Show simple item record

dc.contributor.advisorSaleh, Amiruddin
dc.contributor.advisorHubeis, Aida Vitayala
dc.contributor.advisorPuspitawati, Herien
dc.contributor.authorMeidita, Fadilla
dc.date.accessioned2021-02-11T06:35:20Z
dc.date.available2021-02-11T06:35:20Z
dc.date.issued2020-12-07
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105848
dc.description.abstractPembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) salahsatunya dengan pemberdayaan perempuan kepala keluarga (Pekka) yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup. Mengingat masih ditemukan kondisi di masyarakat yaitu Pekka dengan perekonomian di bawah garis kemiskinan. Peran ganda Pekka sebagai ibu dan sekaligus kepala rumah tangga menjadikan mereka harus mampu melaksanakan tanggungjawabnya dalam merawat, mendidik anak, dan memenuhi segala kebutuhan keluarganya, meskipun mereka tetap masih menghadapi kendala dalam aspek pengembangan usaha dan hubungan sosial. Penting dilakukan upaya sadar untuk memperbaiki kondisi, membangun kemandirian ekonomi Pekka. Berawal dari program yang mengorganisir kegiatannya, dengan menjadikan peran perempuan sebagai kepala keluarga dalam melaksanakan fungsi keluarga dapat membagi waktu untuk bekerja, mendidik anak, dan bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Perempuan kepala keluarga sebagai pencari nafkah memiliki kontribusi untuk membantu perekonomian keluarga dalam mendapatkan penghasilan untuk menopang kebutuhan keluarga. Realitasnya dalam memenuhi nafkah keluarga mereka masih mengalami keterbatasan-keterbatasan, sehingga membutuhkan perhatian tersendiri, baik dari pihak pemerintah, lembaga sosial maupun masyarakat luas. Membutuhkan penguatan posisi mereka oleh negara secara normatif maupun dalam hal kebijakan-kebijakan yang bisa meningkatkan taraf hidup mereka. Penelitian bertujuan untuk menganalisis komunikasi partisipatif kelompok Pekka, karakteristik anggota dan kelompok Pekka dalam memperkuat program Pekka untuk mewujudkan model komunikasi pemberdayaan kemandirian ekonomi perempuan melalui kelompok Pekka. Penelitian menggunakan pendekatan mix method, yaitu menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan selama sepuluh bulan di Kabupaten Batang Jawa Tengah. Populasi penelitian adalah seluruh anggota Pekka sebanyak 535 orang, yang tersebar pada dua belas desa. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, dan penetapan jumlah sampel sebanyak 229 responden menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Data kualitatif diperoleh menggunakan teknik Focussed Group Discussion (FGD) terhadap delapan informan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, dan analisis inferensial dengan program LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Pendamping memiliki skor paling tinggi dalam karakteristik kelompok Pekka. Pendamping juga dianggap sebagai orang yang paling berkompeten dalam memajukan organisasi Pekka untuk terus aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan, baik di dalam kelompok maupun di dalam masyarakat. Hasil FGD menunjukkan bahwa dalam penerapan pendampingan usaha yang dilakukan pendamping memiliki peranan kuat dalam menumbuhkan bakat dan keterampilan anggota Pekka. Hasil analisis SEM menunjukkan karakteristik anggota dan karakteristik kelompok Pekka berpengaruh nyata terhadap komunikasi partisipatif kelompok, pemberdayaan ekonomi dan kemandirian ekonomi. Karakteristik anggota, kelompok Pekka, dan komunikasi partisipatif berpengaruh nyata terhadap pemberdayaan ekonomi. Komunikasi partisipatif kelompok dan pemberdayaan ekonomi berpengaruh nyata terhadap kemandirian ekonomi Pekka. Komunikasi partisipatif secara langsung dipengaruhi oleh karakteristik anggota dan kelompok Pekka. Pemberdayaan ekonomi dipengaruhi secara langsung oleh karakteristik anggota, kelompok Pekka dan komunikasi partisipatif kelompok, dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh karakteristik anggota dan kelompok Pekka. Peubah kemandirian ekonomi dipengaruhi baik secara langsung dan tidak langsung oleh karakteristik anggota Pekka, karakteristik kelompok Pekka, komunikasi partisipatif dan pemberdayaan ekonomi. Model komunikasi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Pekka dilihat melalui lima jalur menuju kemandirian ekonomi dengan entry point jalur melalui karakteristik kelompok Pekka yang dimediasi oleh pemberdayaan ekonomi Pekka. Indikator yang berkontribusi paling besar dalam pemberdayaan ekonomi adalah akses modal dan manajemen skill. Wujud dari pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan pada kelompok Pekka Batang telah sampai dapat meningkatkan kemampuan skill dan menjadi mandiri. Anggota Pekka juga telah mampu berkontribusi untuk masyarakat setempat dan menjadi figur kepala keluarga yang bertanggungjawab penuh dalam menunjang perekonomian keluarganya. Anggota Pekka sudah terlatih dan menjadi mandiri dalam menyelesaikan masalah walaupun masih meminta arahan dari kelompok dan pendamping. Berdasarkan hasil FGD menunjukkan hasil yang selaras. Kemandirian ekonomi Pekka sudah dapat terlihat dari wujud kemandirian anggota Pekka dalam memaksimalkan pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang telah diberikan mulai dari tata boga, tata rias, tata busana, dan budidaya jamur untuk membantu menunjang perekonomian keluarga. Wujud kemandirian ekonomi juga terdapat pada kemampuan komunikasi yang meningkat pada kelompok Pekka. Public speaking, Jurnalistik, lobby dan negosiasi yang baik dan mampu membantu teman dalam mengatasi masalah, serta terlibat aktif pada lingkungan masyarakat.id
dc.description.sponsorshipBPPDNid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleProduksi Daging Broiler Fungsional Tinggi Omega-3 dan Antioksidan melalui Pemberian Minyak Ikan Lemuru, Vitamin E dan Seleniumid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordeconomic empowerment
dc.subject.keywordeconomic independence
dc.subject.keywordparticipatory communication
dc.subject.keywordPekka group


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record