Perubahan Tutupan Lahan, Tingkat Perkembangan Wilayah, dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di Kabupaten Kerinci serta Wilayah Pemekarannya
View/ Open
Date
2020Author
Sari, Tiara Winda
Pravitasari, Andrea Emma
Panuju, Dyah Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jambi yang
mengalami pemekaran pada tahun 2008 dan membentuk satu Daerah Otonomi Baru (DOB)
yaitu Kota Sungai Penuh. Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kini sedang
melaksanakan percepatan pelayanan publik guna tercapainya pemerataan pembangunan.
Tingginya laju pembangunan menandai dinamika perkembangan wilayah yang
membutuhkan ketersediaan lahan untuk permukiman, industri, infrastruktur dan jasa.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi jenis tutupan lahan di Kabupaten Kerinci
dan wilayah pemekarannya tahun 2000, 2009 dan 2018; (2) menganalisis pola perubahan
tutupan lahan di Kabupaten Kerinci dan wilayah pemekarannya pada periode tahun 2000-
2018; (3) menganalisis tingkat perkembangan wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai
Penuh sebelum dan setelah pemekaran; serta (4) mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat perkembangan wilayah di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai
Penuh.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah tutupan lahan yang bersumber dari
KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Podes (Potensi desa) dan data
tambahan lainnya yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik). Tutupan lahan dan pola
perubahannya dianalisis dengan menumpangtindihkan (overlay) data tutupan lahan dari
tiga titik tahun dengan batas administrasi Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh
menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Tingkat perkembangan wilayah dianalisis
menggunakan teknik skalogram, serta metode untuk mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi perkembangan wilayah adalah analisis regresi berganda dan regresi
terboboti geografis (Geographically Weighted Regression/GWR). Unit analisis penelitian
ini adalah administrasi desa berjumlah 278.
Analisis terhadap peta tematik tutupan lahan dari data Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan mengidentifikasi 12 jenis tutupan lahan untuk Kabupaten Kerinci
dan wilayah pemekarannya. Jenis tutupan lahan yang dominan di wilayah tersebut adalah
hutan lahan kering primer seluas 1.959,5 km2 (52,7%) yang mengalami penurunan luas
terbesar dari tahun 2000 hingga tahun 2018 sebesar 120,9 km2 (3,25%). Pada periode yang
sama, tutupan lahan hutan sebagian berubah menjadi pertanian lahan kering (30,9 km2) dan
belukar (29,6 km2). Hasil analisis skalogram dari tahun 2008 ke tahun 2018 menunjukkan
peningkatan perkembangan wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Analisis
regresi berganda mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
wilayah, antara lain jumlah jenis fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Analisis
GWR menghasilkan tambahan faktor penting yaitu jarak rata-rata desa ke jalan kolektor.
Nilai koefisien determinan (R2) GWR lebih tinggi (95%) dibandingkan hasil analisis
regresi berganda (92%). Salah satu keunggulan GWR adalah dapat menghasilkan
keragaman spasial faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan wilayah di
Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.