dc.description.abstract | Kabupaten Bogor merupakan bagian dari Megapolitan Jabodetabekpunjur yang terus mengalami urbanisasi pesat hingga telah menjadi kabupaten dengan penduduk terbesar di Indonesia, yaitu sebanyak 5,9 juta jiwa pada tahun 2019. Urbanisasi telah menyebabkan berbagai masalah, diantaranya tidak meratanya sebaran penduduk dan meningkatnya lahan terbangun. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perubahan pola spasial sebaran kepadatan penduduk dan persentase lahan terbangun, analisis pertumbuhan penduduk dan lahan terbangun, serta analisis hubungan antara jumlah penduduk dengan luas lahan terbangun. Data yang digunakan terdiri dari data penduduk, citra Landsat, dan peta jaringan jalan. Metode analisis mencakup analisis statistik deskriptif, klasifikasi terbimbing dengan metode random forest, analisis buffer, analisis clustering, dan analisis korelasi dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan pola spasial peningkatan kepadatan penduduk dan lahan terbangun tertinggi dalam periode 2000-2020 menyebar di sepanjang perbatasan dengan wilayah Kota Depok dan Kota Bogor serta di sepanjang jalur jaringan jalan kolektor dan tol maupun kereta api. Dari 7 klaster tingkat urbanisasi desa, klaster dengan tingkat urbanisasi tertinggi (klaster 6 dan 7) mengalami proses urbanisasi yang cepat pada tahun 2000-2010 dan 2010-2020 yang ditandai dengan pertumbuhan penduduknya diatas 6 persen/tahun. Pertumbuhan lahan terbangun tertinggi terjadi pada desa-desa dengan tingkat urbanisasi menengah (klaster 4) pada tahun 2000-2010 kemudian polanya menurun pada setiap klaster pada periode kedua pengamatan (2010-2020). Sebaran lahan terbangun di sekitar jalan mencapai maksimum pada jarak 2 km dari jalan tol dan kolektor dan 4 km dari jalan tol. Diperkirakan hubungan antara lokasi permukiman dengan jalan kolektor adalah melalui fasilitas jaringan lokal. Jumlah penduduk cenderung berbanding lurus dengan luas lahan terbangun dengan disertai kecenderungan urban sprawl yang meningkat. | id |