dc.contributor.advisor | Hadi, Yusuf Sudo | |
dc.contributor.author | Yuda, Oktobi | |
dc.date.accessioned | 2021-03-31T13:34:18Z | |
dc.date.available | 2021-03-31T13:34:18Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106471 | |
dc.description.abstract | Sengon (Falcataria moluccana [L.] Nielsen) dan mangium (Acacia mangium
Willd.) merupakan kayu yang memiliki tingkat ketahanan yang rendah terhadap
serangan organisme perusak. Ketahanan kayu dapat ditingkatkan dengan bahan
pengawet imidakloprid. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan warna yang
terjadi setelah uji kubur 12 bulan dan menganalisis pengaruh pengawetan kayu
menggunakan imidakloprid terhadap tingkat ketahanan kayu sengon dan mangium
akibat serangan rayap tanah. Pengawetan kayu menggunakan metode vakum-tekan.
Pengujian tingkat ketahanan kayu mengacu pada ASTM D 1758-06 yang
dimodifikasi. Perubahan warna yang terjadi setelah uji kubur memiliki nilai yang
besar. Nilai perubahan warna pada semua perlakuan menunjukkan hasil tidak
berbeda nyata. Kadar air pada kondisi kering oven menunjukkan hasil kayu
mangium lebih tinggi dari kayu sengon pada kedua perlakuan. Nilai retensi kayu
sengon lebih rendah dibandingkan kayu mangium. Pengawetan menggunakan
imidakloprid membuat kerapatan kayu menjadi meningkat. Kehilangan berat paling
besar yaitu sengon kontrol dan terkecil yaitu mangium imidakloprid. Tingkat
ketahanan kayu paling tinggi yaitu mangium imidakloprid dan paling rendah
sengon kontrol. | id |
dc.description.abstract | Sengon (Falcataria moluccana [L.] Nielsen) and mangium (Acacia mangium
Willd.) are woods that have a low level of resistance so they are easily attacked by
destructive organisms. The termite resistance of wood can be increased using
imidacloprid. This study aims to determine the color change that occurs after the 12
months grave test and to analyze the effect of wood preservation using imidacloprid
on the resistance of sengon and mangium woods due to subterranean termite attack.
Preservation of wood using the vacuum-pressedmethod. The termite resistance test
of wood using the modified ASTM D 1758-06. The color change that occurred after
the grave test had a large value. The value of color change in all treatments showed
no significant difference. The moisture content in oven dried showed thatmangium
wood was higher sengon wood in both treatments. The retention value of sengon
wood was lower than mangium wood. Preservation using imidacloprid increased
the density of the wood. The biggest weight loss was control sengon and the
smallest was mangium imidacloprid. The highest protection level was mangium
imidacloprid and the lowest was sengon control. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Perubahan Warna dan Ketahanan Kayu Sengon dan Mangium yang Diawetkan Imidakloprid melalui Uji Kubur | id |
dc.title.alternative | Color Change and Resistance of Sengon and Mangium Wood Preserved by Imidacloprid through the Grave Test | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | color change | id |
dc.subject.keyword | imidacloprid | id |
dc.subject.keyword | mangium | id |
dc.subject.keyword | sengon | id |
dc.subject.keyword | wood preservation | id |