Show simple item record

dc.contributor.advisorRetnani, Yuli
dc.contributor.advisorTangendjaja, Budi
dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga
dc.contributor.authorKrisnan, Rantan
dc.date.accessioned2021-04-23T03:31:52Z
dc.date.available2021-04-23T03:31:52Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106643
dc.description.abstractIn ovo feeding (IOF) adalah upaya pemberian nutrien pakan sedini mungkin ke dalam amnion sehingga embrio ayam mengkonsumsi nutrien tersebut secara oral sebelum menetas. Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mendapatkan informasi penggunaan secara in ovo dari berbagai jenis butirat dan selenium maupun kombinasi keduanya terhadap respon kesehatan usus, imunitas, dan pertumbuhan ayam lokal, 2) Untuk mendapatkan produk formulasi bahan in ovo feeding (IOF) terbaik menggunakan butirat dan selenium maupun kombinasi keduanya, dan 3) Untuk mengembangkan teknik injeksi in ovo feeding (IOF) yang tepat pada telur ayam lokal. Ruang lingkup penelitian meliputi; a) Studi atau kajian literatur, b) Uji kelarutan bahan, c) Uji penentuan teknik injeksi, d) Uji keseragaman materi penelitian, e) Screening Penggunaan beberapa jenis butirat dan selenium terbaik, dan f) Studi Penentuan kombinasi butirat dengan Selenium terbaik. Pengujian biologis dari formulasi bahan IOF ini dilakukan pada telur ayam lokal menggunakan ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB), sedangkan jenis butirat dan selenium yang digunakan adalah merupakan produk komersial. Terdapat tiga poin kebaruan (novelty) dari penelitian ini yaitu; 1) Dihasilkan produk formulasi bahan in ovo feeding (IOF) menggunakan butirat dan selenium maupun kombinasi keduanya, 2) Pengujian produk atau formula bahan in ovo feeding (IOF) yang mengandung butirat dan selenium maupun kombinasi keduanya pada ayam lokal, dan 3) Pengembangan teknik injeksi in ovo feeding (IOF) pada telur ayam lokal. Metode pengembangan teknik injeksi in ovo feeding (IOF) secara manual pada telur ayam lokal direkomendasikan menggunakan jarum dengan panjang 0,8-0,9 cm pada amnion saat umur telur 18 hari inkubasi. Jarum (syrinx) yang ditumpulkan dapat diterapkan untuk melubangi bagian kerabang telur yang akan diinjeksi dan tidak diperlukan penutupan terhadap lubang bekas injeksi. Jenis larutan yang sesuai untuk butirat dan selenium dalam formulasi bahan IOF adalah menggunakan phosphate-buffered saline (PBS) dengan volume injeksi sebesar 0,5 ml/telur. Materi telur ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB) yang berasal dari flok kandang dengan umur induk yang sama menghasilkan koefisien keragaman bobot telur dan bobot tetas serta luas permukaan vili yang rendah (persentase keseragaman yang tinggi). Studi atau kajian literatur memperlihatkan mekanisme sinergis antara butirat dengan selenium dalam meningkatkan produktivitas ayam. Screening terhadap beberapa jenis butirat dan selenium yang diberikan melalui teknik in ovo memperlihatkan bahwa berbagai jenis butirat dan selenium secara nyata memiliki kecenderungan yang sama mempengaruhi luas permukaan vili, titer antibodi, persentase limfosit dan heterofil, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan, kecuali selenium anorganik yang masih belum optimal pengaruhnya terhadap titer antibodi serta total dan diferensiasi leukosit. Butirat murni efektif untuk perkembangan vili di usus halus bagian depan, sedangkan sodium butirat efektif di tengah dan ujung bagian usus halus. Semua jenis selenium terbukti meningkatkan aktivitas enzim glutathione peroksidase (GSH-Px). Hasil penelitian tahap ini merekomendasikan bahwa sodium butirat dan selenium yeast (organik) menjadi bahan nutrisi in ovo feeding terpilih untuk dikombinasikan pada tahap penelitian berikutnya. Pemberian kombinasi sodium butirat dan selenium yeast secara in ovo terhadap produktivitas ayam lokal menunjukkan bahwa terdapat indikasi kombinasi sodium butirat dengan selenium yeast secara in ovo dapat memberikan pengaruh permanen bukan hanya pada awal tumbuh saja, tetapi juga pada fase pertumbuhan berikutnya. Perlakuan mengandung 30 mg sodium butirat dengan 0,3 ppm selenium yeast merupakan kombinasi yang menghasilkan luas permukaan vili di jejunum dan ileum, serta tingkat efisiensi pakan dan pertumbuhan terbaik dari ayam KUB. Diduga kemungkinan besar bahwa sodium butirat dan selenium yeast bekerja dengan mekanismenya masing-masing. Artinya tidak terjadi reaksi dari keduanya untuk membentuk senyawa baru yang mempunyai spesifik fungsi. Adapun efek sinergis dari keduanya lebih kepada optimalisasi fungsi kedua bahan tersebut dalam memperbaiki dan mendukung perkembangan vili dan variabel imunitas sehingga memberikan performa pertumbuhan dengan baik. Namun secara teori, tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi reaksi, walaupun pada kenyataannya banyak sekali faktor yang mempengaruhinya sehingga hal ini akan menarik untuk dikaji lebih lanjut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModulasi Kesehatan Usus Ayam Lokal Menggunakan Berbagai Jenis Butirat, Selenium dan Kombinasinya melalui In Ovo Feeding (IOF).id
dc.subject.keywordbutyricid
dc.subject.keywordimmunityid
dc.subject.keywordin ovoid
dc.subject.keywordlocal chickensid
dc.subject.keywordperformanceid
dc.subject.keywordseleniumid
dc.subject.keywordvilliid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record