Show simple item record

dc.contributor.advisorSetyobudiandi, Isdradjad
dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.authorIshak, Ermayanti
dc.date.accessioned2021-02-25T00:57:45Z
dc.date.available2021-02-25T00:57:45Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106089
dc.description.abstractAbalon adalah gastropoda laut yang bersifat herbivora. Memiliki satu genus yaitu Haliotis, dengan banyak spesies didalamnya. 20 spesies di antaranya bersifat ekonomis. Tersebar di perairan laut sub tropis dan tropis. Ada 7 jenis abalon yang berada di perairan Indonesia, salah satunya Haliotis asinina (mata tujuh). Permintaan dunia pada produk abalon yang terus meningkat, seiring dengan meningkatnya harga jual menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas tangkap di alam yang memicu terjadinya penurunan stok. Oleh karena itu diperlukan langkah nyata untuk melestarikan biota tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik habitat abalon (H. asinina), menganalisis pertumbuhan dan reproduksi abalon (H. asinina), dan mengoptimalkan hasil informasi dari karakteristik habitat, pertumbuhan dan reproduksi abalon (H. asinina). Penelitian dilakukan di perairan pesisir Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Sampling dilakukan sekali dalam setiap bulan selama satu tahun yaitu bulan April 2018 sampai dengan Maret 2019. Karakteristik habitat antara Pulau Bokori, Toronipa, dan Tapulaga ditandai dengan perbedaan vegetasi substrat setiap lokasi dan kedalaman, meskipun demikian kondisi perairan (makro habitat) di setiap lokasi penelitian tidak berbeda secara signifikan karena parameter fisika kimia di perairan tersebut, fluktuasinya tidak besar selama periode penelitian. Kondisi fisika kimia perairan pada umumnya masih dalam kondisi baik dan mendukung kehidupan abalon (H. asinina). Jenis pakan alami abalon (H. asinina) di perairan pesisir Soropia terdiri atas makro alga dan perifiton. Alga dimanfaatkan oleh abalon dewasa, sedangkan perifiton dimanfaatkan oleh larva maupun juvenil abalon. Jenis alga Gracillaria termasuk kelompok alga merah (Rhodophyta) yang jumlah spesiesnya lebih banyak dibanding genus lainnya. Kelompok perifiton didominasi oleh kelas Bacillariophyceae (diatom) yang ditemukan baik pada alga maupun lamun (Enhalus acroides). Hubungan antara panjang dan bobot tubuh abalon (H. asinina) menunjukkan bahwa hubungan yang positif dan kuat dengan nilai R2 umumnya berada diatas 70%. Pola pertumbuhan terdiri dari alometrik negatif dan isometrik. Laju pertumbuhan abalon (H. asinina) jantan lebih cepat dari abalon (H. asinina) betina, yang terlihat dari bentuk persamaan pertumbuhan Siklus reproduksi populasi abalon (H.asinina) di perairan Soropia terjadi sepanjang tahun, dengan prediksi puncak pemijahan di bulan Juni, Juli, dan September dengan laju pertumbuhan abalon (H.asinina) jantan yang lebih cepat dibandingkan abalon (H.asinina) betina. Aspek karakteristik habitat masih sangat mendukung dan sesuai dengan kehidupan abalon (H. asinina) yang dicirikan dengan penilaian kesesuaian habitat terhadap kondisi biologi abalon (H. asinina), sehingga dari pendekatan aspek ekologi dan biologi tersebut menghasilkan rekomendasi berupa optimalisasi dan pengembangan pemanfaatan sumber daya abalon (H. asinina), salah satunya melalui pengembangan area marikultur dengan tetap meningkatkan kondisi kualitas habitat di perairan pesisir Soropia, Sulawesi Tenggara.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePertumbuhan dan Biologi Reproduksi Mata Tujuh Haliotis asinina di Perairan Pesisir Soropia, Sulawesi Tenggaraid
dc.title.alternativeGrowth and Reproductive Biology of the Mata Tujuh Haliotis asinina in Soropia Coastal Waters, Southeast Sulawesiid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordHabitat characteristicid
dc.subject.keywordgrowthid
dc.subject.keywordreproductiveid
dc.subject.keywordstrategy of managementid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record