Strategi Perbaikan Penyerapan Anggaran Belanja Pemerintah Kota Bogor

Abstract

Penyerapan anggaran belanja Pemerintah Kota Bogor dalam beberapa tahun terakhir selalu mengalami keterlambatan penyerapan anggaran belanja, di mana dari data yang diambil dari selama periode 2011 sampai dengan 2018, rata-rata SiLPA Pemerintah Kota Bogor selalu lebih buruk dari rata-rata SiLPA Kabupaten dan Kota pada Provinsi Jawa Barat. Selain itu data antara tahun 2016 sampai dengan 2018 menunjukkan selalu terjadi keterlambatan penyerapan anggaran belanja dan deviasi antara jadwal penyerapan anggaran belanja yang sudah disusun dengan penyerapan anggaran belanja yang sesungguhnya. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor penyebab keterlambatan penyerapan anggaran belanja Pemerintah Kota Bogor agar dapat dirumuskan suatu strategi untuk memperbaiki kinerja penyerapan anggaran belanja ini. Pencarian variabel-variabel pembentuk faktor penyebab dilakukan dengan menggunakan data primer yang bersumber dari Dinas Kesehatan dan Sekretariat Daerah, berdasarkan pengalaman kerja Peneliti saat ditugaskan pada Bagian Keuangan dan Bagian Perencanaan dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kota Bogor selama kurang lebih 10 tahun masa penugasan dan pencarian data Pustaka. Analisis Exploratory Factor Analysis digunakan untuk mencari underlying factors yang diekstrak dari variabel-variabel pembentuk faktor. Pencarian rekomendasi alternatif strategi untuk memperbaiki kondisi kinerja penyerapan anggaran belanja Pemerintah Kota Bogor dilakukan dengan metode Analytic Hierarchy Process. Hasil analisis Exploratory Factors Analysis menemukan lima faktor utama penyebab keterlambatan penyerapan anggara belanja Pemerintah Kota Bogor yaitu faktor kegiatan perencanaan anggaran belanja, faktor hambatan regulasi dan birokrasi Pemerintah, faktor kondisi kerja, faktor pengaruh kegiatan keuangan dan pencairan anggaran Pemerintah, dan faktor sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN). Berdasarkan hasil Analytic Hierarchy Process menunjukkan bahwa dari lima leading sector Perangkat Daerah yang berperan sebagai key leader dalam perbaikan kinerja penyerapan anggaran belanja adalah Sekretariat Daerah. Kendala utama dalam kegiatan perbaikan penyerapan anggaran belanja adalah intervensi internal maupun eksternal. Strategi utama untuk memperbaiki keterlambatan penyerapan anggaran belanja adalah peningkatan kualitas kegiatan perencanaan anggaran dan pengadaan barang jasa.

The absorption of the Bogor City Government's expenditure budget in recent years has always experienced delays in expenditure budget absorption, where from the data taken from the 2011 to 2018 period, the average SiLPA of the Bogor City Government has always been worse than the average SiLPA of Kabupaten and Kota in the Province. West Java. In addition, data between 2016 and 2018 shows that there is always a delay in the absorption of the expenditure budget and a deviation between the expenditure budget absorption schedule that has been prepared and the actual absorption of the budget. Therefore, this study aims to find the factors causing the delay in the absorption of the Bogor City Government expenditure budget so that a strategy can be formulated to improve the absorption performance of this expenditure budget. Searching for the variables forming the causal factor is done by using primary data sourced from Dinas Kesehatan and Sekretariat Daerah, based on the researcher's work experience when assigned to the Finance Section and the Planning and Reporting Division of Dinas Kesehatan and Goods and Services Procurement Division Sekretariat Daerah Kota Bogor for approximately 10 years of the assignment period and library data search. Exploratory Factor Analysis is used to analyze for underlying factors extracted from the factors forming variables. The search for alternative strategies to improve the performance conditions of Bogor City Government's expenditure budget absorption was carried out using the Analytic Hierarchy Process method. The results of the analysis found five main factors causing delays in the absorption of expenditure budget for the City of Bogor, namely factors in budget planning activities, factors in government regulation and bureaucracy, factors of work conditions, factors influencing financial activities and disbursement of the Government expenditure budget, and human resources of the state civil apparatus (ASN). Based on the results of the Analytic Hierarchy Process, it shows that of the five leading sectors of the Regional Apparatus that play a role as key leaders in improving the performance of expenditure budget absorption is the Regional Secretariat. The main obstacle in improving expenditure budget absorption is internal and external intervention. The main strategy to correct delays in spending is to improve the quality of budget planning and procurement of service goods.