Feed Conversion Ratio Tikus Selama Masa Kebuntingan dan Pengaruhnya Terhadap Bobot dan Jumlah Anak
View/ Open
Date
2020Author
Rahayu, Baita Dwi
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Latif, Hadri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pakan berperan secara langsung terhadap pertambahan bobot badan. Kebutuhan pakan dipengaruhi diantaranya oleh jenis kelamin, umur, status gizi, aktivitas dan status kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Feed Conversion Ratio (FCR) berdasarkan masa kebuntingan serta pengaruhnya terhadap bobot dan jumlah anak. Konsumsi pakan dari 25 tikus bunting diukur menggunakan timbangan dengan skala 1 gram. Data yang diperoleh diolah menggunakan Aplikasi SPSS 23 dengan uji One-Way ANOVA, Uji Posthoc, dan Regresi Linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FCR induk paling tinggi adalah ketika hari ke-1 tikus bunting yaitu sebesar 1.47±0.09% dan nilai paling rendah adalah 1.01±0.09% yaitu pada hari ke 13 kebuntingan. Nilai FCR yang rendah menunjukkan bobot badan yang tinggi. Bobot badan induk tikus bunting meningkat seiring dengan pertambahan umur kebuntingan dan turun ketika masa laktasi sampai sapih kemudian meningkat kembali ketika anak sudah disapih. Tikus bunting memiliki bobot badan yang bervariasi dengan jumlah anak berkisar antara 8 hingga 9 ekor dengan bobot antara 5.10 hingga 5.50 gram. Nilai FCR tikus bunting berfluktuasi, semakin kecil dengan bertambahnya umur kebuntingan, meningkat saat laktasi dan kembali turun setelah umur lepas sapih. Bobot badan induk tidak berkorelasi dengan bobot badan anak maupun jumlah anak. Begitu pula jumlah anak yang dilahirkan tidak berkorelasi dengan bobot badan anak (p>0.05).