Show simple item record

dc.contributor.advisorFarajallah, Achmad
dc.contributor.advisorHamidy, Amir
dc.contributor.authorSulaeman, Taufan Nurzaman
dc.date.accessioned2021-04-23T02:52:35Z
dc.date.available2021-04-23T02:52:35Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106638
dc.description.abstractNyctimystes infrafrenatus memiliki permasalahan taksonomi yang cukup kompleks. Spesies ini pertama kali dideskripsikan dengan nama Hyla infrafrenata. Kemudian berdasarkan karakter morfologinya spesies ini dikelompokkan ke dalam genus Litoria dan lebih dikenal dengan nama Litoria infrafrenata namun hasil analisis filogenetika molekuler menempatkan spesies ini pada clade Nyctimystes. Nyctimystes infrafrenatus memiliki dua subspesies yaitu Nyctimystes infrafrenatus infrafrenatus dan Nyctimystes infrafrenatus militarius. Subspesies N. infrafrenatus militarius memiliki distribusi yang terbatas pada Kepulauan Bismarck, Papua New Guinea sedangkan N. infrafrenatus infrafrenatus distribusinya mencakup wilayah utara Sulawesi, Kepulauan Maluku, Pulau Timor, Papua, Australia hingga Kepulauan Solomon. Distribusi yang luas tersebut dapat memunculkan fenomena kriptik spesies. Populasi spesies ini di wilayah Indonesia mewakili dua subregion zoogeografi yang memiliki sejarah pembentukan wilayah yang berbeda yaitu Papua dan Wallacea. Lautan merupakan barrier utama distribusi hewan amfibi karena rendahnya toleransi amfibi terhadap salinitas. Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa N. infrafrenatus infrafrenatus populasi Maluku berbeda dari populasi Papua. Penelitian sebelumnya tentang morfometrik menunjukkan adanya perbedaan ukuran kaki belakang individu betina antara populasi N. infrafrenatus infrafrenatus Papua dan Maluku. Temuan tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut dengan pendekatan molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistematika N. infrafrenatus infrafrenatus dari Papua dan Maluku. Penanda genetik yang digunakan pada analisis molekuler adalah sekuens gen 16S rRNA. Hasil pensejajaran sekuens ini digunakan untuk rekonstruksi pohon filogenetik, mengestimasi waktu divergensi dan jarak genetik kedua populasi tersebut. Hasil rekonstruksi pohon filogenetik menempatkan semua sampel N. infrafrenatus infrafrenatus pada satu clade monofiletik (MLBS 99%, BPP= 100%). Clade ini kemudian membentuk dua subclade yaitu subclade A yang terdiri atas sampel-sampel dari Papua dan Australia (subclade Papua) serta subclade B yang terdiri dari sampel-sampel Halmahera dan Ternate (subclade Maluku). Hasil estimasi waktu divergensi menunjukkan bahwa kedua subclade tersebut mulai terpisah sejak 6.03 juta tahun lalu (jtl). Jarak genetik antara kedua subclade (2,3,- 4,2%) berada pada threshold beda spesies 3%. Sampel Australia dan populasi Papua mewakili “the true” N. infrafrenatus sedangkan populasi Maluku dengan jarak genetik 3,9-4,2% dengan sampel Australia terindikasi kuat secara genetik merupakan spesies yang berbeda. Berdasarkan artikel 23 ICZN, nama Nyctimystes tennuigranulatus dapat digunakan terutama untuk populasi Maluku bagian utara. Analisis lebih lanjut secara morfologi, akustik dan ekologi yang melibatkan sampel dari Ambon diperlukan untuk menentukan status taksonomi populasi Maluku secara menyeluruh.id
dc.description.sponsorshipLembaga Pengelola Dana Pendidikanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSistematika Molekuler Katak Pohon Nyctimystes infrafrenatus infrafrenatus (Tyler 1971) dari Papua dan Malukuid
dc.title.alternativeMolecular Systematics of Tree Frog Nyctimystes infrafrenatus infrafrenatus (Tyler 1971) from Papua and Moluccasid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyword16S rRNAid
dc.subject.keywordMoluccasid
dc.subject.keywordmolecular systematicsid
dc.subject.keywordNyctimystesid
dc.subject.keywordPapuaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record