Show simple item record

dc.contributor.advisorNandika, Dodi
dc.contributor.advisorHimmi, S Khoirul
dc.contributor.authorAnggiriani, Siska
dc.date.accessioned2021-02-03T09:51:21Z
dc.date.available2021-02-03T09:51:21Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105650
dc.description.abstractPlastik merupakan bahan yang sangat banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan karena berbagai kelebihan sifat yang dimilikinya seperti ringan, murah, kuat, awet, dan merupakan bahan isolator yang baik untuk rambatan panas dan listrik. Dengan sifat-sifat tersebut plastik dikenal sebagai bahan multifungsi. Di pihak lain, penggunaan plastik telah menimbulkan pencemaran lingkungan yang sangat serius karena bahan tersebut sangat sukar terurai, meskipun telah terfragmentasi menjadi partikel-partikel yang berukuran lebih kecil bahkan hingga berukuran <5mm atau dikenal sebagai mikroplastik. Kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini penelitian mengenai pencemaran mikroplastik kebanyakan terfokus pada ekosistem perairan. Penelitian mengenai pencemaran mikroplastik di ekosistem terestrial, khususnya fenomena perpindahannya secara vertikal dari permukaan ke dalam tanah belum banyak dilakukan. Suatu penelitian laboratoris dan penelitian lapangan telah dilakukan untuk mengeksplorasi peran rayap tanah (subterranean termite) dalam perpindahan tiga jenis mikroplastik, yaitu polietilena (PE), polipropilena (PP), dan polistirena (PS) berukuran 2‒5 mm, 1‒2 mm, dan 0,5‒1 mm di ekosistem terestial. Pada penelitian laboratoris, media pengujian terbuat dari rangkaian tabung akrilik (diameter 5,8 cm, tinggi 3 cm) yang disusun vertikal sebanyak 5 buah hingga tingginya mencapai 15 cm. Sebanyak ±350 g pasir dan air (20% dari massa pasir) dimasukkan ke dalam rangkaian tabung akrilik tersebut hingga ketinggian 12 cm. Selanjutnya, 0,2 g mikroplastik dari masing-masing ukuran ditebarkan secara merata di permukaan pasir di dalam rangkaian tabung akrilik lalu ditambahkan 200 ekor kasta pekerja dan 20 ekor kasta prajurit rayap tanah Coptotermes curvignathus (Isoptera-: Rhinotermitidae). Adapun penempatan kayu umpan yang terbuat dari kayu karet berukuran 2 cm x 2 cm x 1 cm dengan kadar air 12±3% pada permukaan pasir di dalam media pengujian dilakukan dengan dua skema (selang waktu) yang berbeda yaitu : (a) selang tiga hari setelah pemasukan mikroplastik contoh dan rayap tanah (disertai proses untuk membuat rayap lapar atau with starvation process, WSP), (b) bersamaan dengan pemasukan mikroplastik dan rayap tanah (tanpa terlebih dahulu membiarkan rayap mengalami kelaparan atau non starvation process, NSP ). Masing-masing skema dilakukan dengan tiga ulangan. Seluruh media pengujian disimpan di dalam kamar gelap (suhu 28 ±2 ⁰C, RH 65±5 %) selama 21 hari. Sementara itu, pada pengujian lapangan, dibuat 12 stasiun percobaan yang masing-masing berupa pipa PVC (diameter 4 inchi, tinggi 40 cm) yang dibenamkan secara vertikal ke tanah sedalam 30 cm, kemudian diisi dengan pasir (8 mesh, kadar air 5%) sebanyak 3500 g. Partikel mikroplastik (0,2 g masing-masing ukuran) ditebarkan merata di atas permukaan pasir disertai peletakan kayu umpan yang terbuat dari kayu karet (5 cm x 5 cm x 2,5 cm, kadar air <12 %) di atas permukaan pasir di dalam setiap stasiun percobaan. Selain itu, dibuat juga tiga stasiun percobaan yang bagian bawahnya ditutup dengan jaring plastik (40 mesh) untuk mencegah rayap tanah masuk ke dalam stasiun percobaan tersebut (stasiun percobaan kontrol). Seluruh stasiun percobaan dipaparkan di lapangan selama enam minggu sejak adanya tanda serangan rayap tanah pada kayu umpan. Pada akhir pengujian, kedalaman, dan presentase perpindahan mikroplastik pada masing-masing media pengujian dan stasiun percobaan dievaluasi dengan metode pengapungan dalam air (aqueous floatation). Spesimen rayap tanah yang menyerang kayu umpan pada stasiun percobaan dikoleksi dan diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perpindahan mikroplastik secara vertikal, baik pada pengujian laboratoris maupun pada pengujian lapangan. Sementara itu mikroplastik pada stasiun percobaan kontrol tidak mengalami perpindahan, baik secara vertikal maupun horizontal. Perpindahan mikroplastik PE, PP, dan PS pada pengujian laboratoris mencapai kedalaman 0‒3 cm dari permukaan pasir, sedangkan pada pengujian lapangan kedalaman perpindahan mikroplastik mencapai 5‒10 cm untuk jenis PE dan 0‒5 cm untuk jenis PP dan PS. Persentase mikroplastik yang terpindahkan berkisar antara 26,67%‒53,33% pada pengujian laboratoris dan 21,67%‒60% pada pengujian lapangan. Pemindahan partikel mikroplastik berhubungan dengan aktivitas penjelajahan, pembuatan liang kembara, dan makan rayap tanah. Spesies rayap tanah yang menyerang kayu pada stasiun percobaan adalah Macrotermes gilvus, Odontotermes javanicus, dan Microtermes insperatus, namun spesies rayap tanah yang paling banyak ditemukan menyerang kayu umpan adalah O. javanicus. Hasil pengujian laboratoris menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kedalaman dan persentase perpindahan mikroplastik pada skema NSP dan WSP. Disamping itu tidak ada korelasi antara spesies rayap yang menyerang kayu umpan dengan jenis mikroplastik yang dipindahkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKemampuan Rayap Tanah dalam Pemindahan Mikroplastik di Ekosistem Terestrialid
dc.title.alternativeThe Role of Subterranean Termite on Microplastics Transport in a Terrestrial Ecosystemid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekosistem terestrialid
dc.subject.keywordmikroplastikid
dc.subject.keywordrayap tanahid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record