Rekomendasi Pengelolaan Lahan Berdasarkan Aspek Konservasi di PT. Perkebunan Buah Subang
Date
2021-05Author
Farhandy, Teuku Ijlal
Purwakusuma, Wahyu
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Metadata
Show full item recordAbstract
PT. Perkebunan Buah Subang di Jawa Barat merupakan perkebunan dengan
tanaman utama alpukat yang terletak pada lahan berbukit dengan kelerengan agak
curam sampai terjal. Erosi menjadi masalah utama pada perkebunan ini, sehingga
pengelolaan lahan yang berbasis pada konservasi tanah dan air untuk mencegah
kerusakan lahan akibat erosi merupakan hal yang harus dilakukan. Penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui nilai erosi aktual dan indeks bahaya erosi dilakukan
sebagai dasar untuk menyusun arahan pengelolaan lahan berbasis konservasi tanah.
Penelitian diawali dengan penetapan satuan peta dan identifikasi tingkat erosi yang
terjadi (erosi aktual), erosi potensial dan indeks bahaya erosi (IBE) sebagai dasar
dalam penetapan tindakan pengelolaan lahan yang diperlukan. Identifikasi erosi
aktual dan potensial dilakukan dengan menggunakan model prediksi erosi USLE
dan erosi yang dapat ditoleransi (TSL) berdasarkan metode Hammer. Penetapan
tindakan pengelolaan yang direkomendasikan dilakukan dengan mencari
teknik/metode konservasi yang dapat menekan erosi aktual menjadi ≤ TSL. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rentang nilai Indeks Bahaya Erosi berkisar 65,8–
1582,8 ton/ha/tahun. Erosi aktual ditetapkan pada dua kondisi pengelolaan lahan
yang berbeda, yaitu erosi aktual pada kondisi teras bangku baik dan erosi aktual
dengan kondisi teras bangku kurang baik. Nilai erosi aktual pada kondisi teras
bangku konstruksi baik berkisar antara 19,4-500,5 ton/ha/tahun, sedangkan erosi
aktual pada konstruksi teras bangku kurang baik berkisar antara 169,4-4379,4
ton/ha/tahun. Pengelolaan pada kemiringan lereng 15-45% direkomendasikan
menggunakan sistem teras bangku dan tanaman Mucuna bracteata sebagai tanaman
konservasi, sedangkan pada kemiringan >45% menggunakan sistem tanaman
Mucuna bracteata sebagai tanaman penutup tanah dan tanaman Flemingia congesta
sebagai tanaman pagar. PT. Perkebunan Buah Subang in West Java is a plantation with avocado
production as a main crop which is located on a hilly topography with a slightly
steep to very steep slope. In such condition, erosion has become a serious problem
in PT. Perkebunan Buah Subang. Therefore, land management based on soil and
water conservation aspect to prevent land damage due to erosion is an important
thing to do. This study aims to determine the actual erosion value and the erosion
hazard index (IBE) which are used as the basis for compiling the direction of
conservation-based land management. The research began with the determination
of land units and identification of actual erosion, potential erosion, and erosion
hazard index (IBE) wich then used as a basis to determine the land management
actions required for each unit of land. The identification of actual and potential
erosion was carried out using the USLE and TSL erosion prediction models based
on Hammer method. Recommended management actions was carried out by
identifying for soil conservation techniques / methods that can reduce actual erosion
to ≤ TSL. Erosion hazard index at PT. Perkebunan Buah Subang is classified as
very high class. The range values of Erosion hazard index were from 65,8–1582,8
tons /ha/year. Actual erosion is defined by two conditions, namely actual erosion
on good bench terraces and actual erosion on damaged bench terraces, since the
research area has varies bench terraces conditions. The actual erosion value in the
condition of good construction bench terraces ranged from 19,4-500,5 tons/ha/year,
while the actual erosion on damaged bench terraces ranged from 169,4-4379,4
tons/ha/year. Management on slopes of 15-45% is recommended to use a bench
terrace system and Mucuna bracteata plants as ground cover crops, while on
slopes> 45% uses Mucuna bracteata plants as ground cover crops, with Flemingia
congesta plants as hedges.