showed different
divisions. Types of accessions based on morphological relationships consisted of
Mahang (1, 2 and 3), Salak (1 and 3), Madang (1 and 2), Gandut (1, 2 and 3), Buntal
1, Buntal 2, Buntal 3, Madang 3 and Salak 2. Types of accession based on genetic
relationships consisted of Salak (1 and 3), Madang (1 and 3), Buntal (1, 2, and 3),
Mahang (1, 2, and 3), Gandut 1, Gandut 2, Gandut 3, Madang 2 and Salak 2. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
dc.title | Sebaran dan Keragaman Beberapa Aksesi Sagu di Provinsi Kalimantan | id |
dc.title.alternative | Distribution and Variation of Some Sago Accessions in South Kalimantan Province | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | local community information | id |
dc.subject.keyword | production potential | id |
dc.subject.keyword | RAPD | id |