Show simple item record

dc.contributor.advisorJuliandi, Berry
dc.contributor.advisorAstuti, Rika Indri
dc.contributor.authorWulandari, Siti Latifa
dc.date.accessioned2021-02-05T10:13:41Z
dc.date.available2021-02-05T10:13:41Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105726
dc.description.abstractPembelajaran spasial merupakan kemampuan dalam mengindrakan lingkungan. Pembelajaran spasial sangat berkaitan erat dengan memori spasial yang merupakan penyimpanan dan pengambilan informasi di dalam otak. Struktur otak utama yang terlibat dalam pembelajaran spasial dan memori adalah hipokampus. Pembelajaran spasial dan memori dapat dipengaruhi oleh makanan yang mengandung probiotik. Probiotik diketahui memiliki manfaat kesehatan bagi inangnya jika diberikan dalam jumlah yang cukup. Produk makanan yang diketahui mengandung mikroorganisme yaitu tempe. Tempe merupakan produk makanan dari hasil fermentasi kapang Rhizopus selain itu ada beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi tempe yaitu komunitas bakteri yang berkembang sejak awal perendaman tempe hingga mencapai jumlah maksimal pada tempe segar. Jenis bakteri yang ditemukan di tempe ternyata juga dapat ditemukan secara alami di sistem pencernaan yaitu pada usus. Kelimpahan mikrobita yang ada di usus ternyata dapat memengaruhi sistem kerja otak dan juga memengaruhi proses neurogenesis di hipokampus. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis pembelajaran spasial dan memori serta uji mikrobium usus setelah pemberian tempe pada mencit. Kelompok perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelompok kontrol diberi pakan standar, kelompok P1 diberi 30% tempe dan kelompok P2 diberi 60% tempe. Perlakuan diberikan setiap hari selama 30 hari. Kinerja pembelajaran spasial dan memori diuji dengan Y-maze alternation test dan novel object recognition test. Densitas sel dihipokampus bagian dentate gyrus diamati dengan metode pewarnaan hematoxylin eosin. Bakteri yang diamati pada penelitian ini yaitu total bakteri, bakteri asam laktat dan Escherichia coli. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi 60% tempe dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran spasial. Pemberian 30% dan 60% tempe dapat meningkatkan kemampuan memori jangka panjang pada mencit. Pemberian dengan 30% tempe dapat meningkatkan densitas sel pada dentate gyrus. Peningkatan kuantitas total bakteri setelah pemberian 30% tempe bersamaan dengan meningkatnya densitas sel sehingga dapat memengaruhi hasil memori jangka panjang sedangkan pemberian 60% tempe tidak berpengaruh pada kelimpahan mikrobium usus dan densitas sel. Kelimpahan mikrobium usus dapat memengaruhi proses neurogenesis. Pembentukan sel saraf baru dapat memengaruhi kinerja memori jangka panjang tapi tidak dengan hasil kemampuan pembelajaran spasial. Secara umum, pemberian tempe dapat meningkatkan kelimpahan mikrobium usus yang berpengaruh pada densitas sel di dentate gyrus sehingga dapat meningkatkan kinerja memori pada mencitid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB universityid
dc.titlePembelajaran Spasial dan Memori serta Uji Mikrobium Usus setelah Pemberian Tempe pada Mencit (Mus musculus).id
dc.title.alternativeSpatial and Memory Learning and Gut Microbiome Test after Administration Tempeh in Mice (Mus Musculus)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordSpatial learningid
dc.subject.keywordmemoryid
dc.subject.keywordgut Microbiotaid
dc.subject.keywordtempehid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record