dc.description.abstract | Abalon adalah gastropoda laut yang bersifat herbivora. Memiliki satu
genus yaitu Haliotis, dengan banyak spesies didalamnya. 20 spesies di antaranya
bersifat ekonomis. Tersebar di perairan laut sub tropis dan tropis. Ada 7 jenis
abalon yang berada di perairan Indonesia, salah satunya Haliotis asinina (mata
tujuh). Permintaan dunia pada produk abalon yang terus meningkat, seiring
dengan meningkatnya harga jual menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas
tangkap di alam yang memicu terjadinya penurunan stok. Oleh karena itu
diperlukan langkah nyata untuk melestarikan biota tersebut. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik habitat abalon (H.
asinina), menganalisis pertumbuhan dan reproduksi abalon (H. asinina), dan
mengoptimalkan hasil informasi dari karakteristik habitat, pertumbuhan dan
reproduksi abalon (H. asinina). Penelitian dilakukan di perairan pesisir Soropia,
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Sampling dilakukan sekali dalam setiap
bulan selama satu tahun yaitu bulan April 2018 sampai dengan Maret 2019.
Karakteristik habitat antara Pulau Bokori, Toronipa, dan Tapulaga ditandai
dengan perbedaan vegetasi substrat setiap lokasi dan kedalaman, meskipun
demikian kondisi perairan (makro habitat) di setiap lokasi penelitian tidak berbeda
secara signifikan karena parameter fisika kimia di perairan tersebut, fluktuasinya
tidak besar selama periode penelitian. Kondisi fisika kimia perairan pada
umumnya masih dalam kondisi baik dan mendukung kehidupan abalon (H.
asinina).
Jenis pakan alami abalon (H. asinina) di perairan pesisir Soropia terdiri
atas makro alga dan perifiton. Alga dimanfaatkan oleh abalon dewasa, sedangkan
perifiton dimanfaatkan oleh larva maupun juvenil abalon. Jenis alga Gracillaria
termasuk kelompok alga merah (Rhodophyta) yang jumlah spesiesnya lebih
banyak dibanding genus lainnya. Kelompok perifiton didominasi oleh kelas
Bacillariophyceae (diatom) yang ditemukan baik pada alga maupun lamun
(Enhalus acroides).
Hubungan antara panjang dan bobot tubuh abalon (H. asinina)
menunjukkan bahwa hubungan yang positif dan kuat dengan nilai R2 umumnya
berada diatas 70%. Pola pertumbuhan terdiri dari alometrik negatif dan isometrik.
Laju pertumbuhan abalon (H. asinina) jantan lebih cepat dari abalon (H. asinina)
betina, yang terlihat dari bentuk persamaan pertumbuhan Siklus reproduksi
populasi abalon (H.asinina) di perairan Soropia terjadi sepanjang tahun, dengan
prediksi puncak pemijahan di bulan Juni, Juli, dan September dengan laju
pertumbuhan abalon (H.asinina) jantan yang lebih cepat dibandingkan abalon
(H.asinina) betina.
Aspek karakteristik habitat masih sangat mendukung dan sesuai dengan
kehidupan abalon (H. asinina) yang dicirikan dengan penilaian kesesuaian habitat
terhadap kondisi biologi abalon (H. asinina), sehingga dari pendekatan aspek
ekologi dan biologi tersebut menghasilkan rekomendasi berupa optimalisasi dan
pengembangan pemanfaatan sumber daya abalon (H. asinina), salah satunya
melalui pengembangan area marikultur dengan tetap meningkatkan kondisi
kualitas habitat di perairan pesisir Soropia, Sulawesi Tenggara. | id |