Pengaruh Intensitas Turbulensi terhadap Fluktuasi Konsentrasi Polutan SO2, CO, PM2.5, PM10 (Studi Kasus: Baranangsiang, Bogor)
Date
2021Author
Syahzan, Tajie
Rohmawati, Fithriya Yulisiasih
Turyanti, Ana
Metadata
Show full item recordAbstract
Turbulensi merupakan salah satu faktor meteorologi yang dapat membantu penyebaran polutan di atmosfer. Pengaruh turbulensi terhadap penyebaran polutan dapat diketahui dengan menghitung intensitas turbulensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi konsentrasi polutan SO2, CO, PM2.5 dan PM10 serta menganalisis pengaruh intensitas turbulensi terhadap konsentrasi SO2, CO, PM2.5 dan PM10 khususnya di sekitar Kampus IPB Baranangsiang, Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari CCROM IPB Baranangsiang bulan Januari-November 2017, meliputi data SO2, CO, PM2.5, PM10, dan kecepatan angin horizontal serta data sekunder European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) bulan Januari-November 2017, meliputi data kecepatan angin horizontal dan vertikal. Metode yang digunakan adalah perhitungan intensitas turbulensi menggunakan data kecepatan angin horizontal. Sebagai pembanding, dilakukan perhitungan intensitas turbulensi menggunakan metode Turbulence Kinetic Energy (TKE) dengan data kecepatan angin horizontal dan vertikal dari ECMWF. Nilai intensitas turbulensi rata-rata periode Januari – November 2017 di sekitar Baranangsiang sebesar 0,0724. Nilai intensitas turbulensi pada siang hari lebih tinggi dibandingkan malam hari. Hal ini sesuai dengan nilai TKE. Hasil analisis konsentrasi polutan menunjukkan konsentrasi SO2 memiliki nilai maksimum pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, konsentrasi CO memiliki nilai maksimum pada pagi dan sore hari sekitar pukul 07.00 WIB dan 18.00 WIB, konsentrasi PM2.5 memiliki nilai maksimum pada sore hari, serta konsentrasi PM10 memiliki nilai maksimum pada malam hari. Pola mingguan keempat polutan menunjukkan pola yang berkaitan dengan aktivitas kendaraan bermotor di sekitar Baranangsiang setiap hari. Pola bulanan keempat polutan menunjukkan konsentrasi polutan dipengaruhi oleh musim. Hasilnya menunjukkan nilai konsentrasi polutan tinggi pada musim kemarau dan rendah pada musim hujan. Hasil analisis koefisien korelasi hubungan antara intensitas turbulensi dengan konsentrasi polutan per periode waktu tertentu memiliki hubungan dan nilai yang berbeda-beda. Konsentrasi SO2 memiliki hubungan berbanding lurus dengan intensitas turbulensi sekitar pukul 07.00 – 00.00 WIB dan berbanding terbalik pada pukul 01.00 – 06.00 WIB. Konsentrasi CO memiliki hubungan berbanding terbalik pada pukul 01.00 – 18.00 WIB dan berbanding lurus pada pukul 19.00 – 00.00. Hubungan konsentrasi PM2.5 dan PM10 dengan intensitas turbulensi berbanding terbalik pada siang hari, dan berbanding lurus pada malam hari. Nilai intensitas turbulensi di Baranangsiang periode Januari – November 2017 cukup rendah untuk mendispersi polutan, sehingga belum bisa menunjukkan secara sempurna pengaruh intensitas turbulensi terhadap konsentrasi polutan. Turbulence is one of the meteorological factors that can disperse pollutants in the atmosphere. In analyzing the effects of turbulence on pollutant dispersion, it can be identified by calculating turbulence intensity. This study aims to analyze the fluctuation of pollutant concentrations of SO2, CO, PM2.5 and PM10 and to analyze the effect of turbulence intensity on the concentrations of SO2, CO, PM2.5 and PM10, especially around the IPB Baranangsiang Campus, Bogor. The data used in this study are secondary data obtained from CCROM of IPB Baranangsiang in January-November 2017, including SO2, CO, PM2.5, PM10, and horizontal wind speed and secondary data from the European Center for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) January-November 2017, including horizontal and vertical wind speed data. The method used is the calculation of turbulence intensity using horizontal wind speed data. As a comparison, the calculation of turbulence intensity using the Turbulence Kinetic Energy (TKE) method with horizontal and vertical wind speed data from ECMWF. The average turbulence intensity value for the period January - November 2017 around Baranangsiang is 0.0724. The value of turbulence intensity during the day is higher than at night. This is in accordance with the TKE value. The results of the analysis of pollutant concentrations show that the SO2 concentration has a maximum value at noon around 12.00 WIB, CO concentration has a maximum value in the morning and evening around 07.00 WIB and 18.00 WIB, the PM2.5 concentration has a maximum value in the afternoon, and the PM10 concentration has the maximum value at night. The weekly pattern of the four pollutants shows a pattern related to motorized vehicle activity around Baranangsiang every day. The monthly pattern of the four pollutants shows that the pollutant concentration is influenced by the season. The results show high pollutant concentration values in the dry season and low in the rainy season. The results of correlation coefficient analysis, the relationship between turbulence intensity and pollutant concentration per certain time period have different relationships and values. SO2 concentration has a correlation with turbulence intensity around 07.00 - 00.00 WIB and inversely proportional at 01.00 - 06.00 WIB. CO concentration has an inversely proportional relationship between 01.00 - 18.00 WIB and directly proportional at 19.00 - 00.00. The relationship between PM2.5 and PM10 concentrations with turbulence intensity is inversely proportional to the daytime and at night. The value of turbulence intensity in Baranangsiang for the period January - November 2017 is low enough to disperse pollutants, so it cannot perfectly show the effect of turbulence intensity on pollutant concentration.