dc.description.abstract | Hipokampus merupakan bagian otak yang berperan penting dalam
penyimpanan memori. Hipokampus terdiri atas dua bagian, yakni dentate gyrus
(DG) dan cornu ammonis (CA). Pada DG merupakan tempat terjadinya proses
neurogenesis. Neurogenesis merupakan pembentukan sel-sel neuron baru di dalam
otak. Proses neurogenasis dipengaruhi oleh faktor fisiologi maupun patologis
didalam tubuh. Faktor fisiologis dalam tubuh terjadi antara hubungan dua arah
yaitu otak dan sistem pencernaan atau gut brain axis. Salah satu yang berperan
pada proses ini adalah mikrobium usus. Mikrobium usus berkontribusi pada pusat
kognitif dan mood seperti kinerja memori, depresi, kecemasan, stres dan proses
inflamasi.
Mikrobium usus berperan untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi usus serta
menghubungkan emosional dan pusat-pusat kognitif otak dengan perifer usus
namun jika terjadi gangguan pada sistem percernaan akan berpengaruh ke otak
begitupun sebalikya. Saat ini, makanan fermentasi mulai di kenal oleh masyarakat
luas, tidak hanya meningkatkan daya simpan makanan dan kaya gizi, tapi juga
dapat membantu menambah bakteri baik dalam usus. Makanan fermentasi adalah
jenis makanan yang diolah dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri, ragi,
dan lainnya. Salah satu makanan fermentasi yaitu dangke. Dangke merupakan
makanan tradisional yang melalui proses fermentasi berbahan dasar susu yang
dapat dijadikan sebagai probiotik. Dangke mengandung berbagai jenis bakteri
asam laktat. Namun penelitian tentang dangke dapat meningkatkan mikrobium
usus dan neurogenesis pada hipokampus belum pernah dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis efek pemberian dangke dalam meningkatkan
mikrobium di saluran pencernaan yang berpengaruh terhadap pola prilaku dan
neurogenesis pada hipokampus.
Penelitian ini menggunakan mencit jantan galur Deutchaland Denken
Yonken (DDY) yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kontrol (K), perlakuan
PD I (30% dangke), dan perlakuan PD II (60% dangke). Mencit diberikan dangke
selama 30 hari. Aspek yang diamati pada penelitian ini adalah prilaku dengan
menggunakan uji Y maze alternation dan Novel Object Recognition, neurogenesis
sel di dentate gyrus dan kosentrasi jumlah sel bakteri asal feses mencit. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa mencit yang diberikan perlakuan 60% dangke
memiliki memori spasial dan kinerja recognition memory tertinggi, diikuti oleh
pemberian 30% dangke. Hasil ini didukung oleh pengamatan densitas stem cell
dentate gyrus, yaitu sel putative NPC dan sel granular mengalami peningkatan
dan sel apoptosis mengalami penrunan saat jumlah mikrobium meningkat. Oleh
sebab itu, pemberian dangke dengan kosentrasi tinggi berkontribusi dalam
meningkatkan mikrobium usus yang bersamaan dengan peningkatan kinerja
memori. | id |