Aplikasi WebGIS untuk Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan
Date
2020-08-11Author
Purwonegoro, Benni
Liyantono, Liyantono
Setiawan, Yudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia is home to the world’s third largest tropical forest, it’s unfortunate
that forest in Indonesia has been reported as the highest deforestation. Agriculture
and plantation activities considered as one of factors that cause deforestation. This
research focus on monitoring of 5 Commodities (cacao, coffee, oil palm, rubber and
paddy) as a factor that causes forest loss in Indonesia. Remote sensing (RS) and
geographic information system (GIS) is state of the art tools widely used for the
monitoring land use change.
Development of WebGIS on this research designed to be user friendly, up to
date and can be easily integrated with other GIS system. The government,
stakeholders and public users can monitor deforestation that caused by agriculture
activities each of region in Indonesia quickly, furthermore help policy makers in
provide more appropriate regulations on land use management. From the secondary
data that has been analyzed, the result show that Indonesia has forest lost 12.3
million hectares from 2000 to 2018, of which an estimated 4.1 million hectares
become plantations and agricultural areas. This means, about 33.5% of those 5
commodities activities have an impact on forest loss, and the remaining around 8.2
million hectares caused by other factors. Indonesia merupakan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, namun sangat
disayangkan hutan di Indonesia telah mengalami deforestasi tertinggi kedua di
dunia. Kegiatan pertanian dan perkebunan dianggap sebagai salah satu faktor
penyebab deforestasi. Penelitian ini fokus pada pengembangan WebGIS untuk
pemantauan 5 komoditas (kakao, kopi, kelapa sawit, karet, dan padi) sebagai faktor
yang menyebabkan hilangnya hutan di Indonesia. Remote sensing (RS) dan sistem
informasi geografis (SIG) adalah teknologi yang banyak digunakan untuk
memantau perubahan penggunaan tutupan lahan. Webgis pada penelitian ini
dirancang ramah pengguna, datanya termuthakir dan dapat dengan mudah
diintegrasikan dengan layanan map service dari sumber lain.
Pemerintah, pemangku kepentingan, dan pengguna umum diharapkan dapat
memantau deforestasi yang disebabkan oleh kegiatan pertanian di setiap wilayah di
Indonesia dengan mudah dan cepat, lebih jauh lagi membantu penentu kebijakan
dalam membuat peraturan yang lebih tepat tentang pengelolaan hutan. Dari data
sekunder yang telah dianalisis, hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia telah
kehilangan hutan sekitar 12.3 juta hektar sejak tahun 2000 hingga 2018, di mana
sekitar 4.1 juta hektar menjadi perkebunan dan area pertanian. Hal ini menunjukkan
bahwa sekitar 33.5% dari 5 aktivitas komoditas tersebut berdampak pada hilangnya
hutan, dan sisanya sekitar 8.2 juta hektar disebabkan oleh faktor lain.