Show simple item record

dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.authorHariani, Detri
dc.date.accessioned2021-01-27T05:09:33Z
dc.date.available2021-01-27T05:09:33Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105451
dc.description.abstractTanaman pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura penting dan bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Provinsi Sumatera Utara merupakan daerah sentra produksi pisang terbesar kedua di Pulau Sumatera dengan luas lahan mencapai 1 294 ha. Permasalahan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada pertanaman pisang telah menyebabkan penurunan luas panen nasional sebesar 2 299 ha dengan total serangan mencapai 70% pada tahun 2018. Salah satu penyakit penting dalam budidaya tanaman pisang adalah penyakit layu fusarium yang sering juga disebut penyakit panama disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp (Foc). Tujuan penelitian ini adalah menghitung kejadian penyakit layu pada tanaman pisang, mendapatkan informasi pengetahuan petani pisang terhadap penyakit layu, serta mengetahui praktik budidaya yang berkaitan dengan kejadian penyakit di lapang. Penelitian dilakukan di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan, Binjai Kota, dan Binjai Barat. Metode dilakukan dengan mewawancarai petani, menghitung kejadian penyakit, serta mengamati gejala tanaman terinfeksi. Hasil penelitian ini menunjukkan penyakit layu fusarium pada tanaman pisang telah tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kota Binjai. Umur tanaman, varietas, pemupukan organik dan kondisi gulma pada pertanaman pisang berkaitan dengan kejadian penyakit layu fusarium di Kota Binjai. Sebanyak 70% petani tidak mengetahui secara pasti penyebab penyakit layu fusarium pada tanaman pisang.id
dc.description.abstractBanana is one of important and high economic value of horticutural product of Indonesia. North Sumatera is the second largest banana producing area in Sumatera reaching 1 294 ha. Pest and disease cause a decrease of the national production area of 2 299 ha with total attacks reaching 70%. One of the important diseases in banana cultivation is fusarium wilt which known as panama diseases, caused by Fusarium oxysporum f. sp. cubense. This research aimed to assess the incidence of fusarium wilt disease, farmers knowledge, and examine the agronomic practices that relate to the incidence of fusarium wilt disease in the field. The research was done in Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan, Binjai Kota, and Binjai Barat district. The methods of this research consisted of farmers interview, field observation, and observation of symptom the infected plants. The result of this research indicate that fusarium wilt disease of banana has spread throughout the distric of Binjai. The age of plant, varieties of banana, aplication of organic fertilization, and weed density related to the incidence of fusarium wilt disease in Binjai. Around 70% of interviewed farmers did not know the casual agent of fusarium wilt disease of banana in Binjai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenyakit Layu Fusarium pada Tanaman Pisang di Kota Binjai, Sumatera Utaraid
dc.title.alternativeFusarium Wilt Disease of Banana in Binjai, North Sumateraid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFusarium oxysporum f. sp. cubenseid
dc.subject.keywordGejalaid
dc.subject.keywordKejadianid
dc.subject.keywordVarietasid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record