Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Gunawan
dc.contributor.authorSinaga, Yoselina
dc.date.accessioned2021-05-05T02:51:41Z
dc.date.available2021-05-05T02:51:41Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106734
dc.description.abstractPotensi ekonomi oleoresin pinus dinilai lebih besar dibanding kayunya menjadi salah satu penyebab seleksi pohon bocor getah dilakukan. Pohon bocor getah dijadikan pohon induk untuk uji keturunan dengan sistem sub galur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur produktivitas sadapan pinus, pengaruh jumlah lubang sadap per pohon, dan menentukan jumlah lubang bor per pohon yang optimal dari sub galur yang ada di KPH Banyumas Barat yaitu sub galur KBS Sempolan dan KBS Baturraden. Penelitian ini menggunakan metode bor dengan perlakuan jumlah lubang satu sampai enam lubang sadap per pohonnya. Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak lubang sadap maka produksi oleoresin per pohon akan semakin besar, namun rataan produksi per lubang sadap akan semakin kecil. Laju pertambahan produksi getah akibat penambahan lubang sadap meningkat hingga tiga lubang sadap per pohon dan cenderung menurun jika dibuat lebih dari tiga. Jumlah lubang sadap yang optimal adalah sebanyak tiga lubang sadap dengan rata-rata produksi sub galur KBS Sempolan 17,48 g/pohon/hari dan KBS Baturraden 19,93 g/pohon/hari. Produksi oleoresin sub galur KBS Baturraden memiliki produkifitas lebih tinggi dibanding dengan KBS Sempolan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenentuan Jumlah Lubang Sadap pada Penyadapan Oleoresin Pinus Hasil Uji Keturunan di KPH Banyumas Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddrill methodid
dc.subject.keywordoleoresinid
dc.subject.keywordoleoresin productionid
dc.subject.keywordsub lineid
dc.subject.keywordtapping holesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record