Kinerja Pengelolaan Wisata Alam Kegiatan Berkemah dan Mendaki di Gunung Bunder Taman Nasional Gunung Halimun Salak
View/ Open
Date
2020Author
Safira, T. Maya
Basuni, Sambas
Kosmaryandi, Nandi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penilaian tingkat kepentingan dan kepuasan pengunjung terhadap variabel-variabel wisata alam sangat penting dilakukan. Penilaian variabel dari sisi pengunjung merupakan rujukan bagi pembaharuan dan perbaikan untuk sisi suplai yaitu pelayanan dan pengelolaan wisata alam agar efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan teknik survei terhadap pengunjung yang berkemah dan mendaki di Destinasi Wisata Alam Gunung Bunder, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Kajian dilakukan dengan meminta responden memberikan penilaian atas variabel-variabel kegiatan berkemah dan mendaki dilihat dari sudut kepentingan dan kepuasan.
Variabel yang dinilai sebanyak 65 indikator berkemah dan 57 indikator mendaki dinilai kepentingannya oleh pengunjung sekaligus nilai kepuasannya atas indikator yang bersangkutan. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 60 indikator berkemah tergolong indikator potensial dan sebanyak 47 indikator potensial tersebut tergolong indikator yang baik bagi evaluasi kinerja pengelolaan. Sementara itu, sebanyak 56 indikator kegiatan mendaki tergolong indikator potensial dan sebanyak 49 indikator diantaranya tergolong indikator yang baik.
Rata-rata nilai indeks kepuasan pengunjung atas keseluruhan indikator yang baik untuk berkemah adalah 68% (puas) dan untuk kegiatan mendaki adalah 70% (puas). Namun demikian, berdasarkan analisis kinerja masing-masing indikator yang baik, ternyata sebanyak 7 indikator kegiatan berkemah berkinerja rendah, yaitu indikator ketersediaan media informasi, ketersediaan toilet pria dan wanita, ketersediaan tempat sampah, ketersediaan tempat sampah organik dan non-organik, pendistribusian tiket kepada pengunjung, cepat tanggap petugas kebersihan, dan harga tiket sesuai dengan ketentuan. Tiga indikator berkinerja rendah kegiatan mendaki, yaitu ketersediaan tempat sampah organik dan non-organik, ketersediaan tempat sampah tertutup, dan pemandu bersertifikat.
Indikator-indikator berkinerja rendah tersebut harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan kegiatan berkemah maupun kegiatan mendaki di destinasi wisata alam Gunung Bunder. Peningkatan pengelolaan dilakukan dengan cara pengelola mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan serta ketentuan standar wisata alam yang berlaku dan/atau mengikuti standar yang dikemukakan oleh Douglass dan Bell tentang rekreasi.
Collections
- MT - Forestry [1412]