Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisnamurthi, Bayu
dc.contributor.advisorErwidodo
dc.contributor.authorAdiguna, Aries Dwi
dc.date.accessioned2021-03-19T02:41:29Z
dc.date.available2021-03-19T02:41:29Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106331
dc.description.abstractRumput laut yang diperdagangkan di pasar dunia terdiri atas produk mentah dan produk olahan. Produk rumput laut olahan berupa agar-agar dengan kode HS 130231 dan karaginan dengan kode HS 130239. Total permintaan agar-agar dunia pada tahun 2018 senilai 275.188.000 US$ meningkat 4,9% dari tahun sebelumnya, sedangkan karaginan pada tahun 2018 memiliki total permintaan dunia sebesar 1.131.820.000 US$ meningkat 8,4% dari tahun sebelumnya (ITC 2019). Permintaan dan nilai yang tinggi dari produk olahan rumput laut menjadi peluang bagi Indonesia sebagai penghasil utama rumput laut dunia. Potensi pengembangan ekspor rumput laut Indonesia dapat diperluas sehingga tidak hanya berfokus pada produk raw material saja. Harapannya ekspor rumput laut berupa agar-agar dan karaginan dapat membantu meningkatkan pendapatan pembudidaya, industri rumput laut, dan devisa negara. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) Menganalisis daya saing rumput laut olahan Indonesia di pasar dunia, dan 2) Menganalisis faktor yang memengaruhi ekspor rumput laut olahan Indonesia di negara tujuan ekspor utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan RSCA (Revealed Symmetric Comparative Advantage) dan EPD (Export Product Dynamic) untuk menentukan daya saing rumput laut olahan Indonesia. Analisis faktor yang memengaruhi ekspor rumput laut olahan Indonesia menggunakan gravity model. Hasil penelitian menunjukkan karaginan dan agar-agar Indonesia memiliki daya saing secara komparatif. Daya saing karaginan menggunakan pendekatan EPD di USA dan China berstatus rising star, Indonesia menjadi pengekspor utama di negara tersebut. Ekspor karaginan ke Spain berstatus lost opportunity, Indonesia belum mampu memenuhi permintaan karaginan dari negara tersebut. Ekspor karaginan ke Germany berstatus falling star, permintaan karaginan dari Germany mengalami penurunan setiap tahunnya, sebaiknya Indonesia mencari peluang pasar karaginan ke negara lain. Daya saing agar-agar di Japan, USA dan Russian bersatus rising star, Indonesia menjadi pengekspor utama di negara tersebut. Ekspor agar-agar ke Germany berstatus retreat, Indonesia harus mencari peluang pasar baru agar-agar. Hasil analisis gravity model pada karaginan dan agar-agar dipengaruhi oleh variabel GDP perkapita Indonesia, GDP Perkapita negara tujuan, jarak ekonomi, dan harga ekspor. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah hanya berpengaruh terhadap ekspor karaginan. Implikasi kebijakan untuk meningkatkan ekspor rumput laut olahan berupa karaginan dan agar-agar 1) Meningkatkan kuantitas ekspor olahan rumput laut dengan mengembangkan industri pengolahan rumput laut nasional, 2) Menjalin dan menjaga kerjasama terhadap negara yang berstatus rising star dan lost opportunity, dan 3) Mengutamakan ekspor rumput laut olahan di negara Asia yang telah memiliki kerjasama perdagangan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB univesityid
dc.titleAnalisis Daya Saing dan Faktor yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Olahan Indonesia di Pasar Duniaid
dc.title.alternativeAnalysis of Competitiveness and Factors Affecting Indonesia's Processed Seaweed Exports in the World Marketid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCarrageenanid
dc.subject.keywordcompetitivenessid
dc.subject.keywordgelatinid
dc.subject.keywordworld tradeid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record