Show simple item record

dc.contributor.advisorDadang, Dadang
dc.contributor.advisorSakti Harahap, Idham
dc.contributor.authorKhalifah, Alif
dc.date.accessioned2021-02-18T04:45:12Z
dc.date.available2021-02-18T04:45:12Z
dc.date.issued2021-01-18
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105981
dc.description.abstractSerangga hama seringkali menjadi masalah pada produk pascapanen yang disimpan. Salah satu hama yang sering menyerang produk pascapanen di gudang penyimpanan adalah Tribolium castaneum (Herbst). Upaya pengendalian hama gudang yang paling umum dilakukan adalah dengan fumigasi. Aplikasi fumigan yang tidak bijaksana dan tidak tepat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti terjadinya resistensi hama. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi pengendalian alternatif yang lebih ramah lingkungan melalui penggunaan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan minyak atsiri daun jeruk purut (Cytrus hystrix) sebagai fumigan nabati terhadap T. castaneum. Minyak atsiri daun jeruk purut (MADJP) diperoleh melalui distilasi. Metode yang dilakukan yaitu distilasi daun jeruk purut dan fraksinasi MADJP dengan cara dikukus. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji toksisitas minyak atsiri, uji toksisitas fraksi minyak atsiri, uji repelensi, dan pengamatan pengaruh minyak atsiri terhadap perkembangan larva. Komposisi senyawa fraksi aktif minyak atsiri dianalisis menggunakan GCMS di Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta dan analisis data uji toksisitas dianalisis menggunakan program probit POLO-Plus serta data lainnya dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut dengan Tukey test pada taraf nyata 5%. Fraksi n-heksana MADJP menyebabkan kematian yang tinggi terhadap imago T. castaneum setelah 72 jam fumigasi. Nilai LD95 MADJP pada imago sebesar 1,14 ml/l udara. Larva yang berhasil menjadi pupa dan pupa yang berhasil menjadi imago berturut-turut sebesar 10-25% dan 5%. MADJP juga memiliki aktivitas repelensi yang tinggi terhadap imago. Dosis terendah 0,03 ml/l udara dan dosis tertinggi 1,14 ml/l udara menunjukkan derajat keandalan berturut-turut 95,8% dan 100% pada 6 jam setelah perlakuan. Analisis komposisi kimia menggunakan GCMS menunjukkan bahwa sitronela merupakan senyawa yang paling dominan sebesar 79,05%. MADJP memiliki efek fumigan yang efektif terhadap imago dan menghambat perkembangan serangga T. castaneum, tetapi kurang efektif terhadap larva instar ke-3. Fraksi n-heksana memberikan tingkat mortalitas paling tinggi. Sitronela merupakan senyawa yang paling dominan dalam fraksi n-heksana MADJP.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleKeefektifan Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut Sebagai Fumigan Hama Gudang Tribolium castaneum (Herbst)id
dc.title.alternativeEffectiveness of Citrus Leaf Essential Oil Purut as Fumigan Pest Warehouse Tribolium castaneum (Herbst)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCytrus hystrix, fumigasi, hama pasca panen, sitronelaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record