Show simple item record

dc.contributor.advisorMaheshwari, Hera
dc.contributor.advisorSatyaningtijas, Aryani Sismin
dc.contributor.advisorAgungpriyono, Srihadi
dc.contributor.authorRahma, Anisa
dc.date.accessioned2021-05-08T23:59:29Z
dc.date.available2021-05-08T23:59:29Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.issn-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106760
dc.description.abstractKelelawar adalah satu-satunya mamalia yang memiliki kemampuan terbang. Kelelawar dikenal juga sebagai mamalia dengan banyak penyakit (agent) di dalam tubuhnya, namun tidak menunjukkan gejala klinis. Agent penyakit yang dibawa kelelawar dapat ditularkan ke hewan lain dan juga bersifat zoonosis. Kemampuan terbang kelelawar menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat karena mampu meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Kelelawar juga memiliki peran yang sangat penting di ekosistem, seperti membantu penyerbukan pohon-pohon di hutan. Oleh karena itu, mempelajari status fisiologis kelelawar menjadi hal penting untuk dapat mengkaji ancaman dan juga manfaat kelelawar dalam lingkungan, termasuk kemampuan terbang kelelawar yang menarik untuk dipelajari. Tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari, mengkaji, dan menganalisis organ sistem kardiovaskular kelelawar sekaligus kaitannya dengan kemampuan terbang. Penelitian ini mengkaji morfologi dan fisiologi sistem kardiovaskular kelelawar dan bersifat eksploratif yang dilakukan pada tiga spesies kelelawar pemakan buah (Pteropodidae), yaitu Cynopterus titthaecheilus, Cynopterus brachyotis, dan Rousettus leschenaultia. Kajian fisiologi dilaksanakan dalam dua kondisi, yaitu pada saat hewan sadar dan pada saat hewan teranastesi. Pada saat hewan sadar, dilakukan pemeriksaan laju metabolisme dengan memperhatikan waktu yang dibutuhkan kelelawar untuk menghabiskan oksigen di dalam tabung. Pada saat teranastesi, dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen dan elektrokardiografi (EKG). Analisis morfologi jantung meliputi pengambilan data ultrasonografi (USG), radiografi, dan pembuatan preparat anatomi jantung. Jantung dan pembuluh darah utama dikeluarkan dari rongga thoraks untuk dilakukan pengambilan data morfologi, dan kemudian disimpan di dalam larutan fiksasi bouin, paraformaldehida (PFA) 4%, atau neutral buffered formalin (NBF) 10%. Jantung difiksasi selama kurang lebih satu minggu sebelum dipreparir untuk mengkaji strukturnya. Kajian anatomi jantung kelelawar pemakan buah mendeskripsikan bahwa kelelawar memiliki struktur jantung yang sama seperti mamalia lain: memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel, serta pembuluh utama, seperti vena cava, aortae, vena pulmonalis, arcus aortae, dan arteria brachiocephalica. Vena cava terdiri atas satu vena cava posterior dan dua vena cava anterior. Arcus aortae memiliki tiga cabang, yaitu A. brachiocephalica, A. subclavia sinistra, dan A. carotis communis sinistra. A. brachiocephalica mencabangkan A. subclavia dextra dan A. carotis communis dextra. Percabangan pembuluh darah pada jantung kelelawar di penelitian ini mirip dengan percabangan pembuluh darah pada rodent. Dinding ventrikel jantung kelelawar pemakan buah relatif tebal dengan ukuran dinding ventrikel kiri dapat mencapai tiga kali lipat ventrikel kanan. Struktur bagian dalam jantung diketahui memiliki musculus papillaris yang cukup tebal serta trabecula septomarginalis yang bercabang. Hal ini menggambarkan bahwa jantung kelelawar buah dapat berkontraksi dengan kuat dan memiliki penyampaian impuls listrik yang cepat. Kajian pada kecepatan penghantaran impuls jantung kelelawar semakin dikuatkan oleh data EKG yang menggambarkan segment gelombang Q yang pendek. Berdasarkan data mofometri yang didapatkan dari hasil radiografi, USG, ataupun anatomi, jantung kelelawar diketahui memiliki ukuran massa relatif yang lebih besar dibandingkan dengan jantung mamalia terrestrial lainnya yang memiliki ukuran tubuh yang hampir sama. Hal ini menunjukkan keterkaitan antara aktivitas kerja tubuh dengan struktur dan fungsi jantung. Penelitian yang mengkaji sistem kardiovaskular kelelawar secara komprehensif belum banyak dilakukan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dalam mendiagnosis kesehatan kelelawar, terutama untuk manajemen konservasi.id
dc.description.sponsorshipKementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggulan (PMDSU)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.relation.ispartofseries-;-
dc.titleKajian Morfofisiologi Kardiovaskular Kelelawar Pemakan Buahid
dc.title.alternativeMorphophysiological Studies of the Cardiovascular of a Fruit Batsid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordanatomiid
dc.subject.keywordfisiologiid
dc.subject.keywordjantungid
dc.subject.keywordkelelawarid
dc.subject.keywordanatomyid
dc.subject.keywordphysiologyid
dc.subject.keywordheartid
dc.subject.keywordbatid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record