Show simple item record

dc.contributor.advisorBintang, Maria
dc.contributor.advisorMardliyati, Etik
dc.contributor.authorNofa Mardia N.K
dc.date.accessioned2021-06-10T06:38:11Z
dc.date.available2021-06-10T06:38:11Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106969
dc.description.abstractPropolis sebagai salah satu produk dari lebah madu (Apis mellifera) memiliki banyak kandungan senyawa metabolit sekunder berupa fenol dan flavonoid yang membuat propolis memiliki efek antibakterial dan antioksidan yang potensial dalam proses penyembuhan luka. Selain propolis, kitosan juga merupakan bahan alam yang memiliki efek antimikroba dan mampu memodulasi fungsi sel-sel inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sinergi antara kitosan dan propolis dengan teknologi nanoenkapsulasi dan uji terhadap proliferasi sel in vitro dan persembuhan luka in vivo. Nanopropolis disintesis menggunankan teknologi homogenizer kecepatan tinggi kemudian dienkapsulasi menggunakan nanokitosan yang disintesis menggunakan metode gelasi ionik melalui proses adsorbsi. Ukuran partikel nanopropolis dan hasil enkaspsulasi dianalisa menggunakan PSA (Particle Size Analyzer). Propolis yang sudah tersalut (nanokitosan-propolis) kemudian diuji sitotoksisitas dan proliferasi sel in vitro menggunakan metode MTT terhadap sel NIH3T3 (mouse fibroblast cell line). Pengamatan proliferasi sel dilakukan pada jam ke 24 dan 48 jam dan selanjutnya diuji secara in vivo terhadap tikus Sprague dawley untuk pengamatan persembuhan luka secara makroskopis (adanya eritema dan edema). Diperoleh hasil analisa rata-rata ukuran partikel nano propolis sebesar 74.63 ± 24.50 nm dan nanopropolis yang terenkapsulasi nanokitosan sebesar 754.76 nm ± 54.097 nm. Hasil uji sitotoksisitas nanopropolis dan nanokitosan-propolis menunjukkan nilai IC10 0.023% dan 0.00093%. Pengamatan proliferasi sel in vitro menunjukkan bahwa nanokitosan-propolis membutuhkan konsentrasi 1/20 lebih kecil dari konsentrasi nanopropolis untuk memberikan efek proliferasi yang sama terhadap pertumbuhan sel NIH3T3. Hasil in vivo pada tikus Sprague Dawley tidak menunjukkan adanya eritema maupun edema baik pada kelompok yang diberikan nanokitosan-propolis maupun nanopropolis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEnkapsulasi Propolis dengan Nanokitosan dan Uji Aktifitasnya pada Proliferasi Sel In Vitro dan Persembuhan Luka In Vivoid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordflavonoidid
dc.subject.keywordnanochitosanid
dc.subject.keywordpropolisid
dc.subject.keywordproliferasiid
dc.subject.keywordNIH3T3 cellsid
dc.subject.keywordwound healingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record