Show simple item record

dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorFahrudin, Achmad
dc.contributor.advisorZairion
dc.contributor.authorRehatta, Beatrix Maureen
dc.date.accessioned2021-07-08T05:03:46Z
dc.date.available2021-07-08T05:03:46Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107290
dc.description.abstractSumberdaya ikan pelagis kecil di Selat Ombai bermigrasi lintas batas (transboundary resources) dan menjadikannya stok bersama (shared stock) ndonesia dan Timor Leste. Selama ini stok tersebut telah dimanfaatkan secara bersama antara nelayan ndonesia dan Timor Leste, dan memberikan manfaat bagi pendapatan nelayan skala kecil dan pemenuhan protein hewani laut bagi masyarakat di wilayah perbatasan dan sekitarnya. Namun di sisi lain terjadi berbagai permasalahan terkait dengan aktivitas pemanfaatan tersebut. Hal ini jika tidak ditangani dengan baik maka akan memberikan dampak terhadap kelestarian sumberdaya ikan dan ekosistem dan pada akhirnya dapat menimbulkan permasalahan yang terkait dengan aspek ekonomi, sosial, politik dan keamanan. Guna mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perikanan dan menjamin pemanfaatkan berkelanjutan maka perlu adanya suatu bentuk pengelolaan perikanan yang tepat. Untuk mensinergikan dan mensinkronkan setiap komponen yang saling berinteraksi dan merumuskan strategi dalam mengimplementasikan program pengembangan perikanan berkelanjutan dengan pendekatan ekosistem. Tujuan umum penelitian ini yaitu: merancang model pengelolaan perikanan pelagis kecil dengan pendekatan ekosistem di Selat Ombai wilayah perbatasan R-RDTL dengan beberapa tujuan khusus: 1) menganalisis status stok sumberdaya ikan pelagis kecil, 2) menganalisis keragaan perikanan pelagis kecil, 3) mengidentifikasi indikator penting terkait isu-isu lintas batas perikanan pelagis kecil, dan 4) menganalisis performa dan merumuskan strategi pengelolaan perikanan pelagis kecil menggunakan indikator Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) di Selat Ombai wilayah perbatasan R-RDTL. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Belu, ndonesia dan Distrik Bobonaro, Timor Leste. Lokasi pengumpulan data di Kabupaten Belu yaitu di Kecamatan Tasifeto Timur (Desa Silawan) dan Kecamatan Kakuluk Mesak (Desa Jenilu, Desa Dualaus dan Desa Kenebibi). Sementara itu, lokasi pengamatan di Distrik Bobonaro yaitu di Subdistik Balibo (Desa Batugade dan Desa Sanirin) dan Subdistrik Atabae di Desa Aidabaleten (Dusun Beacou dan Dusun Enelaran). Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2018 hingga bulan Juni 2019. Data yang dikumpulkan mencakup aspek ekologi (sumber daya ikan dan habitat), ekonomi, ekologi, teknologi penangkapan ikan dan kelembagaan yang merupakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survai dan observasi. Status stok ikan pelagis kecil dianalisis untuk mengetahui aspek biologi dan dinamika populasi ikan. Analisis status perikanan pelagis kecil dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik perikanan pelagis kecil dengan model bioekonomi. Analisis diagnostik lintas batas dilakukan untuk menentukan parameter penting terkait pengelolaan perikanan pelagis kecil. Penilaian performa pengelolaan perikanan pelagis kecil dilakukan dengan menggunakan indikator Transboundary EAFM. Hasil analisis status stok ikan pelagis kecil menujukkan bahwa sumberdaya ikan pelagis kecil di Selat Ombai memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, kondisi nisbah kelamin tidak seimbang, pola pemijahan mengalami dua puncak musim pemijahan. Hasil tangkapan ikan pelagis kecil didominasi oleh ikan-ikan yang telah mencapai matang gonad (Lc > Lm). Panjang asimtotik ikan berkisar antara 184,2 – 330,5 mmTL dengan laju pertumbuhan (K) sebesar 0,36 – 1,30 per tahun. Rekrutmen terjadi sepanjang tahun dengan puncak pertama terjadi di Kabupaten Belu lebih tinggi dengan nilai sebesar 61,44% sebaliknya di perairan Distrik Bobonaro sebesar 42,56%. Hasil tangkapan per unit upaya penangkapan ikan pelagis kecil mengalami menurun dan menjadi indikasi kelimpahan stok ikan pelagis dan produktivitas alat tangkap mengalami penurunan. Status pemanfaatan sumberdaya perikanan pelagis kecil ikan terbang dan ikan tembang belum mengalami tangkap lebih secara ekologi dan ekonomi, sedangkan ikan selar dan ikan layang telah mengalami tangkap lebih secara ekologi dan ekonomi. Total rente ekonomi sumberdaya perikanan pelagis kecil di wilayah perbatasan ndonesia dan Timor Leste di Selat Ombai sebesar Rp. 34.478.680.000. Dari total rente ekonomi tersebut, Kabupaten Belu mendapatkan rente ekonomi 35% lebih besar dibandingkan dengan rente ekonomi yang diperoleh Distrik Bobonaro. Isu lintas batas pengelolaan perikanan pelagis kecil di Selat Ombai terutama meliputi lemahnya dukungannya regulasi dan kebijakan pemerintah, status pemanfaatan sumberdaya ikan, berkembangnya pasar ikan tidak resmi, kecenderungan CPUE yang menurun, ketidaksesuaian teknologi penangkapan ikan, kapasitas penangkapan ikan, degradasi habitat, profit sumberdaya perikanan, kurangnya pelibatan masyarakat, hubungan sosial yang belum dioptimalkan dalam mendukung pengelolaan perikanan, dan tingginya sedimentasi. Parameter penting terkait pengelolaan perikanan pelagis kecil di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste adalah aspek regulasi dan kebijakan pemerintah kedua negara dalam pengelolaan perikanan. Status pengelolaan perikanan pelagis kecil dengan pendekatan ekosistem tergolong cukup baik dalam menjamin keberlanjutan stok sumber daya ikan dan pemanfaatannya. Strategi perbaikan pengelolaan dilakukan dengan pendekatan social development strategy untuk jangka pendek dan existing maintenance strategy untuk jangka menengah dan panjang. Peningkatan status ekosistem mangrove, kapasitas nelayan, rasio tabungan, perencanaan pengelolaan perikanan, dan kapasitas pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam perbaikan status dan efektivitas pengelolaan perikanan pelagis kecil.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengelolaan Perikanan Pelagis Kecil dengan Pendekatan Ekosistem di Selat Ombai, Wilayah Perbatasan Republik ndonesia (R) dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).id
dc.title.alternativeManagement of Small Pelagic Fisheries using an Ecosystem Approach in Ombai Strait, Border Territory of the Republic of Indonesia (RI) and the Democratic Republic of Timor Leste (RDTL).id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordEAFMid
dc.subject.keywordmanagementid
dc.subject.keywordsmall pelagic fisheryid
dc.subject.keywordOmbai Straitid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record