Potensi Cadangan Karbon pada Hutan Tanaman Rakyat di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah
Abstract
Pemanasan global yang diakibatkan oleh peningkatan kadar CO2 dan gas rumah kaca di atmosfer merupakan salah satu permasalahan paling serius untuk iklim global. Emisi gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer sebagai akibat dari aktivitas manusia menyebabkan ketidakseimbangan di bumi. Peningkatan emisi gas rumah kaca disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi dan degradasi hutan. Salah satu wilayah yang paling sering mengalami kebakaran hutan adalah Kalimantan, dan Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu wilayah yang setiap tahunnya menyumbangkan CO2 ke atmosfer melalui peristiwa tersebut. Tahun 2014 terjadi peristiwa kebakaran hutan dan lahan besar di Palangkaraya yang menghanguskan 629.36 ha lahan hutan dan mengakibatkan Palangkaraya dikepung asap selama musim kemarau tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengestimasi biomassa bagian atas permukaan tanah sebelum dan setelah dilakukan rehabilitasi dengan metode non-destruktif yaitu dengan menggunakan persamaan alometrik pada hutan tanaman rakyat di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, (2) mengestimasi nilai karbon organik tanah pada hutan tanaman rakyat di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah sebelum dan setelah dilakukan rehabilitasi, dan (3) mengestimasi simpanan karbon dan karbondioksida pada hutan tanaman rakyat di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah sebelum dan setelah dilakukan rehabilitasi. Penelitian ini dilakukan pada lima tutupan lahan (hutan tanaman rakyat tahun tanam 2015, 2016, 2017, lahan terbuka, dan hutan sekunder) di tiga kecamatan (Manuhing, Rungan Barat, dan Manuhing Raya) di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Petak contoh yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan dengan metode purposive sampling masing-masing sebanyak 5 plot contoh. Pengamatan pohon, pohon mati dan kayu mati dilakukan pada petak ukur berukuran 20 x 20 m, tiang pada petak ukur 10 x 10 m dan pancang pada petak ukur 5 x 5. Semai, tumbuhan bawah serta serasah diamati pada petak ukur 2 x 2 meter.
Kandungan Biomassa di atas permukaan tanah pada hutan tanaman rakyat tertinggi baik pada tahun tanam 2015 maupun 2016 terdapat di Kecamatan Manuhing Raya dengan 84.96 ton/ha dan 29.31 ton/ha. Berbeda dengan kandungan biomassa pada tahun tanam 2017 dimana Kecamatan Manuhing memiliki total biomassa atas permukaan tertinggi dengan 12.59 ton/ha. Tahun penanaman 2017 di Kecamatan Manuhing memiliki cadangan biomassa yang lebih besar dibandingkan biomassa tahun 2016 serta kedua kecamatan lainnya dengan tahun tanam yang sama. Hal tersebut terjadi karena adanya input tambahan berupa pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah di lahan penanaman tersebut sehingga kandungan biomassanya lebih baik jika dibandingkan dengan lahan tahun tanam 2016 serta kedua kecamatan lainnya dengan tahun tanam yang sama.
Total biomassa pada beberapa tutupan lahan di Kabupeten Gunung Mas semakin menurun dengan urutan: hutan sekunder (465.12-806.48 ton/ha) > hutan tanaman rakyat (0.77-84.89 ton/ha) > lahan terbuka (0.001-0.06 ton/ha). Simpanan
karbon mengalami penurunan yang sangat drastis dari 310.24-418.62 ton C/ha menjadi 7.25-29.43 ton C/ha karena adanya deforestasi dan alih fungsi hutan. Kegiatan rehabilitasi, mampu meningkatkan kembali kemampuan suatu lahan dalam menyerap dan menyimpan cadangan karbon secara berkelanjutan.
Collections
- DT - Forestry [343]