Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.authorSitorus, Rostiar
dc.date.accessioned2021-02-08T13:24:38Z
dc.date.available2021-02-08T13:24:38Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105785
dc.description.abstractMuntok White Pepper adalah nama Indikasi Geografis bagi lada putih komoditi ekspor unggulan Indonesia yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penerapan Indikasi Geografis tersebut dapat diwujudkan apabila lada putih yang dihasilkan petani memenuhi persyaratan standar mutu IG antara lain ukuran, warna, kebersihan, dan kandungan atsiri. Beberapa syarat mutu tersebut hanya terwujud apabila petani menerapkan Good Agricultural Practices. Namun sampai saat ini ternyata hanya sebagian kecil petani yang sudah menerapkan GAP tersebut. Untuk itu maka penelitian ini bertujuan : (1) mendeskripsikan penerapan GAP dan penerapan IG, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam penerapan GAP, (3) menganalisis tingkat penerapan GAP serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan GAP dan (4) menganalisis pengaruh penerapan Good Agricultural Practices terhadap pendapatan serta menghitung nilai ekonomi yang dapat dicapai petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Penelitian ini menggunakan Data primer cross section yang berasal dari 224 responden, yaitu terdiri dari 142 petani yang menerapkan GAP dan 82 petani non GAP. Penerapan GAP dan IG dianalisis secara deskriptif tabulasi dan Faktorfaktor yang mempengaruhi petani menerapkan GAP Lada dianalisis dengan model regresi logit, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan GAP Lada dianalisis dengan model tobit, dan pengaruh penerapan GAP terhadap pendapatan petani dianalisis melalui pendekatan propensity score matching (PSM) selanjutnya dihitung potensi nilai ekonomi penerapan GAP di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penerapan GAP oleh petani dipengaruhi oleh umur petani, pendidikan petani, pengalaman berusahatani, luas areal panen lada, dan keaktifan petani mengikuti kegiatan sosialisasi. Tingkat Penerapan GAP oleh petani lada putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung termasuk kategori tinggi. Tingkat penerapan GAP dipengaruhi oleh ketersediaan bibit, luas areal panen lada, umur petani dan pengalaman berusahatani yang dimiliki petani. Penerapan GAP oleh petani lada putih berdampak secara signifikan meningkatkan produktivitas, harga jual dan pendapatan usahatani lada putih. Peningkatan pendapatan didorong oleh meningkatnya produksi dan meningkatnya kualitas lada putih. Keberlanjutan penerapan GAP sangat perlu untuk dilaksanakan dan untuk meningkatkan penerapannya oleh petani lada melalui peningkatan sosialisasi berupa penyuluhan GAP terutama pada kelompok tani yang belum menerapkan. Jika ada keterikatan secara langsung dalam bentuk kontrak kerjasama antara eksportir dengan petani lada putih tentu tingkat penerapan GAP lada putih di tingkat petani dapat terlaksana dengan lebih baikid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Penerapan Good Agricultural Practices Terhadap Pendapatan Petani Lada Putih Dengan Indikasi Geografis Muntok White Pepperid
dc.title.alternativeThe Effect of the Application of Good Agricultural Practices on the Income of White Pepper Farmers with Geographical Indications of Muntok White Pepperid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordfarmer incomeid
dc.subject.keywordpropensity score matchingid
dc.subject.keywordwhite pepperid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record