Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman M
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorMahdi, Ammar Fathin
dc.date.accessioned2021-02-13T08:18:47Z
dc.date.available2021-02-13T08:18:47Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105887
dc.description.abstractPesisir pantai dan laut di Indonesia erat kaitannya dengan sumberdaya dan potensi komoditas perikanan dan kelautan yang sangat besar. Salah satu komoditas budidaya laut Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar dunia adalah rumput laut. Namun tren penjualan komoditas rumput laut yang dilakukan oleh mayoritas pembudidaya rumput laut lokal masih sebatas sebagai raw materials. Sehingga pemerintah berupaya untuk memperkuat industri pengolahan rumput laut nasional, agar dapat menjadi salah satu komoditas unggulan. Koperasi Mina Agar Makmur adalah salah satu pemasok terbesar bahan baku rumput laut ke industri pengolahan rumput laut di wilayah Jawa Barat. Namun dalam operasionalnya Koperasi Mina Agar Makmur masih memiliki kendala terkait fluktuasi kuantitas dan kualitas produksi, sehingga perlu dilakukan perencanaan strategi sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan pengembangan pada kegiatan bisnisnya. Salah satu pendekatan dalam merumuskan strategi adalah dengan analisis Business Model Canvas. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memetakan model bisnis koperasi pengolahan rumput laut, 2) menganalisis faktor lingkungan usaha koperasi pengolahan rumput laut, dan 3) merumuskan alternatif strategi dalam bentuk prototype model bisnis koperasi pengolahan rumput laut berdasarkan pendekatan Business Model Canvas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April 2019 dengan melakukan observasi langsung, wawancara dan FGD dengan pengurus serta anggota koperasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang disusun berdasarkan pemetaan Business Model Canvas (BMC), kemudian dilanjutkan dengan analisis faktor lingkungan internal dan eksternal koperasi. Selanjutnya baru dilakukan analisis SWOT pada masingmasing elemen dalam BMC tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan kombinasi kerangka kerja 4-langkah Blue Ocean Strategy untuk merumuskan prototype BMC sebagai strategi bisnis yang baru. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemetaan BMC menunjukkan bahwa perlunya perubahan strategi karena masih terdapat segmen konsumen yang potensial dan belum tercapai oleh koperasi seperti konsumen akhir untuk produk olahan rumput laut, kemudian adanya peluang untuk mengembangkan inovasi produk olahan rumput laut baru, serta peluang untuk mengembangkan aktivitas bisnis yang sudah berjalan selama ini. Selanjutnya dari hasil analisis faktor lingkungan usaha dalam bentuk SWOT terdapat beberapa isu strategis pada elemen BMC. Dari segi kekuatan, koperasi mampu memanfaatkan rumput laut menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah serta segmen pelanggan yang sudah tersegmentasi dengan baik. Berikutnya dari segi kelemahan, koperasi belum mampu memenuhi jumlah pemintaan pelanggan, kapasitas dan kemampuan produksi yang belum optimal, serta kualitas bahan baku rumput laut yang masih berflukstuasi. Selanjutnya peluang, terdapat peluang pengembangan inovasi produk olahan kreatif rumput laut, peluang penambahan fasilitas penunjang kegiatan produksi, peluang pemanfaatan teknologi dalam pelayanan pelanggan dan hubungan kemitraan, serta ekstensifikasi kemitraan yang sebelumnya sudah v terjalin. Selain itu juga terdapat ancaman, berupa ketergantungan pada sumber pendapatan utama serta kualitas bahan baku yang tidak stabil. Kemudian dari hasil pemetaan BMC dan analisis SWOT tersebut dikombinasikan dengan analisis 4 actions framework dari Blue Ocean Strategy sehingga tergambarkan perubahan yang terjadi pada tiap-tiap elemen dalam BMC saling memengaruhi satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini menghasilkan dua alternatif prototype BMC yang dapat menjadi rekomendasi bagi Koperasi Mina Agar Makmur dalam menjalankan aktivitas bisnisnya di masa yang akan datang. Alternatif prototype BMC pertama fokus pada pengembangan unit bisnis yang sudah berjalan selama ini, perluasan segmen pelanggan baru, pemanfaatan peluang inovasi produk dan pemanfaatan teknologi dalam hubungan dengan konsumen. Sedangkan alternatif prototype BMC kedua fokus pada penguatan unit bisnis sekunder milik koperasi, pengembangan dan peningkatan kompetensi anggota koperasi, serta pemanfaatan teknologi dalam keanggotaan koperasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Koperasi Pengolahan Rumput Laut dengan Pendekatan Business Model Canvasid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBusiness Model Canvasid
dc.subject.keywordDevelopment Strategyid
dc.subject.keywordSeaweedid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record