Penggerek Polong Maruca testulalis (Geyer) (Lepidoptera: Pyralidae) dan Cara Pengendaliannya pada Pertanaman Kacang Panjang

Abstract

Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Produktivitas kacang panjang sering terkendala oleh serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), salah satunya hama penggerek polong Maruca testulalis. Secara umum, upaya pengendalian hama yang biasa dilakukan adalah menggunakan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik secara terus menerus berdampak negatif terhadap organisme bukan sasaran dan lingkungan. Studi pustaka ini bertujuan memberikan informasi tentang bioekologi M. testulalis dan cara pengendaliannya pada pertanaman kacang panjang. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode studi pustaka. Tahapan penulisan terdiri dari perumusan masalah, pengumpulan data, analisis dan simpulan. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa serangan M. testulalis ditemukan saat tanaman mulai berbunga atau memasuki fase generatif. Intensitas serangan M. testulalis dipengaruhi oleh ketersediaan makanan dan musuh alami. Pengendalian M. testulalis dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami seperti parasitoid Trichogramma evanescens, Apanteles taragamae, predator Eocanthecona furcellata, laba-laba Oxyopes javanus dan famili Lycosidae yang ada di pertanaman, serta penggunaan bioinsektisida Bacillus thuringiensis dan Beauveria bassiana, yang mulai dapat diterapkan sejak awal ditemukannya gejala serangan pada tanaman kacang panjang. Penggunaan insektisida nabati ekstrak biji mimba (Azadirachta indica), ekstrak daun sirsak (Annona muricata), ekstrak biji buah hutung (Barringtonia asiatica) dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian untuk mengurangi penggunaan insektisida sintetik ketika populasi hama atau kerusakan sudah mencapai ambang pengendalian. Penggunaan insektisida klorantraniliprol, monosultap, klorpirifos, flubendiamida, dan lamda sihalotrin dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian terakhir dan dilakukan secara bijaksana.

Yardlong bean (Vigna sinensis L.) is a vegetable type that widely consumed by Indonesian. Yardlong bean productivity is often constrained by the attack of plant pests, for example the pod borer Maruca testulalis. The continued use of synthetic insecticides as pod borer control measure by farmers can cause negative impact on environment and non-target organisms. This study outlines the information of M. testulalis bioecology and various control measures it in the yardlong bean field. Data and information collection were carried out using the literature study method. The writing stages consist of problem formulation, data collection, analysis, and making conclusions. Based on literature studies, the attack of M. testulalis was found when the plants began to flower or entered the generative phase. The intensity of M. testulalis attack was influenced by the availability of food and natural enemies. Control of M. testulalis could be done by utilizing natural enemies such as the parasitoid of Trichogramma evanescens, Apanteles taragamae, predators of Eocanthecona furcellata, Oxyopes javanus, and the Lycosidae spiders family in the field, also the use of bioinsecticide of Bacillus thuringiensis and Beauveria bassiana, which can be applied since the initial symptoms of an attack on yardlong bean plant. Botanical insecticide of extraction from neem seed (Azadirachta indica), soursop leaf (Annona muricata), and hutung fruit seed (Barringtonia asiatica) could be used as an alternative to reduce the use of synthetic insecticides when the pest or damage population has reached the control threshold. Synthetic insecticides of chloranthraniliprol, monosultap, chlorpyrifos, flubendamide, and lamda cyhalothrin could be used as a last alternative to control and carried out wisely.