Show simple item record

dc.contributor.advisorWientarsih, Ietje
dc.contributor.advisorWidhyari, Sus Derthi
dc.contributor.authorRamadhan, Muhammad Nabil
dc.date.accessioned2021-01-18T00:45:11Z
dc.date.available2021-01-18T00:45:11Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105280
dc.description.abstractSkabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan karena adanya tungau yang hidup pada jaringan kulit. Manusia dan hewan dapat terkena skabies yang disebabkan oleh tungau Sarcoptidae dan Psoroptidae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sel eritrosit pada kucing yang terinfeksi skabies dan diberi krim asam boswellik. Penelitian ini menggunakan lima ekor kucing domestik (Felis catus) yang menderita skabies yang ditandai dengan adanya infestasi tungau Sarcoptes scabiei pada kulit. Pemberian krim asam boswellik dilakukan setiap hari sebanyak dua kali. Pengambilan darah kucing dilakukan melalui vena cephalica antebrachii setiap lima hari sekali selama tiga kali untuk pemeriksaan hematologi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian asam boswellik pada kucing yang menderita skabies tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan menurut uji statistik antar waktu pengambilan darah. Pemberian krim asam boswellik tidak memberikan perbedaan yang signifikan walaupun pada indeks eritrosit Bies dan Nana terjadi pemulihan ke rentang normal. Hasil ini dapat menjadi gambaran awal bahwa krim asam boswellik tidak memiliki kecenderungan toksisitas pada kucing yang diobati.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcVeterinary Clinic Reproduction and Pathologyid
dc.titleGambaran Eritrogram Pada Kucing Terinfeksi Skabies yang Diberi Asam Boswellik (Boswellia serrata).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworderitrositid
dc.subject.keywordkrim, kucingid
dc.subject.keywordskabiesid
dc.subject.keywordasam boswellikid
dc.subject.keywordasam boswellikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record