Show simple item record

dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma
dc.contributor.advisorPanuju, Dyah Retno
dc.contributor.authorFhauzi, Praditha Rhesthy
dc.date.accessioned2021-01-18T00:40:49Z
dc.date.available2021-01-18T00:40:49Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105266
dc.description.abstractKabupaten Ciamis mengalami pemekaran wilayah yang menghasilkan dua Daerah Otonom Baru (DOB) yaitu Kota Banjar pada tahun 2002 dan Kabupaten Pangandaran pada tahun 2012. Pemekaran wilayah tersebut cenderung mempengaruhi dinamika perubahan tutupan lahan karena berkembangnya berbagai aktivitas mendorong terjadinya alih fungsi lahan, meningkatnya jumlah dan jenis fasilitas serta tingkat perkembangan wilayah. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi jenis tutupan lahan di Kabupaten Ciamis beserta wilayah pemekarannya tahun 2000, 2009 dan 2018; (2) menganalisis perubahan tutupan lahan yang terjadi pada tahun 2000-2018; (3) menganalisis tingkat perkembangan wilayah di Kabupaten Ciamis beserta wilayah pemekarannya; dan (4) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan wilayah. Identifikasi jenis dan perubahan tutupan lahan di wilayah studi dari tahun 2000 hingga 2018 dianalisis dengan software ArcGIS 10.3. Analisis tingkat perkembangan wilayah dilakukan dengan metode skalogram menggunakan data PODES tahun 2008 dan 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan wilayah dianalisis dengan metode forward stepwise regresi berganda serta dengan geographically weighted regression (GWR). Jenis tutupan lahan di Kabupaten Ciamis beserta wilayah pemekarannya terdiri dari hutan, kebun campuran, permukiman, lahan kering, sawah dan badan air. Lahan kering merupakan tutupan lahan yang dominan pada tahun 2000-2018. Terdapat 11 kombinasi perubahan tutupan lahan pada periode 2000-2009 dan 13 kombinasi perubahan tutupan lahan untuk periode 2009-2018. Hasil analisis skalogram menunjukkan kenaikan tingkat perkembangan wilayah antar waktu yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK). Analisis regresi berganda mengidentifikasi empat faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat perkembangan wilayah, antara lain luas permukiman, jumlah SD/MI, jumlah rumah sakit dan fasilitas ekonomi. Selanjutnya, hasil analisis GWR menunjukkan pengaruh variabel bebas lebih besar di wilayah kecamatan bagian utara dimana nilai local R2 berkisar 0,934-0,936. Hasil analisis GWR menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas berbeda-beda di setiap lokasi. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan analisis GWR dibandingkan dengan regresi berganda yaitu dapat menunjukkan keragaman spasial pengaruh setiap faktor terhadap tingkat perkembangan wilayah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLand Resources Managementid
dc.titleAnalisis Perubahan Tutupan Lahan dan Tingkat Perkembangan Wilayah di Kabupaten Ciamis dan Wilayah Pemekarannyaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAlih fungsi lahanid
dc.subject.keywordGeographically Weighted Regressionid
dc.subject.keywordIPKid
dc.subject.keywordpemekaran wilayahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record