dc.description.abstract | Perkembangan wilayah serta peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan
standar kualitas dan kuantitas kebutuhan hidup manusia menjadi tinggi. Oleh
karena itu, kebutuhan ketersediaan lahan bangunan dalam memenuhi fasilitas
masyarakat semakin tinggi. Penelitian ini bertitik tolak pada upaya pemanfaatan
perkembangan teknologi dalam hal identifikasi kepadatan kawasan terbangun
sebagai dasar untuk menyusun arahan pemanfaatan ruang dalam Rencana Detil
Tata Ruang Kecamatan Mataram.
Tujuan antara dari penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi
penggunaan lahan Kota Mataram dengan citra resolusi tinggi, (2) mengevaluasi
keselarasan penggunaan lahan terhadap rencana pola ruang RTRW, (3)
mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah per Kelurahan di Kota Mataram
(4) mengidentifikasi kawasan terbangun di Kecamatan Mataram dengan LiDAR,
dan (5) menyusun arahan pemanfaatan ruang kawasan terbangun di dalam RDTR
Kecamatan Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
klasifikasi berbasis objek untuk mengidentifikasi tutupan/penggunaan lahan,
klasifikasi point cloud untuk mengidentifikasi persebaran detil bangunan,
skalogram untuk mengetahui tingkat perkembangan kelurahan, evaluasi
keselarasan pemanfaatan ruang RTRW, dan deleniasi penentuan zonasi RDTR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Mataram mempunyai 7 jenis
penggunaan lahan yaitu permukiman, pertanian, ruang terbuka hijau (RTH), sungai,
industri, semak, dan lahan terbuka. Penggunaan lahan dominan adalah permukiman
dan pertanian. Tingkat perkembangan wilayah dalam periode tahun 2005-2018
menunjukkan kenaikan signifikan pada 50 kelurahan. Kecamatan Mataram
memiliki kelurahan terbanyak yang mengalami kenaikan hirarki I dan hirarki II,
yaitu Kelurahan Pagesangan Timur dan Pagutan Barat untuk hirarki I, serta
Kelurahan Mataram Timur, dan Pejangkik untuk hirarki II. Berdasarkan
penggunaan lahan tahun 2016 diketahui bahwa penggunaan lahan yang selaras
terhadap rencana pola ruang RTRW sebesar 58%, dan lahan tidak selaras sebesar
26%. Dari analisis data LiDAR ditunjukkan bahwa Kecamatan Mataram memiliki
19.407 unit bangunan, dimana Kelurahan Pagutan Barat mempunyai jumlah
bangunan yang paling banyak dan diikuti oleh Kelurahan Pagutan. Di kecamatan
ini, kawasan terbangunan terdiri dari permukiman seluas 188,89 ha, fasilitas umum
seluas 11,68 ha, dan industri seluas 35,44 ha. Untuk arahan detil pola ruang
disarankan Kecamatan Mataram memiliki 10 zonasi, dimana permukiman
kepadatan sedang (R-3) adalah pola ruang dominan sebesar 36%, diikuti oleh
kawasan pertanian (PL-1) sebesar 21%, dan permukiman kepadatan tinggi (R-1)
sebesar 19%. | id |